Back

Ini Cara Efektif Belajar IELTS di Bawah 30 Menit Sehari, Cocok Buat yang Sibuk Tapi Mau Score Tinggi

Belajar IELTS itu kadang bikin orang langsung panik duluan. Bayanginnya aja udah stres, kebayang listening yang cepet banget, speaking yang deg-degan, reading yang panjang, dan writing yang bikin otak ngebul.

Padahal, nggak semua proses belajar IELTS harus berat dan makan waktu berjam-jam tiap hari, kok. Bahkan kalau kamu tipe orang yang super sibuk, tetap bisa banget progress asal cara belajarnya tepat dan konsisten. Kuncinya bukan di lama belajarnya, tapi di caranya.

Nah, kabar baiknya, kamu bisa latihan IELTS efektif walaupun cuma punya waktu sekitar 30 menit sehari. Asal fokus, terarah, dan tahu apa yang lagi dilatih, hasilnya tetap bisa keliatan. Jadi ini bukan tentang “pura-pura belajar biar ngerasa produktif”, tapi tentang belajar yang beneran ngena ke skill IELTS kamu.

Di artikel ini, kita bakal bahas cara belajar IELTS yang realistis, santai tapi tetap serius, dan pastinya cocok buat kamu yang punya aktivitas padat. Kita bakal breakdown menjadi tiga langkah utama yang simpel tapi impactful banget.

Baca juga: 3 Perpustakaan Paling Aesthetic di Jerman! Tempat Nongkrongnya Anak Rajin

1. Mulai dengan Vocabulary Challenge

Oke, jujur aja, salah satu faktor penting yang bikin nilai IELTS naik itu vocabulary. Tapi bukan sekadar hapal banyak kata, ya, melainkan tahu cara pakainya, tahu sinonimnya, dan tahu kapan kata itu cocok dipakai. Vocabulary yang kaya bakal bantu kamu di semua bagian IELTS.

Mulai dari speaking yang lebih natural, writing yang lebih berbobot, sampai reading yang lebih gampang dipahami. Daripada hafalin puluhan kata dalam sehari tapi besoknya lupa semua, mending fokus ke vocabulary challenge yang kecil tapi konsisten. Misalnya, target 5 sampai 10 kata per hari.

Tapi jangan cuma dihafal mentah, lakukan beberapa hal ini:

  • Tahu arti dan konteksnya
    Bukan cuma tau artinya apa dalam bahasa Indonesia, tapi pahami kapan kata itu dipakai. Misalnya kata “significant”, “impactful”, “crucial”, semuanya mirip tapi feeling pemakaiannya beda.
  • Pelajari bentuk kalimatnya
    Jangan cuma tau kata dasarnya. Coba bikin kalimat sendiri. Contoh:
    Technology has a significant impact on education.
    Dengan cara kayak gini, kata itu bakal nempel lebih lama di otak.
  • Pakai di speaking atau writing
    Kalau cuma disimpan dalam memo HP tanpa dipakai, ya bakal hilang. Coba selipkan ke kalimat saat latihan ngomong atau nulis. Bahkan ngomong sendiri pun nggak masalah.
  • Fokus ke vocabulary yang sering muncul di IELTS
    Nggak perlu kata yang ribet dan super fancy. Fokus aja ke tema yang sering keluar seperti education, environment, technology, health, culture, dan social issues.

Dengan challenge kecil kaya gini tiap hari, pelan-pelan kamu bakal sadar sendiri kalau speaking jadi lebih lancar, writing lebih hidup, dan reading jadi nggak terlalu menyakitkan.

2. Skill-Focused Development: Fokusin Satu Skill per Hari

Ini salah satu kesalahan paling sering yang dilakukan orang saat belajar IELTS: pengen ditelan semua sekaligus. Hari ini listening, reading, writing, speaking… semua sekalian. Hasilnya? Capek iya, masuk ke otak belum tentu.

Lebih efektif kalau kamu fokus ke satu skill aja per hari. Dengan waktu kurang dari 30 menit, ini lebih realistis dan lebih masuk akal. Misalnya kamu buat pola belajar mingguan kayak gini:

Baca juga: Gaji MBA Paling Fantastis di 2025! Negara Mana yang Paling Worth It Buat Dituju?

  • Senin – Listening Day
    Ambil satu audio IELTS listening, nggak usah satu set lengkap kalau waktu terbatas. Fokus ke satu section aja. Dengerin, jawab, lalu cek kesalahan. Jangan cuma lihat jawaban, tapi pahami kenapa bisa salah. Apakah karena kurang fokus? Salah tangkap accent? Atau nggak ngerti kosakatanya?
  • Selasa – Reading Day
    Ambil 1 passage atau beberapa soal aja. Latih scanning dan skimming, jangan dibaca kata per kata karena IELTS reading bukan uji kesabaran, tapi uji strategi. Perhatikan waktu juga, karena reading itu bukan cuma soal benar tapi juga soal kecepatan.
  • Rabu – Speaking Day
    Latihan ngomong minimal 5 sampai 10 menit aja udah cukup buat pemanasan otak. Bisa latihan Part 1 dulu atau jawab pertanyaan yang sering keluar. Rekam suara kamu, lalu dengerin ulang. Dari situ kamu bisa lihat apakah kalimatmu masih terlalu sederhana, banyak jeda, atau terlalu banyak “uhm…”.
  • Kamis – Writing Day
    Nggak harus langsung nulis full essay panjang. Bisa mulai dari latihan bikin opening yang bagus, bikin body paragraph yang rapi, atau sekadar latihan paraphrasing. Pelan tapi pasti lebih baik daripada maksa tapi burnout.
  • Jumat – Free Mix Day
    Hari ini bisa kamu pakai buat mengulang skill yang menurut kamu masih lemah. Jadi sifatnya lebih fleksibel.

Dengan cara kayak gini, belajar kamu jadi lebih fokus, otak nggak terlalu overworked, tapi progres tetap jalan. Ini cocok banget buat kamu yang sekolah, kuliah, kerja, atau punya aktivitas padat lainnya.

3. Evaluasi Hasil: Jangan Cuma Latihan, Tapi Tau Perkembangannya

Latihan tanpa evaluasi itu ibarat lari kenceng tapi nggak tahu arah. Capek iya, tapi sampai tujuan belum tentu. Jadi setelah belajar 20–30 menit, sisihkan sedikit waktu buat evaluasi. Evaluasi ini penting banget karena di sinilah kamu tahu kelemahanmu ada di mana.

Misalnya:

  • Listening kamu sering salah di spelling
  • Reading kamu lambat karena suka baca detail yang nggak perlu
  • Speaking kamu terlalu banyak jeda
  • Writing kamu masih kurang variasi vocabulary atau struktur kalimat

Cara evaluasinya juga santai aja. Bisa dengan:

  • Bandingin jawaban dengan kunci
  • Minta feedback dari guru atau tutor
  • Catat kesalahan berulang biar nggak keulang lagi
  • Buat “mistake list” khusus biar bisa dipelajari ulang

Intinya, jangan cuma fokus ke “berapa banyak latihan”, tapi lebih ke “seberapa berkualitas latihan kamu”.

Baca juga: Ini Dia Negara-Negara yang Bikin Kagum karena Super Menghargai Sejarahnya

Kenapa Harus Konsisten Walau Cuma 30 Menit?

Karena otak kita lebih suka sesuatu yang ringan tapi rutin dibanding berat tapi jarang. Belajar 30 menit tiap hari itu jauh lebih efektif dibanding belajar 3 jam tapi cuma sekali seminggu. Dengan waktu singkat tapi fokus, kamu bakal:

  • Lebih gampang adaptasi sama English environment
  • Ngebangun habit belajar yang stabil
  • Nambah percaya diri secara bertahap
  • Ngerasa prosesnya lebih chill, nggak bikin stres

Apalagi kalau kamu punya target skor tertentu, rutinitas kayak gini bakal bantu kamu step by step sampai ke goal itu. Belajar IELTS itu nggak harus ribet, nggak harus bikin kepala pusing tujuh keliling, dan nggak harus full tekanan.

Dengan sistem sederhana kayak vocabulary challenge, fokus ke satu skill per hari, dan evaluasi yang konsisten, kamu tetap bisa berkembang walaupun cuma belajar di bawah 30 menit sehari. Yang penting niat, konsisten, dan punya arah yang jelas.

Kalau kamu ngerasa butuh bimbingan biar lebih terarah, pengen diajarin strategi yang tepat, atau butuh mentor yang siap nge-lead kamu menuju skor IELTS yang kamu targetin, kamu bisa banget belajar bareng Ultimate Education.

Di Ultimate Education, kamu bakal dapetin bimbingan IELTS yang terstruktur, friendly, dan pastinya dibimbing sama pengajar berpengalaman. Selain itu, Ultimate Education juga menyediakan jasa penerjemah profesional yang siap bantu kebutuhan akademik, dokumen, maupun keperluan lainnya.

Jadi kalau kamu lagi cari tempat kursus terbaik yang terpercaya dan hasilnya nyata, Ultimate Education adalah pilihan yang pas banget buat kamu.