Back

Tembus Skor TOEFL Tinggi: Strategi Jitu dan Langkah-Langkah Terbaik

Tingkat kemampuan berbahasa Inggris merupakan salah satu kunci sukses bagi banyak orang di era globalisasi ini. Salah satu ujian standar yang umumnya digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris adalah TOEFL (Test of English as a Foreign Language). Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai persiapan yang efektif untuk menghadapi ujian TOEFL. Dari strategi belajar hingga tips praktis, mari kita jelajahi langkah-langkah yang dapat membantu Anda meraih skor yang diinginkan dalam ujian penting ini. TOEFL tidak hanya menjadi syarat masuk universitas ternama, tetapi juga menjadi alat untuk membuka peluang karir internasional, seperti bekerja di perusahaan multinasional atau mengikuti program pelatihan global. Bagi banyak orang, menghadapi TOEFL bisa terasa menakutkan, tetapi dengan pendekatan yang terstruktur dan komitmen yang kuat, Anda dapat mengubah tantangan ini menjadi peluang untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris Anda secara signifikan. Artikel ini akan memandu Anda mulai dari pemahaman dasar tentang TOEFL hingga strategi lanjutan yang telah membantu jutaan peserta tes di seluruh dunia mencapai skor impian mereka.

Baca juga: Studi di Amerika Serikat: Destinasi Terbaik untuk S2

Apa sih TOEFL itu?

TOEFL merupakan singkatan dari Test of English as a Foreign Language, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Tes Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing. Ini adalah ujian standar internasional yang digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris seseorang yang bukan penutur asli bahasa Inggris. TOEFL digunakan oleh ribuan universitas, lembaga pendidikan, dan organisasi di seluruh dunia sebagai salah satu persyaratan masuk, penempatan, atau penilaian kemampuan bahasa Inggris bagi calon mahasiswa, pelamar kerja, dan para profesional. Ujian ini terdiri dari empat bagian: Listening (mendengarkan), Reading (membaca), Speaking (berbicara), dan Writing (menulis), yang dirancang untuk menguji berbagai keterampilan berbahasa Inggris secara komprehensif. TOEFL pertama kali diperkenalkan pada tahun 1964 oleh Educational Testing Service (ETS) dan telah menjadi tolak ukur global untuk kemampuan bahasa Inggris. Menurut data ETS, lebih dari 35 juta orang telah mengikuti ujian ini, menjadikannya salah satu tes paling diakui di dunia. TOEFL bukan hanya tentang menghafal kosa kata, tetapi juga tentang kemampuan Anda untuk menggunakan bahasa Inggris dalam konteks akademis dan profesional, seperti memahami kuliah universitas, berdiskusi dalam kelompok, atau menulis esai akademik. Oleh karena itu, persiapan yang tepat sangat penting untuk memastikan Anda dapat menunjukkan kemampuan terbaik Anda. Salah satu keunggulan TOEFL adalah fleksibilitasnya; tersedia dalam format iBT (internet-based test) yang dilakukan secara online, dan dalam beberapa kasus, format PBT (paper-based test) masih tersedia di daerah tertentu. Memahami format ini adalah langkah awal untuk merancang strategi belajar yang efektif.

Temukan informasi penting mengenai program beasiswa yang membebaskanmu dari kewajiban ikatan dinas. Baca selengkapnya disini.

Format Tes TOEFL

Tes TOEFL memiliki empat bagian, yaitu Listening, Reading, Speaking, dan Writing. Setiap bagian dirancang untuk mengukur keterampilan bahasa Inggris dalam konteks akademis yang realistis, menyerupai situasi yang akan Anda hadapi di lingkungan universitas atau profesional. TOEFL iBT, format yang paling umum digunakan saat ini, dilakukan secara online dan membutuhkan keterampilan dasar menggunakan komputer. Total durasi tes adalah sekitar 3 jam, dengan istirahat singkat selama 10 menit setelah dua bagian pertama. Penting untuk memahami struktur ini agar Anda dapat mengatur waktu dan energi dengan baik selama ujian. Selain itu, setiap bagian memiliki bobot skor yang sama (0-30), dengan total skor maksimal 120. Memahami rubrik penilaian ETS dapat membantu Anda fokus pada area yang perlu ditingkatkan, seperti pengucapan yang jelas di bagian Speaking atau struktur esai di bagian Writing.

Listening

Bagian ini menguji kemampuan mendengarkan dan memahami bahasa Inggris dalam berbagai situasi komunikasi. Peserta akan mendengarkan percakapan dan ceramah singkat, kemudian menjawab pertanyaan berdasarkan informasi yang didengar. Biasanya, bagian ini terdiri dari 3-4 ceramah akademis (masing-masing berdurasi 4-6 menit) dan 2-3 percakapan (sekitar 3 menit), dengan total 28-39 pertanyaan. Topiknya sering kali mencakup diskusi di kampus, seperti percakapan antara mahasiswa dan dosen, atau kuliah singkat tentang topik akademis seperti biologi atau sejarah. Untuk sukses di bagian ini, fokuslah pada aksen Amerika Utara yang dominan dalam tes ini. Banyak peserta merasa kesulitan karena kecepatan bicara yang cepat atau aksen yang tidak familiar, jadi latihan dengan materi autentik seperti podcast universitas atau kuliah daring dari platform seperti Coursera sangat membantu. Tips SEO-friendly: Cobalah mencatat poin-poin utama saat mendengarkan untuk membantu mengingat detail penting, seperti nama, tanggal, atau ide utama. Selain itu, biasakan diri dengan berbagai jenis pertanyaan, seperti pertanyaan tentang tujuan pembicara atau inferensi, untuk meningkatkan skor Anda.

Reading

Bagian ini menguji kemampuan membaca dan memahami teks bahasa Inggris. Peserta akan membaca beberapa teks, seperti artikel, esai, dan cuplikan akademis, lalu menjawab pertanyaan berdasarkan isi bacaan. Bagian Reading terdiri dari 3-4 teks (masing-masing sekitar 700 kata) dengan 10 pertanyaan per teks, mencakup topik seperti sains, sejarah, atau seni. Pertanyaan bisa berkisar dari pemahaman isi hingga inferensi atau kosa kata dalam konteks. Strategi efektif untuk bagian ini termasuk teknik skim reading untuk memahami ide utama sebelum menyelami detail, serta scanning untuk menemukan informasi spesifik dengan cepat. Bayangkan Anda sedang membaca jurnal akademis; kemampuan ini akan sangat berguna untuk studi lanjutan di universitas. Untuk meningkatkan performa, baca sumber non-fiksi seperti artikel dari National Geographic, Scientific American, atau The New York Times. Tips SEO-friendly: Perkaya kosa kata akademis Anda dengan membuat daftar kata-kata baru dari setiap teks yang Anda baca, dan pelajari sinonimnya untuk membantu menjawab pertanyaan kosa kata. Insight: Banyak peserta kehilangan poin karena kurang terbiasa dengan struktur teks akademis, jadi latihan dengan teks panjang sangat disarankan.

Speaking

Bagian ini menguji kemampuan berbicara bahasa Inggris. Peserta akan diminta untuk menjawab pertanyaan secara lisan, mengungkapkan pendapat, dan memberikan tanggapan terhadap materi yang disediakan. Bagian Speaking terdiri dari 4 tugas: 1 tugas independen (berbicara tentang topik pribadi) dan 3 tugas terintegrasi (menggabungkan listening atau reading). Setiap respons berdurasi 45-60 detik, dan Anda akan berbicara melalui mikrofon yang direkam untuk dinilai. Penilaian fokus pada fluency, coherence, pronunciation, dan vocabulary range. Untuk sukses, latih pengucapan yang jelas dan organisasi ide yang logis dalam waktu singkat. Insight: Banyak peserta merasa tertekan karena waktu respons yang singkat, jadi praktik dengan timer sangat membantu. Tips SEO-friendly: Rekam jawaban Anda dan dengarkan ulang untuk mengevaluasi kejelasan dan struktur, atau gunakan aplikasi seperti ELSA Speak untuk feedback pengucapan. Selain itu, bergabung dengan kelompok diskusi bahasa Inggris atau komunitas online seperti Reddit’s r/TOEFL dapat meningkatkan kepercayaan diri Anda dalam berbicara.

Writing

Bagian ini menguji kemampuan menulis bahasa Inggris. Peserta akan diminta untuk menulis esai atau tanggapan tertulis terhadap suatu topik, serta mengekspresikan ide dan argumentasi secara jelas dan terorganisir. Bagian Writing terdiri dari dua tugas: tugas terintegrasi (membaca teks dan mendengar klip audio, lalu menulis ringkasan, sekitar 150-225 kata) dan tugas independen (esai opini, sekitar 300 kata). Struktur esai yang baik, dengan pendahuluan, isi, dan kesimpulan, sangat penting untuk skor tinggi. Narasi: Kemampuan menulis untuk TOEFL mirip dengan tugas kuliah seperti menulis makalah atau laporan, sehingga persiapan ini juga mempersiapkan Anda untuk lingkungan akademis. Tips SEO-friendly: Gunakan outline sederhana sebelum menulis untuk memastikan ide Anda terorganisir, dan pelajari frasa transisi seperti “furthermore” atau “in contrast” untuk meningkatkan koherensi. Insight: Banyak peserta kehilangan poin karena grammar atau struktur yang lemah, jadi minta feedback dari tutor atau gunakan alat seperti Grammarly untuk memperbaiki tulisan Anda.

Setiap bagian TOEFL memiliki format dan jumlah soal yang berbeda, dan skor akhir diberikan berdasarkan performa peserta di setiap bagian. Skor total berkisar dari 0 hingga 120, dengan masing-masing bagian menyumbang hingga 30 poin. Memahami rubrik penilaian ETS, yang tersedia di situs resmi mereka, dapat membantu Anda mengidentifikasi area lemah dan menyusun strategi belajar yang lebih terarah. Misalnya, jika Anda kesulitan dengan Speaking, fokuslah pada latihan respons terintegrasi untuk meningkatkan kemampuan menggabungkan informasi dari teks dan audio.

Baca juga: Beasiswa S3: Beasiswa S3 di Indonesia & Luar Negeri

Perbedaan TOEFL dan IELTS

TOEFL (Test of English as a Foreign Language) dan IELTS (International English Language Testing System) adalah dua ujian bahasa Inggris yang paling umum digunakan oleh orang yang ingin melanjutkan studi atau bekerja di luar negeri. Meskipun keduanya bertujuan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris, terdapat beberapa perbedaan antara keduanya. Memilih antara TOEFL dan IELTS sering menjadi dilema, terutama karena keduanya diakui secara luas, tetapi institusi tertentu mungkin lebih memilih salah satu. Dengan memahami perbedaan utama, Anda dapat membuat keputusan yang tepat berdasarkan tujuan, preferensi pribadi, dan kenyamanan Anda dengan format ujian. Berikut adalah perbandingan mendalam untuk membantu Anda memilih ujian yang paling sesuai.

Tujuan dan Penggunaan

TOEFL lebih umum digunakan di Amerika Serikat dan Kanada, sedangkan IELTS lebih umum diakui di negara-negara berbahasa Inggris lainnya seperti Inggris, Australia, Selandia Baru, dan negara-negara Eropa. Namun, kedua ujian ini diterima secara internasional. Misalnya, universitas seperti Harvard atau MIT sering menerima keduanya, tetapi TOEFL lebih disukai karena fokus akademisnya yang kuat. Sebaliknya, universitas di Inggris seperti Oxford atau Cambridge mungkin lebih sering meminta IELTS. Tips SEO-friendly: Selalu periksa situs web universitas atau program yang Anda tuju untuk memastikan persyaratan spesifik, karena beberapa institusi mungkin memiliki skor minimum untuk setiap bagian ujian.

Format

TOEFL memiliki empat bagian yaitu Listening, Reading, Speaking, dan Writing. IELTS juga memiliki empat bagian, tetapi dengan nama yang berbeda: Listening, Reading, Writing, dan Speaking. Format dan jenis soal di setiap bagian juga sedikit berbeda antara TOEFL dan IELTS. Misalnya, bagian Speaking TOEFL dilakukan melalui komputer dengan respons yang direkam, sementara IELTS menggunakan wawancara tatap muka dengan penguji. Ini bisa memengaruhi kenyamanan Anda; jika Anda lebih percaya diri berbicara langsung dengan seseorang, IELTS mungkin lebih cocok. Insight: TOEFL cenderung lebih terstruktur dan berbasis teknologi, sedangkan IELTS menawarkan pendekatan yang lebih personal di bagian Speaking.

Pengukuran

TOEFL menggunakan skala skor dari 0 hingga 120, dengan masing-masing bagian (Listening, Reading, Speaking, Writing) menyumbang hingga 30 poin. Sebaliknya, IELTS menggunakan skala skor dari 0 hingga 9, dengan skor rata-rata dari keempat bagian. Skor IELTS diberikan secara terpisah untuk setiap bagian, dan skor keseluruhan biasanya dihitung hingga setengah poin (misalnya, 6.5 atau 7.0). Untuk membantu perbandingan, skor TOEFL 94-109 setara dengan IELTS 7.0. Tips SEO-friendly: Jika universitas Anda meminta skor IELTS tetapi Anda mengambil TOEFL, gunakan tabel konversi resmi dari ETS atau IELTS untuk memastikan skor Anda memenuhi syarat.

Aksen dan Konteks

TOEFL cenderung menekankan aksen Amerika Utara dan konteks akademis, seperti kuliah universitas atau diskusi di kampus. Sebaliknya, IELTS mencakup berbagai aksen (Inggris, Australia, Amerika) dan konteks yang lebih umum, seperti percakapan sehari-hari atau topik sosial. Jika Anda lebih terbiasa dengan aksen Amerika, TOEFL mungkin terasa lebih mudah di bagian Listening. Namun, jika Anda sering terpapar berbagai aksen melalui media, IELTS bisa menjadi pilihan yang lebih fleksibel.

Durasi

Durasi ujian TOEFL adalah sekitar 4 jam, sedangkan IELTS biasanya memakan waktu sekitar 2 jam 45 menit hingga 3 jam. Perbedaan ini bisa menjadi faktor penting bagi peserta yang kesulitan mempertahankan fokus dalam waktu lama. Insight: TOEFL yang lebih panjang membutuhkan stamina mental yang lebih besar, jadi latihan simulasi penuh sangat penting untuk membangun ketahanan.

Meskipun terdapat perbedaan ini, pemilihan antara TOEFL dan IELTS sebagian besar tergantung pada persyaratan penerimaan institusi yang dituju serta preferensi pribadi peserta ujian. Tidak ada ujian yang secara inheren lebih mudah; kuncinya adalah memilih yang sesuai dengan kekuatan Anda dan mempersiapkannya dengan baik. Banyak peserta sukses dengan keduanya melalui latihan yang konsisten dan strategi yang terarah.

Yuk, mari kita jelajahi artikel yang membahas tentang universitas terbaik di dunia! Temukan informasi yang menginspirasi tentang institusi pendidikan paling prestisius yang dapat membentuk masa depanmu.

TOEFL atau IELTS?

Pemilihan antara TOEFL atau IELTS sebagian besar tergantung pada persyaratan penerimaan institusi yang dituju serta preferensi pribadi peserta ujian. Namun, ada beberapa pertimbangan umum yang dapat membantu Anda dalam membuat keputusan. Pertanyaan “TOEFL atau IELTS, mana yang lebih mudah?” sering muncul, tetapi jawabannya bergantung pada kekuatan dan kenyamanan individu Anda. Misalnya, jika Anda lebih suka ujian berbasis komputer, TOEFL mungkin lebih cocok. Sebaliknya, jika Anda lebih percaya diri dengan interaksi langsung, IELTS bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Berikut adalah pertimbangan mendalam untuk membantu Anda memilih dengan bijak.

Tujuan dan Lokasi Studi

Jika Anda berencana untuk melanjutkan studi di Amerika Serikat atau Kanada, TOEFL mungkin menjadi pilihan yang lebih baik karena lebih umum diterima di sana. Namun, jika Anda merencanakan studi di Inggris, Australia, atau negara-negara berbahasa Inggris lainnya, IELTS mungkin lebih sering diminta. Contohnya, universitas seperti Stanford mungkin menerima keduanya, tetapi universitas di Australia seperti University of Sydney sering kali meminta IELTS. Tips SEO-friendly: Selalu hubungi kantor penerimaan universitas untuk memastikan persyaratan terbaru, karena beberapa institusi mungkin memiliki kebijakan yang fleksibel.

Format Ujian

Meskipun keduanya menguji kemampuan bahasa Inggris, TOEFL dan IELTS memiliki format dan jenis soal yang sedikit berbeda. Jika Anda lebih nyaman dengan satu format ujian daripada yang lain, itu bisa menjadi faktor penting dalam memilih ujian yang sesuai. Misalnya, TOEFL menggunakan format berbasis komputer untuk semua bagian, termasuk Speaking, yang mungkin terasa lebih impersonal. Sebaliknya, IELTS menawarkan pengalaman wawancara langsung di bagian Speaking, yang bisa lebih menarik bagi sebagian orang. Insight: Cobalah simulasi kedua tes untuk mengetahui mana yang lebih cocok dengan gaya Anda.

Aksesibilitas dan Ketersediaan

Periksa ketersediaan lokasi tes dan waktu yang cocok untuk Anda. Beberapa daerah mungkin memiliki lebih banyak tempat ujian TOEFL daripada IELTS, atau sebaliknya. Di Indonesia, kedua ujian tersedia di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, tetapi jadwal dan lokasi bisa berbeda. Tips SEO-friendly: Kunjungi situs resmi ETS atau IELTS untuk menemukan pusat tes terdekat dan jadwal yang tersedia, serta pastikan Anda mendaftar jauh-jauh hari untuk mendapatkan slot yang diinginkan.

Aksen dan Konteks

TOEFL cenderung menekankan aksen Amerika Utara dan konteks akademis, sedangkan IELTS mencakup berbagai aksen dan konteks yang lebih umum ditemui di berbagai negara. Jika Anda sering menonton film atau mendengarkan podcast Amerika, TOEFL mungkin terasa lebih familiar. Namun, jika Anda terbiasa dengan aksen Inggris atau Australia melalui media seperti BBC, IELTS bisa lebih mudah di bagian Listening.

Durasi dan Kesenangan Pribadi

Durasi ujian TOEFL adalah sekitar 4 jam, sedangkan IELTS biasanya memakan waktu sekitar 2 jam 45 menit hingga 3 jam. Pertimbangkan kenyamanan Anda dengan durasi ujian saat membuat pilihan. Insight: Jika Anda kesulitan mempertahankan konsentrasi dalam waktu lama, IELTS mungkin lebih ramah. Namun, jika Anda terbiasa dengan ujian panjang, TOEFL tidak akan menjadi masalah besar. Tips SEO-friendly: Latih stamina Anda dengan simulasi ujian penuh untuk membiasakan diri dengan durasi tes.

Intinya, pilihlah ujian yang sesuai dengan kebutuhan, tujuan, dan preferensi Anda. Yang terpenting adalah mempersiapkan diri dengan baik dan memiliki strategi belajar yang efektif untuk meraih skor yang diinginkan, baik itu TOEFL maupun IELTS. Banyak peserta yang berhasil mencapai skor tinggi dengan kedua ujian ini melalui latihan yang konsisten dan pendekatan yang terarah.

Baca juga: Panduan Membuat CV yang Efektif untuk Fresh Graduates

Tips untuk Anda dalam Mempersiapkan Diri untuk TOEFL

Berikut ini beberapa tips yang bisa membantu Anda dalam mempersiapkan diri untuk ujian TOEFL. Persiapan TOEFL memerlukan pendekatan holistik yang menggabungkan latihan harian, evaluasi diri, dan strategi yang terbukti efektif. Berdasarkan pengalaman banyak peserta, mereka yang meluangkan waktu untuk belajar secara konsisten dapat meningkatkan skor mereka hingga 20-30 poin dalam beberapa bulan. Berikut adalah panduan lengkap untuk membantu Anda sukses.

Mulailah Persiapan dengan Waktu yang Cukup

Beri diri Anda cukup waktu untuk mempersiapkan diri. Untuk memiliki waktu yang cukup untuk memahami materi dan berlatih, mulailah belajar jauh-jauh hari sebelum ujian. Idealnya, rencanakan 3-6 bulan untuk pemula, dengan jadwal belajar 1-2 jam per hari. Insight: Penelitian menunjukkan bahwa belajar bertahap lebih efektif daripada belajar intensif dalam waktu singkat (cramming). Buat jadwal belajar yang realistis dan patuhi dengan disiplin. Tips SEO-friendly: Gunakan aplikasi seperti Notion atau Google Calendar untuk merencanakan sesi belajar Anda dan melacak kemajuan.

Familiarisasi dengan Format Ujian

Pelajari format ujian TOEFL dengan seksama. Pahami tipe-tipe soal yang akan muncul di setiap bagian, sehingga Anda tidak akan terkejut saat ujian. Gunakan sumber resmi seperti Official Guide to the TOEFL Test dari ETS atau situs web ETS untuk simulasi yang akurat. Insight: Banyak peserta gagal mencapai skor tinggi karena kurang familiar dengan format, seperti tugas terintegrasi di bagian Speaking dan Writing. Tips SEO-friendly: Coba tes diagnostik gratis di situs ETS untuk mengukur level awal Anda dan fokus pada area yang lemah.

Berlatih dengan Materi Latihan

Gunakan materi latihan TOEFL yang tersedia secara online atau buku-buku latihan. Berlatihlah dengan soal-soal ujian sebanyak mungkin untuk meningkatkan pemahaman dan kecepatan Anda dalam menjawab. Sumber seperti Magoosh, Kaplan, atau Princeton Review menawarkan ribuan soal latihan yang mirip dengan tes asli. Insight: Latihan rutin dengan soal resmi ETS dapat meningkatkan akurasi jawaban hingga 20%. Tips SEO-friendly: Cari forum seperti Reddit’s r/TOEFL untuk berbagi sumber latihan gratis atau berbayar yang terpercaya.

Kembangkan Keterampilan Mendengarkan

Dengarkan berbagai materi berbahasa Inggris, seperti lagu, film, dan podcast, untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan Anda. Latihan ini juga akan membantu Anda dalam bagian mendengarkan ujian TOEFL. Rekomendasi: Dengarkan podcast seperti TED Talks, NPR, atau BBC Learning English untuk membiasakan diri dengan topik akademis dan aksen Amerika. Insight: Kemampuan mendengarkan yang baik tidak hanya membantu di bagian Listening, tetapi juga di tugas terintegrasi Speaking dan Writing. Tips SEO-friendly: Gunakan subtitle pada film atau podcast di awal, lalu coba tanpa subtitle untuk meningkatkan pemahaman.

Baca Beragam Teks

Baca berbagai jenis teks dalam bahasa Inggris, termasuk artikel, esai, dan buku. Hal ini akan membantu Anda memperluas kosa kata dan memahami struktur kalimat yang berbeda. Mulailah dengan sumber seperti National Geographic, The Economist, atau jurnal akademis untuk membiasakan diri dengan gaya bahasa TOEFL. Insight: Membaca teks panjang secara rutin dapat meningkatkan kecepatan membaca hingga 30%, yang sangat penting untuk bagian Reading. Tips SEO-friendly: Buat daftar kosa kata baru setiap hari dan gunakan aplikasi seperti Anki untuk menghafalnya secara efektif.

Praktik Berbicara

Berlatihlah berbicara bahasa Inggris secara teratur. Ajak teman atau anggota keluarga untuk berdiskusi dalam bahasa Inggris, atau rekam diri Anda sendiri saat berbicara dan dengarkan kembali untuk mengevaluasi kemampuan berbicara Anda. Aplikasi seperti ELSA Speak atau Cambly dapat memberikan feedback instan tentang pengucapan dan fluency. Insight: Banyak peserta meningkatkan skor Speaking mereka dengan berlatih respons singkat (45-60 detik) secara rutin. Tips SEO-friendly: Bergabunglah dengan grup bahasa Inggris online atau offline untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam berbicara.

Tingkatkan Keterampilan Menulis

Tulislah esai atau tanggapan singkat tentang topik-topik yang beragam. Berlatihlah untuk menyusun paragraf yang terstruktur dengan baik dan menyampaikan ide dengan jelas. Gunakan sumber seperti topik esai resmi TOEFL dari ETS untuk latihan. Insight: Penilaian Writing fokus pada organisasi, grammar, dan kosa kata, jadi pastikan esai Anda memiliki struktur yang jelas. Tips SEO-friendly: Minta feedback dari tutor atau gunakan alat seperti Grammarly untuk memperbaiki kesalahan tata bahasa dan meningkatkan kualitas tulisan.

Manajemen Waktu

Selalu perhatikan waktu saat mengerjakan latihan soal atau ujian simulasi. Pelajari strategi untuk mengatur waktu dengan efisien agar Anda dapat menyelesaikan setiap bagian ujian dengan baik. Teknik seperti Pomodoro (25 menit belajar, 5 menit istirahat) dapat membantu Anda tetap fokus selama sesi latihan. Insight: Banyak peserta kehilangan poin karena kehabisan waktu, terutama di bagian Reading dan Writing. Tips SEO-friendly: Latih simulasi ujian penuh untuk membiasakan diri dengan tekanan waktu.

Istirahat yang Cukup

Pastikan untuk mendapatkan istirahat yang cukup sebelum ujian sehingga Anda dapat menjalani ujian dengan pikiran yang jernih dan fokus. Tidur 7-8 jam pada malam sebelum ujian sangat penting untuk performa optimal. Insight: Kurang tidur dapat menurunkan konsentrasi hingga 20%, yang berdampak pada semua bagian ujian. Tips SEO-friendly: Hindari belajar hingga larut malam sebelum ujian, dan lakukan relaksasi ringan seperti meditasi atau jalan kaki.

Percaya Diri

Percayalah pada kemampuan Anda dan tetap tenang selama ujian. Ingatlah bahwa persiapan yang baik akan membantu Anda meraih skor yang diinginkan. Visualisasi sukses, seperti membayangkan diri Anda menyelesaikan ujian dengan baik, dapat mengurangi kecemasan. Insight: Banyak peserta melaporkan bahwa kepercayaan diri meningkat setelah latihan simulasi yang konsisten. Tips SEO-friendly: Gunakan afirmasi positif seperti “Saya sudah siap” untuk membangun mental yang kuat.

Dengan memperhatikan tips-tips di atas dan berlatih secara konsisten, Anda dapat meningkatkan kemampuan bahasa Inggris Anda dan siap menghadapi ujian TOEFL dengan percaya diri. Ingat, kesalahan dalam latihan adalah guru terbaik; setiap kesalahan adalah kesempatan untuk belajar dan meningkatkan performa Anda. Bergabung dengan komunitas belajar, seperti grup studi TOEFL atau forum online, juga dapat memberikan motivasi dan wawasan tambahan dari pengalaman peserta lain.

Temukan informasi penting yang akan membantu merencanakan perjalanan pendidikan internasionalmu dengan lebih terarah. Jangan lewatkan kesempatan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang biaya dan peluang studi di luar negeri. Baca selengkapnya disini.

Dalam mempersiapkan diri untuk ujian TOEFL, konsistensi dan kesungguhan merupakan kunci utama. Dengan mengikuti tips-tips yang telah disebutkan di atas, Anda dapat meningkatkan kemampuan bahasa Inggris Anda secara signifikan dan meraih skor yang diinginkan dalam ujian TOEFL. Persiapan yang baik akan membantu Anda mengatasi setiap bagian ujian dengan percaya diri dan meningkatkan peluang sukses Anda dalam mencapai tujuan pendidikan atau karier di luar negeri. Selain itu, TOEFL bukan hanya tentang ujian, tetapi juga tentang membangun keterampilan bahasa yang akan berguna sepanjang hidup Anda, baik dalam studi, pekerjaan, maupun interaksi sosial di lingkungan internasional.

Nah, sekarang Anda sudah tahu apa saja yang perlu Anda persiapkan. Mari mulai persiapan Anda untuk mencapai skor yang memenuhi persyaratan universitas target Anda. Banyak sekali tes latihan online yang tersedia di internet, namun masih merasa bingung? Bergabunglah dengan kami sekarang.

FAQs (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

Berapa skor TOEFL yang diperlukan untuk masuk ke universitas di luar negeri?

Skor TOEFL yang diperlukan bervariasi tergantung pada universitas dan program studi yang dituju. Sebaiknya periksa persyaratan masuk universitas yang Anda minati untuk mengetahui skor TOEFL yang dibutuhkan. Sebagai contoh, universitas top seperti MIT atau Stanford sering meminta skor 90-100, sementara universitas lain mungkin menerima 80 atau lebih rendah. Tips SEO-friendly: Gunakan tabel konversi resmi jika universitas meminta skor IELTS sebagai alternatif, dan hubungi kantor penerimaan untuk konfirmasi.

Apakah ada batasan dalam mengikuti ujian TOEFL?

Tidak ada batasan dalam mengikuti ujian TOEFL. Siapa pun yang ingin mengukur dan mendokumentasikan kemampuan bahasa Inggris mereka dapat mendaftar untuk ujian TOEFL. Anda bahkan dapat mengulang ujian sebanyak yang diperlukan, dengan jeda minimal 3 hari antara tes. Insight: Banyak peserta mengambil TOEFL beberapa kali untuk meningkatkan skor mereka, terutama untuk memenuhi persyaratan universitas tertentu.

Bagaimana cara mendaftar untuk ujian TOEFL?

Anda dapat mendaftar untuk ujian TOEFL melalui situs web resmi ETS (Educational Testing Service), penyelenggara ujian TOEFL. Pilih lokasi ujian dan tanggal yang sesuai, lalu ikuti langkah-langkah pendaftaran yang ditentukan. Biaya ujian biasanya berkisar antara $200-$250, tergantung lokasi, dan pembayaran dapat dilakukan melalui kartu kredit atau metode lain yang tersedia. Tips SEO-friendly: Daftar jauh-jauh hari untuk memastikan Anda mendapatkan slot di pusat tes terdekat.

Berapa lama skor TOEFL berlaku?

Skor TOEFL memiliki masa berlaku selama dua tahun dari tanggal ujian. Setelah itu, Anda perlu mengulang ujian jika skor diperlukan untuk aplikasi baru. Insight: Banyak universitas mengharuskan skor yang masih berlaku, jadi rencanakan waktu ujian Anda dengan cermat sesuai jadwal aplikasi.

Apakah ada cara cepat untuk meningkatkan skor TOEFL?

Tidak ada cara instan untuk meningkatkan skor TOEFL. Namun, dengan konsistensi dalam belajar, berlatih, dan menggunakan sumber daya yang tepat, Anda dapat memperbaiki kemampuan bahasa Inggris Anda dan meningkatkan skor TOEFL secara bertahap. Mulailah dengan tes diagnostik untuk mengidentifikasi kelemahan Anda, lalu fokus pada area tersebut, seperti Speaking atau Writing. Tips SEO-friendly: Ikuti kursus online seperti yang ditawarkan oleh Magoosh atau Kaplan untuk panduan terstruktur, atau gunakan sumber gratis seperti TOEFL TV di YouTube untuk tips tambahan.