Back

4 Bidang Tokutei Ginou yang Paling Populer bagi Orang Indonesia

Tokutei ginou

Di tengah meningkatnya minat masyarakat Indonesia untuk bekerja di luar negeri, program Tokutei Ginou atau Specified Skilled Worker (SSW) menjadi salah satu jalur paling menjanjikan untuk meraih karier internasional di Jepang. Program ini tidak hanya membuka pintu bagi pekerja asing untuk berkontribusi di berbagai sektor industri Jepang yang sedang mengalami kekurangan tenaga kerja, tetapi juga menawarkan stabilitas finansial jangka panjang yang sulit didapatkan di dalam negeri. Dengan sistem visa kerja hingga 5 tahun yang dapat diperpanjang, Tokutei Ginou memungkinkan pesertanya untuk membangun pengalaman profesional sambil menikmati standar hidup tinggi di negara maju.

Program Tokutei Ginou (Specified Skilled Worker/SSW) adalah salah satu program kerja di Jepang yang memberikan kesempatan kepada pekerja asing untuk bekerja secara legal dalam berbagai sektor industri. Diluncurkan pada April 2019 oleh pemerintah Jepang, inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi krisis tenaga kerja akibat populasi lansia yang terus bertambah dan angka kelahiran yang rendah. Bagi pekerja Indonesia, program ini menjadi magnet utama karena kombinasi gaji tinggi, jaminan sosial, dan peluang pengembangan diri yang jarang ditemui di negara lain.

Program ini banyak diminati oleh masyarakat Indonesia karena menawarkan peluang kerja dengan gaji yang kompetitif serta pengalaman bekerja. Selain itu, peserta program mendapatkan akses ke sistem asuransi kesehatan nasional Jepang, tunjangan lembur, dan bonus tahunan yang sering kali melebihi ekspektasi. Banyak alumni Tokutei Ginou yang berhasil mengirim remitansi signifikan ke keluarga di Indonesia, bahkan membiayai pendidikan adik-adik atau membangun usaha kecil di tanah air setelah pulang.

Bagi kamu yang berminat mengikuti program ini, ada baiknya untuk mengetahui bidang-bidang pekerjaan yang tersedia dan paling populer di kalangan pekerja Indonesia. Pemahaman mendalam tentang masing-masing sektor akan membantu kamu memilih jalur yang sesuai dengan latar belakang pendidikan, keterampilan, dan minat pribadi. Proses seleksi yang ketat juga mengharuskan calon pekerja untuk mempersiapkan diri sejak dini, mulai dari tes bahasa hingga wawancara kerja.

Berikut adalah empat bidang Tokutei Ginou yang paling diminati, lengkap dengan rincian gaji rata-rata yang ditawarkan. Data gaji ini berdasarkan survei terbaru dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang (MHLW) serta laporan dari agensi penyalur tenaga kerja Indonesia-Jepang, yang menunjukkan variasi berdasarkan prefektur, pengalaman, dan jenis kontrak kerja.

Baca juga: Negara Uni Eropa dengan Jam Kerja Terpendek tapi Gaji Dua Digit

1. Perawat Lansia (Kaigo)

Bidang kaigo atau perawat lansia adalah salah satu sektor yang paling diminati. Profesi ini menawarkan gaji rata-rata sekitar 23 juta rupiah per bulan, tergantung pengalaman kerja dan lokasi tempat kamu bekerja. Di prefektur seperti Tokyo atau Osaka, gaji bisa mencapai 28 juta rupiah per bulan untuk pekerja berpengalaman lebih dari 3 tahun, ditambah bonus musiman dan tunjangan shift malam.

Sebagai perawat lansia, tanggung jawab utama kamu meliputi membantu aktivitas harian para lansia, seperti makan, mandi, berpakaian, serta menemani mereka dalam kegiatan sehari-hari. Tugas ini tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga emosional—kamu akan menjadi pendengar setia bagi cerita-cerita mereka, membantu mengatasi rasa kesepian, dan bahkan merayakan hari ulang tahun atau festival lokal bersama. Di banyak panti jompo Jepang, pekerja kaigo juga dilatih untuk menggunakan alat bantu medis sederhana seperti kursi roda elektrik atau monitor kesehatan wearable.

Selain itu, kamu juga perlu memastikan kesehatan dan kebahagiaan mereka tetap terjaga. Ini termasuk memantau asupan nutrisi, mengatur jadwal obat, dan mengkoordinasikan kunjungan dokter. Banyak fasilitas kaigo modern di Jepang yang mengintegrasikan terapi seni, musik, atau hortikultura untuk meningkatkan kesejahteraan mental lansia, sehingga pekerjaan ini menjadi semakin beragam dan bermakna.

Pekerjaan ini membutuhkan kemampuan komunikasi yang baik dalam bahasa Jepang, terutama karena kamu akan berinteraksi langsung dengan para lansia dan rekan kerja. Bahasa tubuh dan ekspresi wajah juga penting, mengingat banyak lansia mengalami gangguan pendengaran. Penguasaan kosakata medis dasar dan istilah kehormatan (keigo) akan sangat membantu dalam membangun hubungan harmonis.

Maka dari itu, memiliki sertifikat kemampuan bahasa Jepang seperti JLPT N4 atau N3 menjadi salah satu syarat utama untuk bekerja di sektor ini. Beberapa agensi bahkan mensyaratkan N2 untuk posisi supervisor. Selain tes JLPT, ada juga ujian keterampilan kaigo yang mencakup simulasi perawatan seperti memandikan manekin atau menangani situasi darurat seperti jatuh.

Selain gaji yang menarik, bekerja di bidang kaigo juga memberikan kepuasan tersendiri karena kamu akan selalu membantu meningkatkan kualitas hidup orang lain, khususnya lansia. Banyak pekerja Indonesia yang awalnya ragu akhirnya menemukan panggilan jiwa di sektor ini, bahkan melanjutkan studi keperawatan di Jepang setelah kontrak selesai. Pengalaman ini juga membuka peluang untuk membawa pulang keterampilan yang dapat diterapkan di panti jompo Indonesia yang sedang berkembang pesat.

2. Pekerja Pertanian

Sektor pertanian juga menjadi salah satu bidang Tokutei Ginou yang banyak diminati oleh pekerja Indonesia. Jepang, sebagai negara dengan teknologi pertanian terdepan, membutuhkan tenaga kerja terampil untuk mengelola lahan pertanian yang semakin terbatas akibat urbanisasi. Banyak pekerja Indonesia yang berlatar belakang petani atau lulusan pertanian merasa “pulang kampung” saat bekerja di sini, meskipun dengan fasilitas jauh lebih modern.

Dengan gaji rata-rata sekitar 22 juta rupiah per bulan, bidang ini menawarkan peluang besar bagi mereka yang menyukai pekerjaan di luar ruangan dan memiliki minat di sektor agrikultur. Di musim panen, pendapatan bisa melonjak hingga 30 juta rupiah berkat lembur dan bonus hasil panen. Prefektur seperti Hokkaido atau Nagano dikenal dengan gaji tertinggi karena spesialisasi di produk premium seperti melon Yubari atau anggur Shine Muscat.

Sebagai pekerja pertanian, tugas kamu meliputi menanam, merawat, dan memanen berbagai jenis tanaman, seperti buah-buahan, sayuran, hingga tanaman padi. Prosesnya melibatkan penggunaan drone untuk pemantauan tanaman, sistem irigasi otomatis, dan rumah kaca berteknologi tinggi yang mengontrol suhu serta kelembaban secara presisi. Kamu juga akan belajar tentang pertanian organik, pengendalian hama biologis, dan sertifikasi JAS (Japanese Agricultural Standards) yang diakui secara global.

Di Jepang, pertanian sudah sangat modern dengan penggunaan teknologi canggih, sehingga pekerjaan ini bisa menjadi pengalaman menarik untuk belajar tentang metode pertanian maju. Banyak pekerja yang pulang ke Indonesia membawa ide untuk menerapkan vertical farming atau hidroponik di lahan terbatas. Selain itu, rotasi tugas musiman memungkinkan kamu untuk bekerja di berbagai komoditas sepanjang tahun, dari menanam stroberi di musim dingin hingga memanen padi di musim panas.

Selain gaji, pekerja pertanian di Jepang juga sering kali mendapatkan fasilitas tambahan seperti tempat tinggal dan asuransi kesehatan. Hal ini membuat sektor ini jadi semakin menarik bagi pekerja asing, termasuk dari Indonesia. Beberapa perusahaan bahkan menyediakan sepeda motor untuk mobilitas, makanan organik dari kebun sendiri, dan libur musiman untuk pulang kampung. Lingkungan kerja yang alami juga membantu mengurangi stres dibandingkan pekerjaan pabrik.

3. Manufaktur

Bidang manufaktur merupakan sektor yang menawarkan gaji paling tinggi dibandingkan bidang lainnya, yaitu rata-rata mencapai 25 juta rupiah per bulan. Sektor ini menjadi primadona karena stabilitas kerja jangka panjang dan peluang promosi hingga level manajerial. Perusahaan otomotif seperti Toyota atau elektronik seperti Panasonic sering menjadi tujuan utama pekerja Indonesia.

Karena itu, tidak heran jika banyak orang Indonesia memilih bekerja di sektor ini. Data dari Japan International Training Cooperation Organization (JITCO) menunjukkan bahwa lebih dari 40% pekerja Tokutei Ginou Indonesia berada di sektor manufaktur, terutama di wilayah Chubu dan Kanto yang menjadi pusat industri Jepang.

Tugas dalam bidang manufaktur sangat beragam, mulai dari produksi suku cadang kendaraan, alat elektronik, hingga produk konsumsi lainnya. Kamu bisa terlibat dalam lini perakitan mobil listrik, pengujian kualitas semikonduktor, atau pengemasan makanan beku. Setiap posisi mengikuti filosofi kaizen (perbaikan berkelanjutan) dan 5S (Sort, Set in order, Shine, Standardize, Sustain) yang menjadi ciri khas industri Jepang.

Sektor ini membutuhkan tenaga kerja yang teliti, disiplin, dan memiliki kemampuan bekerja secara tim. Shift kerja biasanya 8 jam dengan rotasi, dan keselamatan kerja menjadi prioritas utama dengan penggunaan alat pelindung diri lengkap. Banyak pekerja yang awalnya tidak memiliki latar belakang teknis berhasil menguasai mesin CNC atau robot industri setelah pelatihan intensif.

Baca juga: Top 10 Negara dengan Gaji Tertinggi di Dunia

Untuk bekerja di bidang ini, kamu juga harus memiliki kemampuan bahasa Jepang yang baik agar dapat memahami instruksi kerja dan berkomunikasi dengan rekan kerja. Manual operasional sering ditulis dalam bahasa Jepang, dan rapat pagi (asa no kai) mengharuskan setiap anggota tim untuk berbicara. Penguasaan hiragana, katakana, dan kanji dasar menjadi kunci untuk menghindari kesalahan produksi yang mahal.

Selain itu, pekerja di bidang manufaktur sering kali diberikan pelatihan tambahan, sehingga kamu dapat meningkatkan keterampilan teknis selama bekerja. Sertifikat seperti forklift operator atau welding specialist dapat diraih gratis, meningkatkan nilai jual kamu di pasar kerja global. Banyak alumni yang pulang ke Indonesia dan langsung diterima di perusahaan multinasional dengan gaji di atas rata-rata.

4. Industri Layanan Makanan (Restoran)

Industri layanan makanan, termasuk restoran, menjadi sektor Tokutei Ginou lain yang banyak diminati. Dengan pertumbuhan pariwisata Jepang yang mencapai rekor 30 juta wisatawan per tahun sebelum pandemi, kebutuhan akan tenaga kerja di restoran—baik tradisional maupun internasional—terus meningkat. Banyak pekerja Indonesia yang berjiwa entrepreneurship melihat sektor ini sebagai batu loncatan untuk membuka usaha kuliner di tanah air.

Dengan gaji rata-rata sekitar 24 juta rupiah per bulan, sektor ini menawarkan peluang bagi mereka yang memiliki minat dalam dunia kuliner. Di kota besar seperti Tokyo atau Kyoto, gaji bisa mencapai 28 juta rupiah ditambah tips dari pelanggan asing yang sering kali generous. Restoran sushi high-end atau ramen shop populer menjadi tempat favorit pekerja Indonesia.

Sebagai pekerja di industri ini, tugas kamu meliputi mempersiapkan makanan, melayani pelanggan, menjaga kebersihan dapur, dan menjalankan operasional restoran secara keseluruhan. Kamu akan belajar teknik memasak autentik seperti membuat dashi dari bonito flakes, mengiris sashimi dengan presisi, atau menyajikan kaiseki ryori. Standar higienis Jepang yang ketat mengharuskan penggunaan sarung tangan, masker, dan pemeriksaan suhu makanan secara rutin.

Bekerja di restoran Jepang juga memberikan pengalaman langsung dalam memahami budaya makanan Jepang yang kaya dan beragam. Dari filosofi washoku yang diakui UNESCO hingga tren makanan fusion, kamu akan terpapar inovasi kuliner yang terus berkembang. Banyak pekerja yang pulang membawa resep rahasia atau ide franchise yang sukses di Indonesia, seperti takoyaki atau okonomiyaki.

Keahlian bahasa Jepang menjadi hal penting dalam bidang ini, terutama untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan rekan kerja. Penguasaan teineigo (bahasa sopan) untuk melayani pelanggan dan kachougo untuk berbicara dengan atasan menjadi keharusan. Banyak restoran yang melayani turis asing juga menghargai pekerja multilingual, memberikan bonus tambahan untuk kemampuan bahasa Inggris atau Indonesia.

Mengapa Bidang Tokutei Ginou Banyak Diminati oleh Orang Indonesia?

Ada beberapa alasan mengapa program Tokutei Ginou begitu populer di kalangan masyarakat Indonesia. Selain faktor ekonomi, aspek sosial dan pengembangan diri juga menjadi daya tarik utama. Berikut penjelasan lebih mendalam untuk setiap poin:

  1. Gaji yang Kompetitif
    Gaji yang ditawarkan di Jepang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan gaji di sektor serupa di Indonesia. Dengan gaji rata-rata mulai dari 22 juta hingga 25 juta rupiah per bulan, pekerja dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka sekaligus mengirimkan uang untuk keluarga di tanah air. Jika dihitung dengan kurs yen yang stabil, seorang pekerja kaigo di Tokyo bisa mengirim 15-18 juta rupiah per bulan setelah biaya hidup, cukup untuk membiayai sekolah anak atau membangun rumah di kampung halaman. Sistem pajak progresif Jepang juga memastikan take-home pay tetap besar untuk pekerja asing.
  2. Pengalaman Kerja di Luar Negeri
    Bekerja di Jepang memberikan pengalaman internasional, terutama dalam memahami budaya kerja yang disiplin dan teknologi yang canggih. Pengalaman ini dapat meningkatkan nilai tambah pekerja di pasar kerja global. Resume dengan stempel perusahaan Jepang sering menjadi “tiket emas” untuk posisi manajerial di perusahaan Indonesia atau multinasional. Banyak alumni yang melanjutkan karier di Singapura, Australia, atau bahkan kembali ke Jepang dengan visa engineer setelah meningkatkan kualifikasi.
  3. Fasilitas dan Keuntungan Tambahan
    Sebagian besar perusahaan di Jepang menyediakan fasilitas tambahan, seperti tempat tinggal, asuransi kesehatan, dan pelatihan kerja. Hal ini membuat pekerja merasa lebih nyaman dan aman selama bekerja. Asuransi kesehatan nasional (shakai hoken) mencakup 70% biaya medis, termasuk operasi besar. Tempat tinggal biasanya apartemen share dengan Wi-Fi dan AC, jauh lebih baik daripada kos-kosan di Indonesia. Beberapa perusahaan bahkan memberikan tiket pulang-pergi tahunan untuk libur.
  4. Peluang Belajar Bahasa dan Budaya Jepang
    Selain bekerja, kamu juga memiliki kesempatan untuk memperdalam kemampuan dan memahami budaya Jepang secara langsung. Hal ini bisa menjadi aset berharga bagi pengembangan diri dan kariermu di masa depan. Dari menghadiri festival matsuri hingga belajar tea ceremony di hari libur, pengalaman ini membentuk karakter yang disiplin dan menghargai detail. Banyak pekerja yang mencapai JLPT N1 setelah 3 tahun, membuka peluang beasiswa S2 di universitas Jepang.

Tantangan yang Perlu Dihadapi

Meskipun banyak keuntungan, bekerja di Jepang melalui program Tokutei Ginou juga memiliki tantangan tersendiri, seperti adaptasi iklim, tekanan kerja, dan birokrasi. Persiapan mental dan fisik menjadi kunci untuk bertahan hingga akhir kontrak. Berikut analisis lebih dalam:

Baca juga: Kenali Apa Saja Perbedaan Antara IGCSE Core dengan Extended

  1. Bahasa Jepang
    Kemampuan bahasa Jepang yang baik adalah syarat utama untuk mengikuti program ini. Kamu perlu memiliki setidaknya sertifikat JLPT N4 atau N3 agar dapat berkomunikasi dengan baik di tempat kerja. Tantangan terbesar adalah memahami dialek lokal—misalnya Kansai-ben di Osaka yang berbeda dari bahasa standar Tokyo. Banyak pekerja yang gagal di bulan pertama karena tidak bisa mengikuti instruksi cepat di lini produksi. Solusinya adalah kursus intensif 6-12 bulan sebelum berangkat, ditambah aplikasi seperti Duolingo atau Anki untuk kosakata harian.
  2. Budaya Kerja yang Berbeda
    Jepang dikenal dengan budaya kerja yang disiplin dan penuh dedikasi. Sebagai pekerja asing, kamu harus mampu beradaptasi dengan etos kerja yang tinggi ini. Jam kerja formal 8 jam sering menjadi 10-12 jam karena lembur sukarela (zan-gyo) untuk menunjukkan komitmen. Hierarki ketat mengharuskan menghormati senioritas, dan kritik langsung dianggap kasar. Namun, budaya ini juga mengajarkan tanggung jawab dan kualitas yang membentuk profesionalisme sejati.
  3. Jarak dengan Keluarga
    Bekerja di luar negeri berarti kamu harus siap berjauhan dengan keluarga dalam jangka waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan mental sebelum memutuskan bekerja di Jepang. Homesickness sering muncul di musim dingin yang sepi atau saat Lebaran. Teknologi seperti video call membantu, tetapi perbedaan zona waktu 2 jam tetap menjadi hambatan. Banyak pekerja yang membuat support group sesama Indonesia untuk saling berbagi cerita dan makanan halal.

Persiapan Bekerja di Jepang

Program Tokutei Ginou memberikan peluang besar bagi masyarakat Indonesia untuk bekerja di Jepang dengan gaji yang kompetitif dan pengalaman kerja yang berharga. Namun, kesuksesan tidak datang begitu saja—dibutuhkan strategi persiapan yang matang mulai dari seleksi dokumen hingga adaptasi budaya. Berikut panduan lengkap untuk memulai:

Empat bidang yang paling populer yaitu kaigo, pertanian, manufaktur, dan industri layanan makanan, menawarkan keuntungan yang menjanjikan bagi para pekerja. Pilihlah bidang yang sesuai dengan passion—jika kamu suka merawat orang, kaigo adalah pilihan tepat; jika suka teknologi, manufaktur menanti. Setiap bidang memiliki ujian keterampilan spesifik yang harus dilalui, seperti simulasi perakitan untuk manufaktur atau memasak ramen untuk restoran.

Namun untuk sukses dalam program ini, kamu perlu mempersiapkan diri dengan baik, terutama dalam menguasai bahasa Jepang dan memahami budaya kerja di Jepang. Mulailah dengan mendaftar kursus JLPT di lembaga terpercaya, ikuti magang singkat di Jepang jika memungkinkan, dan pelajari etika bisnis melalui buku seperti “The Japanese Mind” atau video YouTube tentang kehidupan ekspat.

Persiapan yang matang ini akan membantu kamu untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Jangan lupa untuk menyiapkan dokumen seperti paspor, ijazah, dan surat keterangan sehat. Proses visa melalui agensi resmi memakan waktu 3-6 bulan, jadi rencanakan jauh-jauh hari. Setelah tiba di Jepang, ikuti orientasi budaya selama 1 bulan untuk memahami aturan lokal seperti pemilahan sampah atau etika kereta api.

Bagi kamu yang ingin mempersiapkan diri untuk mengikuti program Tokutei Ginou atau ingin memperdalam kemampuan bahasa Jepang, Ultimate Education hadir sebagai solusi terbaik. Dengan lebih dari 10 tahun pengalaman mendampingi ribuan pekerja Indonesia ke Jepang, kami memahami setiap detail proses—from zero to hero.

Kami menyediakan berbagai pelatihan dan bimbingan belajar bahasa asing, termasuk persiapan tes JLPT yang menjadi syarat utama dalam program ini. Kurikulum kami dirancang khusus untuk Tokutei Ginou, mencakup simulasi ujian, kosakata kerja, dan latihan speaking dengan native speaker. Tingkat kelulusan JLPT siswa kami mencapai 95%, jauh di atas rata-rata nasional.

Dengan dukungan pengajar profesional dan materi yang komprehensif, kami siap membantu kamu untuk mewujudkan impian bekerja di Jepang. Kelas online dan offline tersedia, ditambah komunitas alumni untuk sharing pengalaman langsung dari Jepang. Konsultasi gratis untuk menentukan bidang Tokutei Ginou yang paling cocok dengan profilmu.

Bergabunglah bersama kami, dan mulailah perjalanan kariermu di negeri sakura dengan percaya diri! Hubungi sekarang melalui WhatsApp atau kunjungi website untuk jadwal kelas terbaru. Impianmu bekerja di Jepang bukan lagi angan, tapi rencana nyata bersama Ultimate Education.