Back

4 Hal yang Tidak Banyak Orang Tahu Tentang Beasiswa Chevening

Beasiswa Chevening adalah salah satu beasiswa bergengsi yang diberikan oleh pemerintah Inggris kepada para profesional berprestasi dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Beasiswa ini memberikan kesempatan kepada para penerima untuk menempuh pendidikan S2 di berbagai universitas ternama di Inggris. Dengan cakupan biaya yang mencakup uang kuliah, tiket pesawat, tunjangan hidup, serta berbagai fasilitas lainnya.

Didirikan pada tahun 1983, Beasiswa Chevening telah mendukung lebih dari 60.000 alumni di seluruh dunia, yang kini menjadi pemimpin di berbagai sektor seperti pemerintahan, bisnis, akademik, dan organisasi nirlaba. Program ini tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga membangun jaringan global yang kuat melalui acara networking, pelatihan kepemimpinan, dan kolaborasi dengan para profesional dari berbagai negara. Meskipun beasiswa ini sangat populer, ternyata masih banyak hal yang tidak diketahui oleh para calon pelamar. Beberapa dari mereka bahkan mundur sebelum mencoba karena merasa tidak memenuhi kriteria, padahal ada banyak fleksibilitas yang diberikan oleh program ini.

Artikel ini akan membahas empat hal penting yang sering kali tidak diketahui tentang Beasiswa Chevening, sekaligus memberikan wawasan dan tips praktis untuk membantu kamu mempersiapkan aplikasi dengan lebih baik. Dengan memahami aspek-aspek ini, kamu dapat meningkatkan peluangmu untuk menjadi salah satu penerima beasiswa bergengsi ini.

Baca juga: 7 Tempat Wisata Terbaik di Siprus yang Wajib Dikunjungi saat Studi

1. Harus Memiliki Minimal 2.800 Jam Pengalaman Kerja

Salah satu persyaratan utama dalam beasiswa Chevening adalah memiliki pengalaman kerja minimal 2.800 jam. Jika dikonversikan ke dalam hitungan tahun, jumlah ini setara dengan sekitar dua tahun pengalaman kerja penuh waktu atau lebih lama jika bekerja paruh waktu.

Namun, yang menarik adalah pengalaman kerja ini tidak harus berasal dari satu pekerjaan atau satu tempat kerja saja.

Kamu bisa mengakumulasi pengalaman dari berbagai pekerjaan, termasuk pekerjaan paruh waktu, magang, proyek sukarela, atau bahkan freelance.

Asalkan bisa menunjukkan bahwa kamu telah mencapai jumlah jam yang sudah disyaratkan.

Pengalaman kerja ini mencerminkan komitmen Chevening untuk mendukung individu yang telah menunjukkan dedikasi profesional dan kemampuan untuk memengaruhi perubahan positif di lingkungan mereka. Misalnya, kamu mungkin pernah bekerja sebagai relawan di organisasi nirlaba, menjadi asisten peneliti di universitas, atau menjalankan proyek freelance yang relevan dengan keahlianmu. Semua pengalaman ini dapat dihitung, selama kamu bisa mendokumentasikan jam kerjanya secara akurat dan menjelaskan bagaimana pengalaman tersebut memperkaya kemampuan kepemimpinan dan profesionalmu.

Bagaimana Menghitung Jam Pengalaman Kerja?

Untuk menghitung jam pengalaman kerja, kamu bisa menggunakan formula berikut:

  • Jika bekerja penuh waktu (sekitar 40 jam per minggu), maka dalam satu tahun kamu sudah memiliki sekitar 2.080 jam pengalaman kerja.
  • Jika bekerja paruh waktu (misalnya 20 jam per minggu), maka dalam satu tahun kamu memiliki 1.040 jam pengalaman kerja.

Jadi, jika kamu pernah bekerja penuh waktu selama setahun dan paruh waktu selama setahun, kemungkinan besar kamu sudah memenuhi syarat minimal 2.800 jam yang ditentukan.

Untuk memastikan perhitunganmu akurat, catat semua periode kerja, termasuk tanggal mulai dan berakhir, serta jumlah jam kerja mingguan. Kamu juga bisa menggunakan kalkulator resmi yang disediakan di situs Chevening untuk mempermudah proses ini. Jika kamu memiliki pengalaman kerja yang tidak konvensional, seperti menjadi wirausaha atau bekerja pada proyek tertentu, pastikan untuk mendokumentasikan tugas-tugas yang kamu lakukan dan dampaknya. Hal ini akan membantu kamu menjelaskan kontribusimu dengan lebih meyakinkan dalam aplikasi.

2. Pengalaman Kerja Tidak Harus Relevan dengan Studi yang Diambil

Banyak calon pelamar mengira bahwa pengalaman kerja yang dimiliki harus sesuai dengan program studi yang akan mereka ambil di Inggris. Padahal, hal ini tidak sepenuhnya benar.

Chevening memberikan fleksibilitas dalam hal ini karena yang lebih penting adalah bagaimana kamu dapat menjelaskan bahwa pengalaman kerja tersebut telah membentuk pemahaman, keterampilan, dan perspektif yang akan mendukung studi serta tujuan kariermu ke depan.

Misalnya, jika kamu memiliki pengalaman kerja di industri media tetapi ingin mengambil studi di bidang kebijakan publik, itu tetap memungkinkan selama kamu bisa menjelaskan bagaimana pengalamanmu akan berkontribusi dalam rencana jangka panjangmu setelah lulus.

Hal yang lebih penting adalah bagaimana kamu menyoroti pengalamanmu dalam hal kepemimpinan, pengambilan keputusan, problem-solving, serta dampak yang telah kamu buat dalam pekerjaan tersebut.

Fleksibilitas ini menjadikan Chevening unik karena memungkinkan pelamar dari berbagai latar belakang profesional untuk mengejar studi impian mereka. Misalnya, seorang jurnalis dengan pengalaman di bidang pelaporan investigasi dapat menggunakan keahliannya dalam analisis data dan komunikasi untuk mendukung studi di bidang pembangunan internasional. Yang terpenting adalah kemampuanmu untuk menyusun narasi yang kuat dalam esai aplikasi, menunjukkan bagaimana pengalamanmu membentuk visi jangka panjangmu dan bagaimana studi di Inggris akan memperkuat tujuan tersebut.

Untuk memperkuat aplikasi, fokuslah pada keterampilan lintas sektoral seperti kemampuan berkomunikasi, kolaborasi tim, atau manajemen proyek, yang relevan untuk hampir semua bidang studi. Ceritakan kisah nyata dari pengalamanmu yang menunjukkan dampak nyata, seperti bagaimana kamu memimpin sebuah proyek atau menyelesaikan masalah kompleks di tempat kerja. Dengan cara ini, kamu bisa meyakinkan panitia seleksi bahwa pengalamanmu, meskipun tidak langsung relevan, memiliki nilai yang signifikan.

Jadi, jangan ragu untuk mendaftar hanya karena pengalaman kerja dan bidang studi yang kamu pilih tidak sepenuhnya sejalan!

3. Tidak Perlu Bukti Surat Pengalaman Kerja, yang Penting Bisa Menceritakan Secara Detail

Salah satu keunikan dari seleksi Chevening adalah tidak adanya kewajiban untuk melampirkan surat pengalaman kerja resmi dari tempat kerja sebelumnya.

Berbeda dengan beasiswa lain yang sering kali meminta surat keterangan kerja atau rekomendasi dari atasan, Chevening lebih menitikberatkan pada bagaimana kamu bisa menjelaskan pengalaman kerjamu secara rinci dan meyakinkan dalam esai pendaftaran.

Baca juga: 6 Kampus Seni Terbaik di Jepang untuk Para Calon Seniman

Artinya, kamu harus mampu menunjukkan peranmu dalam pekerjaan tersebut. Termasuk tanggung jawab yang diemban, keterampilan yang diperoleh, serta bagaimana pengalaman itu membentuk perspektif dan kepemimpinanmu.

Keunikan ini memberikan keuntungan bagi pelamar yang mungkin bekerja di sektor informal atau memiliki pengalaman kerja yang tidak didokumentasikan secara resmi. Misalnya, jika kamu pernah bekerja sebagai konsultan lepas atau berkontribusi pada proyek komunitas, kamu tetap bisa menggunakan pengalaman tersebut dalam aplikasi, selama kamu bisa menjelaskannya dengan baik. Panitia Chevening lebih tertarik pada bagaimana kamu mendemonstrasikan dampak dan kepemimpinan melalui esai yang ditulis dengan jelas dan terstruktur.

Tips untuk Menjelaskan Pengalaman Kerja:

  • Gunakan format yang jelas dan runtut dalam menjelaskan pengalaman kerja, misalnya menggunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result).
  • Fokus pada kontribusimu dan pencapaian spesifik yang telah kamu raih dalam pekerjaan tersebut.
  • Hubungkan pengalaman kerja dengan tujuan akademik dan profesional yang ingin kamu capai setelah menyelesaikan studi di Inggris.

Metode STAR sangat efektif karena membantu kamu menyusun cerita yang terorganisir. Misalnya, jelaskan situasi tertentu di tempat kerja, tugas yang kamu hadapi, tindakan yang kamu ambil, dan hasil yang dicapai. Contohnya, jika kamu pernah memimpin kampanye sosial, ceritakan bagaimana kamu merancang strategi, mengkoordinasikan tim, dan mencapai dampak seperti peningkatan kesadaran masyarakat atau pengumpulan dana. Pendekatan ini tidak hanya membuat esaimu lebih menarik, tetapi juga menunjukkan kemampuanmu untuk berpikir kritis dan memimpin.

Dengan pendekatan ini, kamu bisa tetap bersaing meskipun tidak memiliki dokumen resmi seperti surat keterangan kerja atau rekomendasi dari atasan.

4. Hanya Ada Dua Tahap Seleksi (Seleksi Berkas dan Wawancara)

Jika dibandingkan dengan beasiswa lain yang memiliki beberapa tahapan seleksi seperti tes tertulis atau presentasi, proses seleksi Chevening sebenarnya cukup sederhana.

Beasiswa ini hanya terdiri dari dua tahap utama:

a. Seleksi Berkas

Pada tahap ini, kamu harus mengumpulkan berbagai dokumen seperti esai pendaftaran, riwayat pengalaman kerja, transkrip akademik, dan surat penerimaan dari universitas di Inggris.

Selain itu, esai pendaftaran juga menjadi bagian paling krusial karena akan sangat menentukan apakah kamu akan lolos ke tahap berikutnya atau tidak.

Esai Chevening terdiri dari beberapa pertanyaan yang mengevaluasi kepemimpinan, jaringan profesional, alasan memilih studi di Inggris, dan rencana pasca-studi. Untuk membuat esai yang menonjol, pastikan kamu menulis dengan jujur dan spesifik. Hindari pernyataan umum seperti “Saya ingin meningkatkan keterampilan saya.” Sebaliknya, berikan contoh konkret, seperti bagaimana kamu memimpin proyek tertentu atau bagaimana studi di Inggris akan membantu kamu mengatasi tantangan spesifik di negara asalmu. Menyusun esai yang kuat membutuhkan waktu, jadi mulailah menulis draf jauh sebelum tenggat waktu.

b. Wawancara

Jika lolos seleksi berkas, kamu akan diundang untuk wawancara dengan panel yang terdiri dari perwakilan dari Kedutaan Besar Inggris dan alumni Chevening.

Wawancara ini biasanya berlangsung selama sekitar 30–45 menit dan akan menguji pemahamanmu tentang rencana studi, kepemimpinan, serta bagaimana kamu akan memberikan dampak setelah menyelesaikan studi.

Wawancara adalah kesempatan untuk menunjukkan kepribadian dan komitmenmu secara langsung. Panel ingin melihat apakah kamu memiliki visi yang jelas tentang bagaimana Beasiswa Chevening akan membantu kamu mencapai tujuan jangka panjang. Untuk mempersiapkan diri, lakukan simulasi wawancara dengan teman atau mentor, fokus pada pertanyaan tentang kepemimpinan, rencana studi, dan kontribusi yang akan kamu berikan setelah lulus. Pastikan juga kamu memahami profil universitas dan program studi yang kamu pilih, serta bagaimana hal itu relevan dengan tujuan kariermu.

Tips Sukses Menghadapi Wawancara Chevening:

  • Latihan menjawab pertanyaan umum seputar kepemimpinan, pengalaman kerja, dan rencana masa depan.
  • Jelaskan motivasimu dengan jelas—mengapa ingin belajar di Inggris, mengapa memilih bidang studi tertentu, dan bagaimana studi tersebut akan membantumu berkontribusi setelah lulus.
  • Tunjukkan dampak yang telah kamu buat di lingkungan pekerjaan atau komunitasmu.

Karena hanya ada dua tahap seleksi ini, maka sangat penting untuk mempersiapkan aplikasi dan wawancara sebaik mungkin.

Persiapan yang matang untuk kedua tahap ini dapat membuat perbedaan besar. Luangkan waktu untuk meneliti universitas dan program studi yang sesuai dengan minatmu, dan pastikan dokumen pendukung seperti transkrip akademik dan surat penerimaan universitas sudah lengkap sebelum tenggat waktu. Jangan ragu untuk meminta feedback dari alumni Chevening atau mentor untuk memperbaiki esai dan strategi wawancaramu.

Ingin Mendapatkan Beasiswa Chevening?

Beasiswa Chevening adalah peluang emas bagi para profesional muda yang ingin mengembangkan karier dan memberikan kontribusi bagi masyarakat setelah menyelesaikan studi di Inggris.

Namun, banyak calon pelamar yang ragu atau bahkan tidak mendaftar karena kurangnya pemahaman tentang beberapa aspek penting dari beasiswa ini.

Sebagai ringkasan, berikut adalah empat hal yang sering tidak diketahui tentang Beasiswa Chevening:

  1. Harus memiliki minimal 2.800 jam pengalaman kerja, tetapi pengalaman ini bisa berasal dari berbagai jenis pekerjaan, tidak hanya yang berstatus full-time.
  2. Pengalaman kerja tidak harus relevan dengan bidang studi, yang lebih penting adalah bagaimana kamu menghubungkannya dengan tujuan akademik dan kariermu.
  3. Tidak perlu melampirkan surat pengalaman kerja, yang penting bisa menjelaskan secara rinci dalam esai pendaftaran.
  4. Seleksi hanya terdiri dari dua tahap, yaitu seleksi berkas dan wawancara, tanpa tes tertulis atau tahapan lainnya.

Jika kamu bercita-cita untuk mendapatkan beasiswa ini, jangan biarkan keraguan dan ketidakpercayaan diri menghalangimu.

Dengan persiapan yang matang dan pemahaman yang benar tentang proses seleksi, peluang untuk menjadi salah satu penerima Chevening sangat terbuka lebar!

Untuk memulai, buatlah daftar pengalaman kerja, prestasi, dan tujuanmu, lalu sesuaikan dengan pertanyaan esai Chevening. Jangan lupa untuk meneliti universitas di Inggris yang menawarkan program studi yang sesuai dengan minat dan tujuan kariermu. Banyak penerima Chevening yang sukses berasal dari latar belakang yang beragam, jadi yang terpenting adalah bagaimana kamu menyampaikan ceritamu dengan autentik dan meyakinkan.

Baca juga: Rekomendasi 5 Universitas Terbaik di Taipei serta Keunggulannya

Mendapatkan Beasiswa Chevening tidak hanya membutuhkan pengalaman kerja dan kepemimpinan yang kuat. Tetapi juga kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni.

Kemampuan bahasa Inggris yang baik tidak hanya penting untuk memenuhi persyaratan aplikasi, tetapi juga untuk menjalani studi di Inggris dan berpartisipasi dalam kegiatan Chevening seperti seminar dan konferensi. Skor tes bahasa Inggris yang tinggi juga dapat meningkatkan kepercayaan diri saat wawancara dan membantu kamu bersaing dengan pelamar lain dari seluruh dunia.

Mulailah Persiapan Beasiswa dengan Ultimate Education

Banyak universitas di Inggris menetapkan skor tinggi untuk tes seperti IELTS, TOEFL iBT, atau TOEFL ITP. Hasil tes ini ternyata menjadi salah satu faktor penting dalam aplikasi beasiswa.

Jika kamu ingin meningkatkan skor ujian bahasa Inggris dan mempersiapkan diri lebih baik untuk seleksi Chevening, Ultimate Education adalah pilihan terbaik untuk kursus dan bimbingan:

  • Kelas khusus persiapan IELTS, TOEFL iBT, TOEFL ITP, GMAT, GRE, ACT, dan GED
  • Pengajar profesional dan berpengalaman dalam membantu siswa mencapai skor tinggi
  • Materi lengkap dan strategi jitu untuk menghadapi setiap jenis tes
  • Simulasi ujian dan evaluasi berkala agar siap menghadapi ujian sebenarnya

Jangan biarkan keterbatasan bahasa menjadi penghalang meraih impian studi di Inggris! Persiapkan dirimu dengan Ultimate Education dan tingkatkan peluangmu mendapatkan beasiswa impian!

Ultimate Education menawarkan pendekatan yang dipersonalisasi, membantu kamu mengidentifikasi kelemahan dalam kemampuan bahasa Inggrismu dan memberikan strategi untuk mengatasinya. Selain itu, bimbingan ini juga mencakup tips untuk menulis esai aplikasi yang kuat dan mempersiapkan wawancara, yang merupakan komponen kunci dari proses seleksi Chevening. Dengan dukungan yang tepat, kamu bisa menghadapi setiap tahap aplikasi dengan percaya diri.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami sekarang dan mulai perjalananmu menuju kesuksesan akademik dan profesional!