Intip Cara Belajar Mahasiswa Oxford ala Maudy Ayunda

Siapa yang tak kenal dengan Maudy Ayunda? Sosok yang tidak hanya dikenal karena prestasinya di dunia hiburan, tetapi juga karena kecerdasannya dalam dunia akademik.

Ia merupakan salah satu figur publik yang berhasil menembus ketatnya dunia pendidikan internasional, termasuk menjadi mahasiswa di Universitas Oxford, Inggris, yaitu salah satu kampus terbaik di dunia.

Tak heran, banyak orang penasaran: bagaimana cara belajar ala Maudy Ayunda saat menempuh pendidikan di Oxford?

Belajar di kampus sekelas Oxford tentu membutuhkan strategi, disiplin, dan kebiasaan yang menunjang produktivitas serta pengembangan diri secara menyeluruh.

Nah, berikut adalah beberapa tips belajar ala Maudy Ayunda yang bisa kamu tiru agar bisa meraih prestasi, baik dalam hal akademik maupun kehidupan pribadi.

Baca juga: 3 Kota dengan Biaya Hidup Termurah di Korea Selatan

1. Jadikan Perpustakaan Sebagai Rumah Kedua

Salah satu kebiasaan utama mahasiswa di Oxford, termasuk Maudy Ayunda adalah menjadikan perpustakaan sebagai tempat utama untuk belajar.

Di universitas-universitas top dunia, perpustakaan tidak hanya menjadi tempat menyimpan buku, tetapi juga ruang untuk berpikir, menulis, berdiskusi, dan mencari inspirasi.

Perpustakaan di Oxford sendiri memiliki atmosfer yang mendukung konsentrasi penuh. Maka tak heran, Maudy sering terlihat menghabiskan waktu di sana.

Ia memanfaatkan fasilitas perpustakaan untuk membaca referensi akademik, mengerjakan esai, hingga mencari ketenangan dari hiruk pikuk luar kampus.

Kamu pun bisa meniru kebiasaan ini. Jadikan perpustakaan sebagai tempat ‘melarikan diri’ untuk fokus. Hindari belajar di tempat yang terlalu bising atau penuh distraksi.

Bila tidak ada akses ke perpustakaan besar, kamu bisa menciptakan suasana seperti perpustakaan di rumah: rapi, tenang, dan penuh buku.

2. Fleksibel dan Adaptif dalam Belajar

Di Oxford, mahasiswa dituntut untuk berpikir kritis, kreatif, dan cepat beradaptasi dengan metode pembelajaran yang dinamis. Maudy Ayunda pun menyadari pentingnya bersikap fleksibel dalam menghadapi berbagai tantangan akademik.

Fleksibel bukan berarti tidak memiliki prinsip, tetapi mampu menyesuaikan strategi belajar sesuai kebutuhan. Misalnya, saat merasa jenuh membaca buku, Maudy akan mengganti metode belajar menjadi menonton video kuliah, berdiskusi dengan teman, atau menulis jurnal.

Ini adalah bentuk adaptasi yang membuat proses belajar tetap segar dan tidak membosankan.

Belajar juga tidak selalu harus kaku. Kamu bisa mengatur sendiri ritme dan gaya belajarmu. Gunakan berbagai sumber belajar, mulai dari e-book, podcast, hingga forum diskusi online.

Yang penting, materi bisa terserap dengan baik dan kamu dapat memahaminya, bukan sekadar menghafal.

3. Sering Menulis untuk Melatih Daya Pikir

Salah satu hal yang membedakan sistem pendidikan di Oxford adalah intensitas dalam menulis esai atau paper. Mahasiswa dituntut untuk mampu menyampaikan argumen dengan baik secara tertulis.

Inilah mengapa Maudy terbiasa menulis secara rutin, baik untuk tugas akademik maupun sebagai sarana refleksi diri.

Menulis bukan hanya tentang menuangkan ide, tetapi juga melatih struktur berpikir, kemampuan menganalisis, dan memperdalam pemahaman terhadap suatu topik.

Baca juga: Profesi Populer yang Banyak Dicari oleh Perusahaan Jerman

Maudy mengungkapkan bahwa menulis secara rutin membantunya lebih memahami pelajaran, karena ia harus membaca, merangkum, lalu menyusun pendapatnya sendiri.

Cobalah mulai menulis setiap hari! Tidak perlu langsung menulis esai ilmiah, tapi cukup dari jurnal harian, opini singkat, atau rangkuman materi pelajaran. Seiring berjalannya waktu, kamu akan terbiasa untuk berpikir kritis dan sistematis.

Kebiasaan ini akan sangat berguna, terutama jika kamu berencana kuliah di luar negeri atau mengambil program studi yang menuntut banyak analisis.

4. Jangan Pernah Melewatkan Kuliah Umum

Kuliah umum atau seminar terbuka sering kali menjadi momen emas yang sayang untuk dilewatkan. Di Oxford, kuliah umum menghadirkan pembicara dari berbagai kalangan. Mulai dari akademisi top dunia, penulis terkenal, hingga tokoh politik.

Maudy menjadikan kesempatan ini sebagai sarana untuk memperluas wawasan dan koneksi intelektual. Menghadiri kuliah umum tidak hanya menambah pengetahuan, tapi juga membentuk sudut pandang baru terhadap isu-isu global.

Selain itu, kamu bisa belajar langsung dari pengalaman dan gagasan para ahli yang mungkin tidak kamu dapatkan dari kelas reguler.

Cobalah luangkan waktu untuk mengikuti webinar, diskusi publik, atau kuliah umum di kampusmu. Jangan ragu untuk aktif bertanya atau berdiskusi. Ini juga bisa menjadi sarana untuk melatih keberanian dan kemampuan komunikasi.

5. Luangkan Waktu untuk Menyalurkan Hobi

Walaupun sibuk belajar, Maudy Ayunda tetap meluangkan waktu untuk menyalurkan hobinya seperti menulis lagu, membaca fiksi, atau berolahraga.

Ia percaya bahwa menjaga keseimbangan antara akademik dan kegiatan pribadi sangat penting agar tetap sehat secara mental dan emosional.

Aktivitas non-akademik seperti bermain musik, olahraga, atau sekadar jalan-jalan bisa membantu menyegarkan pikiran dan meningkatkan produktivitas. Jangan sampai terlalu fokus belajar hingga lupa merawat diri.

Kamu pun bisa mencoba menjadwalkan waktu khusus untuk menjalankan hobi, meski hanya 30 menit sehari. Hal ini bisa membuatmu lebih bahagia, terhindar dari stres, dan tetap bersemangat menjalani hari.

6. Bangun Relasi dan Jaringan yang Positif

Salah satu nilai penting dari pengalaman kuliah di luar negeri termasuk di Oxford adalah kesempatan membangun jaringan dengan orang-orang dari berbagai latar belakang.

Maudy Ayunda pun memanfaatkan waktu kuliahnya untuk berinteraksi dengan mahasiswa internasional, dosen, dan komunitas akademik. Relasi yang baik tak hanya membuka peluang kolaborasi, tapi juga memperluas wawasan budaya dan perspektif global.

Mulailah aktif di organisasi kampus, komunitas belajar, atau forum diskusi. Lingkungan positif akan memotivasi kamu untuk terus berkembang dan mendukung pencapaian akademik serta karier di masa depan.

Disiplin dan Konsisten

Tak ada hasil tanpa kedisiplinan. Maudy Ayunda dikenal sangat disiplin dalam menjalani rutinitas akademiknya. Ia membagi waktu dengan baik antara kelas, membaca, menulis, hingga kegiatan sosial.

Konsistensi inilah yang menjadi kunci keberhasilannya menempuh pendidikan di universitas terbaik dunia.

Baca juga: 5 Tipe Calon Penerima Beasiswa Red Flag yang Harus Diwaspadai!

Mulailah dari hal kecil seperti membuat jadwal belajar harian, menetapkan target mingguan, dan evaluasi rutin atas progresmu. Disiplin bukan soal kaku, tapi soal komitmen terhadap tujuan yang ingin kamu capai.

Menjadi Versi Terbaik Dirimu

Cara belajar ala Maudy Ayunda menunjukkan bahwa menjadi mahasiswa berprestasi bukan hanya soal pintar, tapi juga soal strategi, manajemen waktu, dan kemampuan menjaga keseimbangan hidup.

Kamu pun bisa menerapkan kebiasaan-kebiasaan positif ini dalam rutinitasmu sehari-hari, mulai dari membangun lingkungan belajar yang kondusif, hingga merawat kesehatan mental melalui hobi dan kegiatan sosial.

Jika kamu juga bercita-cita menempuh pendidikan di luar negeri seperti Maudy, ada satu hal yang tak boleh dilupakan: yaitu kemampuan bahasa Inggris dan kesiapan akademik.

Untuk bisa masuk ke universitas-universitas top dunia seperti Oxford, kamu perlu skor tinggi dalam tes-tes internasional seperti SAT, IELTS, TOEFL iBT, TOEFL ITP, GMAT, GRE, ACT, hingga GED.

Persiapkan Dirimu Bersama Ultimate Education

Ultimate Education adalah pilihan terbaik bagi kamu yang ingin mempersiapkan diri menghadapi ujian masuk universitas internasional.

Kami menyediakan berbagai kursus dan bimbingan intensif untuk SAT, IELTS, TOEFL iBT, TOEFL ITP, GMAT, GRE, ACT, dan GED.

Dengan pengajar profesional, metode belajar efektif, dan program yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap siswa, kami siap membantumu meraih skor terbaik.

Jangan hanya bermimpi, wujudkan ambisimu bersama Ultimate Education. Kunjungi website kami dan mulai langkah pertamamu menuju universitas impian!