
IELTS (International English Language Testing System) adalah salah satu tes kemampuan bahasa Inggris yang digunakan untuk keperluan pendidikan, pekerjaan, atau migrasi ke negara berbahasa Inggris.
Tes ini diakui secara global oleh universitas, perusahaan, dan lembaga imigrasi di negara-negara seperti Inggris, Australia, Kanada, dan Amerika Serikat. IELTS menjadi standar penting untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris seseorang, baik dalam konteks akademik maupun umum. Namun, meskipun terlihat sederhana, mempersiapkan diri untuk menghadapi tes ini sering kali menjadi tantangan besar bagi banyak orang.
Terdapat empat section dalam IELTS yang masing-masing menguji kemampuan berbeda: Reading, Speaking, Listening, dan Writing. Setiap section dirancang untuk mengevaluasi aspek tertentu dari penguasaan bahasa Inggris, mulai dari kemampuan memahami teks akademik hingga berkomunikasi secara lisan dengan penutur asli.
Namun, setiap section memiliki tantangan tersendiri, sehingga banyak peserta merasa kesulitan untuk mendapatkan skor yang diinginkan, terutama jika mereka tidak memiliki strategi belajar yang tepat. Dalam artikel ini, kita akan membahas empat masalah umum yang sering dihadapi saat belajar IELTS, serta memberikan solusi praktis untuk mengatasinya.
Baca juga: Pertanyaan yang Seringkali Ditanyakan Saat Wawancara Beasiswa
1. Section Reading
Salah satu tantangan terbesar dalam section Reading adalah waktu yang terbatas. Dalam waktu 60 menit, peserta harus membaca tiga teks yang panjang, memahami isi teks tersebut, dan menjawab 40 pertanyaan. Teks dalam IELTS Reading biasanya bersifat akademik, mencakup topik seperti sains, sejarah, lingkungan, atau teknologi, yang sering kali menggunakan kosa kata tingkat lanjut.
Masalahnya, teks dalam tes IELTS biasanya berisi informasi akademik yang kompleks, sehingga membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Selain itu, variasi jenis pertanyaan seperti True/False/Not Given, Matching Headings, dan Summary Completion sering membuat peserta bingung. Banyak yang menghabiskan waktu terlalu lama untuk memahami satu teks, sehingga kehabisan waktu untuk menjawab semua pertanyaan.
Untuk berhasil di section ini, penting untuk memahami struktur teks dan mengenali pola pertanyaan yang sering muncul. Misalnya, pertanyaan True/False/Not Given mengharuskan peserta untuk membedakan apakah informasi dalam teks sesuai, bertentangan, atau tidak disebutkan sama sekali. Pemahaman yang salah tentang perbedaan ini dapat menyebabkan jawaban yang keliru.
Cara Mengatasi:
- Pelajari strategi membaca cepat, seperti skimming dan scanning, untuk menemukan informasi penting dalam teks tanpa membaca setiap kata. Skimming membantu memahami ide utama teks, sementara scanning membantu menemukan detail spesifik seperti nama, angka, atau tanggal.
- Kenali pola dan trik setiap jenis pertanyaan dalam IELTS Reading. Dengan berlatih menggunakan soal-soal asli, kamu akan lebih mudah untuk memahami bagaimana pertanyaan dirancang. Misalnya, Matching Headings mengharuskan kamu mengidentifikasi ide utama setiap paragraf, jadi fokuslah pada kalimat pembuka atau penutup.
- Biasakan diri dengan teks-teks akademik untuk meningkatkan kemampuan membaca dan pemahaman kamu. Cobalah membaca artikel dari sumber seperti BBC, The Guardian, atau jurnal akademik untuk membiasakan diri dengan gaya bahasa formal.
- Atur waktu dengan baik selama latihan. Misalnya, alokasikan 20 menit untuk setiap teks dan sisakan beberapa menit untuk memeriksa jawaban. Latihan rutin akan membantu kamu terbiasa dengan tekanan waktu.
2. Section Speaking
Dalam section Speaking, peserta akan berbicara langsung dengan penguji selama 11–14 menit. Tes ini terdiri dari tiga bagian: wawancara singkat, monolog tentang topik tertentu, dan diskusi mendalam. Tantangan utama di bagian ini adalah melafalkan kata-kata dengan jelas, menjaga kelancaran bicara, dan menunjukkan penguasaan kosa kata serta grammar yang baik.
Banyak peserta merasa gugup sehingga kehilangan kepercayaan diri saat berbicara. Kegugupan ini bisa menyebabkan jeda yang panjang, pengulangan kata, atau kesulitan menyampaikan ide secara koheren. Selain itu, kurangnya penguasaan kosakata sering kali menjadi penghambat untuk menjelaskan ide atau menjawab pertanyaan penguji secara lengkap.
Misalnya, dalam bagian kedua (monolog), peserta diminta berbicara selama 1-2 menit tentang topik tertentu, seperti pengalaman pribadi atau opini tentang suatu isu. Tanpa persiapan yang baik, peserta sering kehabisan ide atau menggunakan kosa kata yang monoton, yang dapat menurunkan skor mereka.
Cara Mengatasi:
- Latih pelafalan dengan mendengarkan dan menirukan penutur asli. Kamu bisa menggunakan video, podcast, atau aplikasi belajar bahasa untuk meningkatkan kemampuan berbicara. Platform seperti TED Talks atau BBC Learning English sangat membantu untuk mempelajari intonasi dan aksen.
- Tingkatkan kosakata kamu dengan mempelajari topik-topik yang sering muncul dalam IELTS Speaking, seperti teknologi, lingkungan, dan pendidikan. Buatlah daftar frasa atau kolokasi (contoh: “sustainable development” atau “technological advancement”) untuk memperkaya jawabanmu.
- Latih berbicara dengan teman atau mentor, serta rekam diri kamu untuk mengevaluasi pelafalan dan struktur kalimat yang digunakan. Dengarkan kembali rekaman untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, seperti pengucapan atau penggunaan filler words (seperti “um” atau “eh”).
- Siapkan kerangka jawaban untuk topik umum. Misalnya, untuk pertanyaan tentang hobi, gunakan struktur: pendahuluan, alasan kamu menyukai hobi tersebut, manfaatnya, dan contoh pengalaman pribadi. Ini akan membantu kamu berbicara secara terorganisir.
3. Section Listening
Section Listening mengharuskan peserta untuk mendengarkan rekaman percakapan atau monolog dari berbagai aksen, seperti Inggris, Amerika, Australia, dan Selandia Baru. Tes ini terdiri dari empat bagian, mulai dari percakapan sehari-hari hingga diskusi akademik yang lebih kompleks.
Kesulitan utama dalam bagian ini adalah memahami aksen yang berbeda dan kecepatan berbicara penutur asli. Selain itu, peserta harus mampu menangkap informasi spesifik, seperti angka, nama, atau tanggal, sambil mengikuti alur percakapan. Banyak peserta kehilangan poin karena gagal memahami informasi penting atau karena fokus mereka teralihkan.
Hal ini diperparah oleh kenyataan bahwa rekaman hanya diputar satu kali, sehingga peserta tidak memiliki kesempatan kedua untuk mendengarkan. Ketidakbiasaan dengan aksen tertentu, seperti aksen Australia yang cenderung cepat, juga bisa menjadi tantangan tersendiri.
Cara Mengatasi:
- Biasakan diri dengan berbagai aksen bahasa Inggris melalui film, video, atau audio dari negara yang berbeda. Cobalah menonton serial seperti “Neighbours” (Australia) atau “Downton Abbey” (Inggris) untuk membiasakan telinga dengan variasi aksen.
- Tingkatkan konsentrasi dan kemampuan mendengar kamu dengan berlatih menggunakan soal-soal IELTS Listening. Gunakan latihan resmi dari Cambridge IELTS untuk memahami format dan tipe pertanyaan.
- Saat latihan, catat kata kunci dan informasi penting yang kamu dengar. Ini akan membantu untuk lebih fokus dan memahami konteks percakapan. Latih diri untuk mengenali sinonim, karena jawaban sering kali menggunakan kata yang berbeda dari rekaman.
- Gunakan teknik prediksi. Sebelum rekaman dimulai, baca pertanyaan dengan cepat untuk mengetahui informasi apa yang perlu kamu cari. Ini akan membantu kamu tetap fokus selama mendengarkan.
4. Section Writing
Writing adalah salah satu section yang paling menantang dalam IELTS. Dalam waktu 60 menit, peserta harus menyelesaikan dua tugas: Task 1 (menulis laporan berdasarkan grafik atau tabel) dan Task 2 (menulis esai). Task 1 mengharuskan peserta untuk menggambarkan data secara objektif, sementara Task 2 meminta pendapat atau argumen yang terstruktur dengan baik.
Masalah utama di bagian ini adalah penggunaan grammar yang tidak tepat. Banyak peserta kesulitan menyusun kalimat kompleks dengan struktur yang benar, seperti kalimat dengan klausa relatif atau konjungsi yang tepat. Selain itu, minimnya variasi dalam penggunaan vocabulary dan ide yang tidak terorganisasi juga menjadi kendala.
Baca juga: Kepoin 7 Universitas Terbaik di Beijing yang Wajib Kamu Ketahui
Sebagai contoh, dalam Task 2, peserta sering kali menulis esai yang tidak memiliki struktur yang jelas, seperti pendahuluan, paragraf isi, dan kesimpulan. Hal ini membuat esai sulit dipahami oleh penguji dan menurunkan skor pada kriteria “Coherence and Cohesion”.
Cara Mengatasi:
- Tingkatkan pemahaman grammar kamu dengan mempelajari tenses, conjunctions, dan struktur kalimat kompleks. Fokus pada penggunaan kalimat pasif, klausa relatif, dan frasa penghubung seperti “in addition” atau “on the other hand”.
- Cobalah untuk melatih menulis setiap hari, mulai dari menulis paragraf sederhana hingga esai lengkap. Untuk Task 1, latih diri untuk menggambarkan grafik dengan akurat menggunakan frasa seperti “a significant increase” atau “a gradual decline”.
- Mintalah feedback dari mentor atau teman untuk mengevaluasi tulisan kamu, terutama pada penggunaan grammar dan kesesuaian ide dengan pertanyaan. Feedback akan membantu kamu mengidentifikasi kesalahan berulang.
- Gunakan template esai untuk Task 2. Misalnya, struktur standar meliputi pendahuluan (paraphrase pertanyaan dan nyatakan posisimu), dua paragraf isi (masing-masing dengan ide utama dan contoh), dan kesimpulan. Ini akan membantu kamu menulis dengan lebih terorganisir.
5. Masalah Lainnya yang Sering Muncul saat Tes IELTS
A. Section Grammar
Selain empat section utama dalam IELTS, satu elemen penting yang sering dianggap sepele adalah penguasaan grammar. Grammar bukan hanya relevan untuk section Writing, tetapi juga untuk Reading, Speaking, dan Listening. Penguasaan grammar yang baik memungkinkan peserta untuk memahami teks dengan lebih baik, berbicara dengan struktur kalimat yang jelas, dan menulis jawaban yang akurat.
Grammar yang lemah dapat menghambat pemahaman teks, membatasi kemampuan berbicara dengan struktur kalimat yang baik, hingga memengaruhi kualitas jawaban dalam tes. Kesalahan umum meliputi penggunaan tenses yang tidak konsisten, struktur kalimat yang salah, serta salah penempatan kata kerja atau kata keterangan.
Sebagai contoh, dalam section Speaking, penggunaan tenses yang salah (misalnya, menggunakan present tense untuk menceritakan pengalaman masa lalu) dapat membingungkan penguji. Dalam section Writing, kesalahan seperti subject-verb agreement dapat menurunkan skor pada kriteria “Grammatical Range and Accuracy”.
Cara Mengatasi:
- Pelajari dasar-dasar grammar seperti penggunaan tenses, subject-verb agreement, dan modal verbs. Pastikan kamu memahami konsep dasar sebelum mencoba struktur yang lebih kompleks.
- Tingkatkan pemahaman kamu tentang complex sentences (kalimat kompleks) dengan mempelajari subordinating conjunctions seperti “although”, “however”, dan “whereas”. Latih penggunaan kalimat ini dalam tulisan dan percakapan.
- Berlatihlah menulis dan berbicara dengan fokus pada grammar. Rekam atau tuliskan jawaban kamu, lalu periksa apakah ada kesalahan tata bahasa yang bisa diperbaiki. Aplikasi seperti Grammarly juga dapat membantu mendeteksi kesalahan.
- Gunakan sumber belajar terpercaya seperti buku panduan IELTS atau platform online untuk memperdalam pemahaman grammar kamu. Buku seperti “English Grammar in Use” oleh Raymond Murphy sangat direkomendasikan untuk belajar mandiri.
B. Section Time Management
Manajemen waktu adalah elemen penting yang sering kali menjadi hambatan besar bagi peserta IELTS. Waktu yang diberikan dalam setiap section terasa sangat singkat, sementara tugas yang harus diselesaikan sangat banyak. Misalnya, dalam section Reading, peserta harus menjawab 40 pertanyaan dalam 60 menit, yang berarti hanya sekitar 1,5 menit per pertanyaan.
Baca juga: Monash University jadi Top of Mind untuk Kuliah di Australia
Banyak peserta kehilangan poin karena tidak mampu menyelesaikan semua pertanyaan dalam batas waktu yang ditentukan. Dalam section Writing, misalnya, peserta sering kehabisan waktu untuk menyelesaikan Task 2 karena terlalu lama fokus pada Task 1. Di section Reading, sebagian besar waktu habis hanya untuk membaca teks panjang tanpa strategi yang efektif.
Manajemen waktu yang buruk juga bisa meningkatkan stres selama tes, yang pada akhirnya memengaruhi performa secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan strategi yang membantu kamu tetap tenang dan efisien selama tes.
Cara Mengatasi:
- Latih diri kamu dengan simulasi tes IELTS yang menggunakan batas waktu asli. Ini akan membantu kamu untuk terbiasa dengan tekanan waktu yang ada. Gunakan stopwatch untuk memastikan kamu tetap berada dalam batas waktu.
- Pelajari teknik membagi waktu. Misalnya, untuk section Reading, alokasikan waktu maksimal 20 menit per teks; untuk Writing, gunakan 20 menit untuk Task 1 dan 40 menit untuk Task 2. Buat jadwal latihan yang konsisten untuk membangun kebiasaan ini.
- Prioritaskan pertanyaan yang mudah terlebih dahulu, lalu kembali ke pertanyaan yang lebih sulit jika waktu masih tersedia. Dalam section Listening, baca pertanyaan sebelum rekaman dimulai untuk mengantisipasi jawaban.
- Tetap tenang selama tes. Jika kamu merasa panik, tarik napas dalam-dalam dan fokus pada tugas berikutnya. Latihan meditasi atau teknik relaksasi sebelum tes juga dapat membantu mengurangi stres.
Dengan menguasai manajemen waktu, maka kamu akan lebih percaya diri dan mampu memaksimalkan skor di setiap section. Strategi ini tidak hanya membantu dalam tes IELTS, tetapi juga dalam situasi lain yang membutuhkan efisiensi waktu, seperti studi atau pekerjaan.
Pentingnya Pendampingan dalam Persiapan IELTS
Mempersiapkan diri untuk IELTS bukanlah hal yang mudah, terutama jika kamu harus belajar secara mandiri. Belajar IELTS membutuhkan strategi, pendampingan, dan latihan yang konsisten. Tanpa bimbingan yang tepat, kamu mungkin akan kesulitan mengidentifikasi kelemahanmu atau memahami cara meningkatkan skor di setiap section.
Oleh karena itu, mengikuti kursus atau bimbingan belajar dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kemampuan kamu. Bimbingan profesional tidak hanya memberikan materi yang relevan, tetapi juga membantu kamu membangun strategi tes yang efektif dan meningkatkan kepercayaan diri.
Untuk memastikan kamu dapat mencapai skor yang diinginkan, Ultimate Education hadir dengan program pelatihan dan bimbingan belajar IELTS yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan kamu.
Di Ultimate Education, kamu akan mendapatkan:
- Pengajar berpengalaman yang membantu mengatasi setiap tantangan dalam Reading, Speaking, Listening, dan Writing.
- Latihan intensif dengan soal-soal asli IELTS untuk membangun kepercayaan diri dan keterampilan kamu.
- Pendekatan personal yang disesuaikan dengan kebutuhan dan target skor kamu.
- Jadwal fleksibel yang memungkinkan kamu belajar sesuai dengan waktu yang tersedia, baik secara online maupun offline.
Jangan biarkan tantangan IELTS menghentikan langkahmu. Segera bergabung dengan Ultimate Education dan capai skor impian kamu sekarang juga!
Tips Tambahan untuk Sukses di IELTS
Selain mengatasi tantangan di setiap section, ada beberapa tips tambahan yang dapat membantu kamu mempersiapkan diri secara holistik untuk tes IELTS:
- Buat Jadwal Belajar yang Konsisten: Tentukan waktu setiap hari untuk berlatih, misalnya 1-2 jam untuk setiap section. Konsistensi adalah kunci untuk meningkatkan kemampuan secara bertahap.
- Gunakan Sumber Belajar yang Beragam: Selain buku resmi IELTS, manfaatkan aplikasi seperti Duolingo, Quizlet, atau situs web seperti IELTS Liz untuk memperkaya materi belajar.
- Jaga Kesehatan Fisik dan Mental: Pastikan kamu cukup tidur, makan sehat, dan berolahraga ringan sebelum tes. Kondisi fisik yang baik akan membantu kamu tetap fokus selama tes.
- Simulasi Tes Secara Realistis: Lakukan simulasi tes lengkap (Reading, Listening, Writing, dan Speaking) dalam kondisi yang mirip dengan tes sebenarnya. Ini akan membantu kamu terbiasa dengan format dan tekanan waktu.
Dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, kamu bisa menghadapi tes IELTS dengan percaya diri dan mencapai skor yang diimpikan. Ingatlah bahwa setiap section memiliki tantangannya sendiri, tetapi dengan latihan dan pendampingan yang tepat, kamu bisa mengatasinya dengan sukses.
