Back

4 Profesi yang Dianggap Bergaji Rendah di Indonesia tapi Dibayar Super Tinggi di Swiss

Kalau di Indonesia kita sering banget ketemu kalimat, “kerja harus sesuai gengsi” atau “yang penting titel kerennya apa”, beda cerita sama negara seperti Swiss. Di sana, pekerjaan tidak dinilai dari seberapa fancy kedengarannya, tapi dari skill, profesionalitas, tanggung jawab, dan kontribusinya ke masyarakat.

Jadi jangan kaget kalau pekerjaan yang sering diremehkan di Indonesia, ternyata punya gaji tinggi banget di Swiss, bahkan bisa bikin hidup super layak, stabil, dan sejahtera. Swiss itu termasuk negara dengan standar hidup tertinggi di dunia.

Biayanya memang mahal, tapi sebanding sama kualitas hidup dan gaji yang didapat. Makanya, profesi yang selama ini mungkin dianggap “kelas bawah”, justru di sana bisa bikin orang punya tabungan aman, tinggal nyaman, dan masa depan terjamin.

Nah, ini dia empat profesi yang sering dianggap “biasa aja” di Indonesia, tapi kalau di Swiss, wow… gajinya bikin melongo!

Baca juga: 7 Film Hollywood Bertema Kehidupan Kampus yang Akan Bikin Kamu Gamon

1. Asisten Rumah Tangga

Sering Disepelekan, Padahal di Swiss Super Dihargai

Di Indonesia, asisten rumah tangga (ART) sering banget dipandang rendah. Banyak yang menganggapnya cuma pekerjaan sederhana, bahkan sering tidak dihitung sebagai profesi yang layak dihargai tinggi. Padahal di Swiss, profesi ini benar benar diperlakukan profesional.

Di Swiss, ART disebut domestic worker atau household assistant dan statusnya jelas, dilindungi hukum, punya kontrak kerja resmi, jam kerja diatur, cuti diatur, bahkan asuransi dan jaminan sosial pun ada. Bukan cuma itu, gaji mereka juga bukan kaleng kaleng.

Rata rata ART di Swiss bisa mendapatkan penghasilan bulanan yang setara dengan puluhan juta rupiah jika dikonversikan.

Bahkan kalau sudah pengalaman, bekerja di keluarga mapan, atau punya skill tambahan seperti memasak, mengasuh anak, atau kemampuan bahasa yang bagus, penghasilan mereka bisa lebih tinggi lagi.

Yang paling menarik, pekerjaan ini bukan cuma dianggap “bantu bantu”, tapi diakui sebagai profesi penting. Karena di Swiss, banyak keluarga sibuk bekerja, sehingga kehadiran ART sangat membantu kehidupan rumah tangga tetap berjalan rapi dan tertata.

Jadi, kalau di Indonesia sering dianggap tidak prestisius, beda banget sama di Swiss yang menghormati mereka sebagai pekerja profesional.

2. Tukang Kebun

Dianggap “Kerja Kasar” di Indonesia, tapi Jadi Profesi Bergengsi di Swiss

Kalau dengar kata tukang kebun, mungkin sebagian orang langsung kebayang pekerjaan panas panasan, kotor, dan capek. Di Indonesia, pekerjaan ini sering dianggap pekerjaan kelas bawah. Tapi lagi lagi, Swiss bikin perspektif kita berubah total.

Di Swiss, tukang kebun dikenal sebagai gardener atau landscape worker. Pekerjaan mereka tidak sekadar menyapu halaman atau potong rumput.

Mereka merawat taman dengan standar estetika tinggi, memahami jenis tanaman, mengatur tata letak landscape, bahkan bisa terlibat dalam proyek taman kota, area publik, hotel mewah, hingga villa.

Karena Swiss sangat peduli dengan keindahan alam dan kebersihan lingkungan, profesi ini punya peran penting banget. Tidak heran gajinya pun tinggi. Para tukang kebun di Swiss bisa mendapatkan penghasilan yang jauh lebih besar dibandingkan banyak pekerjaan kantoran di Indonesia.

Selain itu, mereka bekerja dengan alat alat modern, perlindungan kerja yang lengkap, jam kerja manusiawi, dan tentu saja dihormati sebagai pekerja profesional. Jadi, pekerjaan yang mungkin sering diremehkan di Indonesia ini, justru di Swiss punya value yang besar dan masa depan yang cerah.

Baca juga: Kerja Santai Gaji Fantastis! Ini 5 Pekerjaan Remote yang Diburu Perusahaan Jerman

3. Guru

Di Indonesia Identik dengan Pengabdian, di Swiss Identik dengan Penghargaan dan Kesejahteraan

Guru di Indonesia sering disebut pahlawan tanpa tanda jasa. Kedengarannya mulia, tapi realitanya masih banyak guru yang struggle dari sisi ekonomi. Tapi di Swiss, cerita guru itu beda dunia banget. Di Swiss, guru adalah salah satu profesi bergengsi dengan tingkat kepercayaan publik yang tinggi.

Mereka dipersiapkan dengan pendidikan yang serius, pelatihan yang matang, dan sistem yang sangat profesional. Tidak heran, gaji guru di Swiss sangat fantastis jika dibandingkan dengan banyak negara lain, termasuk Indonesia.

Guru di Swiss dibayar mahal karena dianggap memegang masa depan generasi muda. Mereka bukan hanya ngajar, tapi mendidik, membentuk karakter, dan memastikan anak anak mendapatkan kualitas pendidikan terbaik.

Jam kerja jelas, hak dilindungi, fasilitas lengkap, dan kesejahteraan terjamin. Bahkan, seorang guru bisa hidup sangat layak, punya tabungan, liburan, dan masa depan aman tanpa perlu side job.

Jadi, profesi guru yang mungkin sering dianggap kurang menjanjikan dari segi materi di Indonesia, justru di Swiss bisa jadi salah satu pekerjaan impian.

4. Perawat

Di Indonesia Sering Lelah Secara Finansial, di Swiss Hidup Nyaman dan Aman

Perawat di Indonesia itu hebat banget. Kerjanya tidak ringan, banyak tekanan, tanggung jawab tinggi, tapi sayangnya masih banyak yang belum mendapatkan apresiasi maksimal dari segi finansial. Di Swiss, perawat justru termasuk profesi dengan gaji tinggi dan posisi yang sangat dihormati.

Swiss punya sistem kesehatan yang maju dan terorganisir. Perawat di sana bekerja dengan standar tinggi, fasilitas modern, pelatihan yang jelas, dan perlindungan kerja yang kuat. Karena profesi ini sangat vital dan penuh risiko, gaji mereka pun disesuaikan.

Perawat di Swiss bisa mendapatkan penghasilan yang sangat besar per bulan, bahkan bisa mencapai angka yang kalau dikonversi ke rupiah terasa “wah banget”. Selain gaji pokok, mereka juga mendapatkan tunjangan, asuransi, jam kerja yang manusiawi, dan keseimbangan hidup yang lebih baik.

Jadi, profesi ini bukan hanya mulia, tapi juga sangat sejahtera.

Baca juga: Nikah Sama Orang Jerman Apakah Worth It? Ternyata Ini Keuntungannya!

Pelajaran Penting dari Swiss: Bukan Soal Gengsi, tapi Soal Nilai dan Kualitas

Kalau dilihat dari keempat profesi tadi, kita bisa ambil satu kesimpulan besar. Di Swiss, pekerjaan dinilai bukan dari titel, bukan dari gengsi, tapi dari kontribusinya ke masyarakat. Selama pekerjaan itu berdampak dan bermanfaat, mereka layak dihargai tinggi.

Hal lain yang bikin profesi profesi tersebut bisa digaji tinggi adalah skill, profesionalitas, etos kerja, dan kualitas sumber daya manusia yang kuat. Jadi, bukan cuma soal “kerjanya apa”, tapi “bagaimana cara kamu bekerja”.

Di titik ini, kemampuan, pendidikan, dan persiapan diri itu penting banget. Apalagi kalau kamu punya mimpi buat kerja atau studi ke luar negeri seperti Swiss. Bahasa, sertifikasi internasional, dan kemampuan akademik itu jadi senjata utama.

Siap Bersaing Secara Global? Upgrade Skill Dulu dong!

Kalau kamu punya mimpi buat kuliah, kerja, atau mulai buka peluang internasional, kemampuan bahasa Inggris dan persiapan tes internasional itu wajib banget. Tenang, kamu tidak sendirian kok.

Ultimate Education siap banget jadi partner terbaik kamu untuk leveling up kemampuan akademik dan bahasa. Mereka menyediakan kursus dan bimbingan lengkap untuk berbagai kebutuhan, mulai dari IELTS, TOEFL iBT, TOEFL ITP, GMAT, GRE, ACT, GED, TOEIC, IGCSE, SAT, sampai PTE.

Bahkan ada juga layanan penerjemah profesional untuk kebutuhan dokumen internasional.

Buat kamu yang lagi cari tempat kursus terpercaya, pengajar berpengalaman, materi up to date, dan lingkungan belajar yang nyaman, Ultimate Education benar benar bisa jadi pilihan terbaik buat bikin mimpimu ke level berikutnya.

Jadi, jangan cuma kagum sama gaji besar di Swiss. Siapkan dirimu dari sekarang, upgrade skill, dan buka jalan menuju peluang baru!