Back

Japanglish! Cara Pengucapan Bahasa Inggris ala Orang Jepang

bahasa Inggris Orang Jepang

Konichiwa teman-teman! Pernah dengar istilah Engrish atau Japanglish? Istilah ini biasanya dipakai buat nyebut cara ngomong atau nulis Bahasa Inggris yang terpengaruh gaya orang Jepang bicara. Hasilnya kadang unik, lucu, atau malah bikin bingung.

Fenomena ini nggak cuma sekadar salah ucap, tapi juga gambaran bedanya budaya dan sistem bahasa Jepang sama Inggris.

Yuk kita bahas apa sih Engrish/Japanglish itu, kenapa bisa ada, contoh-contohnya, dan tips biar kamu bisa ngerti atau bahkan ngobrol ala orang Jepang ngomong Inggris.

Oh iya, kalau mau ningkatin kemampuan General English, Business English, atau mau persiapan IELTS/TOEFL buat kuliah atau kerja di Jepang, kamu bisa cek programnya Ultimate Education!

Baca juga: 10 Jurusan Kuliah Paling Pas Buat Lulusan SMK!

Apa Itu Engrish/Japanglish?

Engrish atau Japanglish adalah istilah santai buat nyebut Bahasa Inggris yang diucapin atau ditulis dengan pengaruh kuat dari Bahasa Jepang. Hal ini terjadi karena sistem bunyi (fonetik) bahasa Jepang beda banget sama Inggris, sehingga pengucapannya jadi khas.

Misalnya, kata bahasa Inggris yang gampang sekalipun bisa terdengar beda karena orang Jepang menyesuaikannya dengan pola suku kata bahasa mereka. Fenomena ini sering banget kita temui di iklan, menu restoran, label produk, atau obrolan sehari-hari di Jepang.

Tapi Engrish itu nggak selalu berarti negatif, kok! Kadang malah jadi bahan ketawa atau bahkan tren pop culture, kayak di meme atau kaos dengan tulisan Inggris yang nyeleneh.

Kalau kamu kerja atau kuliah di Jepang, ngerti Japanglish ini bisa bikin komunikasi sama orang lokal jadi lebih lancar.

Fakta seru: menurut Japan Times, lebih dari 50% siswa Jepang belajar Bahasa Inggris, tapi cara ucapnya sering kebawa aturan katakana (sistem tulisan Jepang untuk kata asing). Makanya fenomena Engrish masih terus ada sampai sekarang.

Kenapa Engrish/Japanglish Bisa Terjadi?

Ada beberapa alasan kenapa orang Jepang ngomong Inggris dengan cara khas ini:

Pertama, bahasa Jepang punya jumlah bunyi yang lebih sedikit dibandingkan Inggris. Jepang cuma punya 5 vokal (a, i, u, e, o) dan kebanyakan suku kata diakhiri dengan vokal atau bunyi “n” (contoh: ka, ki, ku, ke, ko).

Akibatnya, kata Inggris yang punya kumpulan konsonan atau bunyi yang ribet bakal disesuaikan biar pas sama pola bahasa Jepang. Misalnya, “McDonald’s” diucapkan jadi Makudonarudo karena nggak ada bunyi “Mc” atau “ld” dalam bahasa Jepang.

Kedua, kata-kata asing di Jepang biasanya ditulis pakai katakana. Hal ini bikin kata Inggris diucapkan sesuai aturan bunyi bahasa Jepang, bukan sesuai aslinya. Contoh: “coffee” jadi コーヒー (kōhī) dan dibaca “ko-hi” bukan “kof-i”.

Ketiga, beda budaya juga punya pengaruh. Kadang frasa Inggris diterjemahin mentah-mentah atau dikasih kata tambahan yang nggak sesuai konteks. Hasilnya muncul tulisan kocak kayak “Happy Fun Smile Time” di kaos atau menu.

Baca juga: Wujudkan Impian Studimu di Negeri Sakura dengan Beasiswa Ini!

Contoh Engrish/Japanglish yang Sering Ada

Berikut beberapa contoh pelafalan dan terjemahan ala Japanglish yang lumayan sering ditemui:

Pengucapan:

  • Inggris: “Hello” → Japanglish: Haro (ハロー).
    Alasan: Nggak ada bunyi “l” murni, jadi diganti “r”.
  • Inggris: “Milk” → Japanglish: Miruku (ミルク).
    Alasan: Bunyi “lk” diubah jadi “ru-ku”.
  • Inggris: “Christmas” → Japanglish: Kurisumasu (クリスマス).
    Alasan: Bunyi “t” dan “s” dipisah jadi suku kata.

Terjemahan yang Sering Ditemukan:

  • Inggris: “Fresh Juice” → Japanglish: “Juice of Freshness” (di menu).
    Alasan: Terjemahan literal tanpa lihat konteks.
  • Inggris: “Be careful” → Japanglish: “Take Care Your Head” (di papan peringatan).
    Alasan: Struktur kalimat Inggris kebawa gaya bahasa Jepang.
  • Inggris: “Soft Drink” → Japanglish: “Cool Drink Happy” (di kemasan minuman).
    Alasan: Dikasih kata emosional biar lebih catchy.

Engrish di Budaya Pop Jepang

Fenomena ini juga sering muncul di dunia hiburan dan jadi daya tarik tersendiri:

  • Iklan dan Produk: Banyak kaos, tas, atau kemasan makanan yang pakai frasa nyeleneh seperti “Let’s Enjoy Happy” atau “Super Love Time” yang bikin ngakak tapi menarik perhatian.
  • Anime dan Manga: Karakter anime kadang ngomong Inggris dengan aksen khas Jepang, seperti “I ruv you” (love jadi ruv), contohnya di One Piece atau Attack on Titan.
  • Media Sosial: Banyak akun di X (Twitter) yang sering unggah foto papan reklame atau menu restoran dengan terjemahan yang bikin senyum-senyum.

Baca juga: Pilih Kuliah di Indonesia atau Luar Negeri? Yuk Bandingkan!

Tips Biar Ngerti dan Bisa Pakai Japanglish

Kalau pengen bisa nangkep atau sekadar seru-seruan ngomong ala Japanglish, coba deh tips ini:

  • Belajar Fonetik Katakana
    Pelajari gimana kata Inggris diadaptasi ke katakana. Contoh, “pizza” jadi ピザ (pi-za) karena bahasa Jepang nggak punya bunyi “zz” murni.
  • Dengerin Aksen Jepang
    Tonton anime tanpa subtitle atau nonton vlog orang Jepang di YouTube untuk latihan. Catat kata-kata yang terdengar beda, misalnya “party” jadi “pa-ti”.
  • Latihan Ngomong Ala Jepang
    Coba ucapkan kata Inggris pakai pola suku kata bahasa Jepang. Contoh, “I love coffee” jadi “Ai rabu ko-hi”.
  • Belajar Bahasa Jepang Dasar
    Kalau paham bahasa Jepang level pemula (JLPT N5/N4), kamu akan lebih gampang ngerti kenapa fenomena ini terjadi.
  • Kuasai Bahasa Inggris yang Benar
    Supaya nggak ketukar sama Japanglish, pastikan dulu Bahasa Inggrismu udah bagus.
  • Gunakan Jasa Terjemahan
    Kalau nerjemahin dokumen atau ngobrol formal, pastikan pakai jasa penerjemah biar hasilnya tetap profesional.

Siap Jadi Ahli Bahasa?

Kalau mau kuliah di Jepang, kerja di perusahaan Jepang, atau sekadar paham Japanglish buat seru-seruan, kamu perlu skill Bahasa Inggris (IELTS 6.5/TOEFL iBT 80) dan Bahasa Jepang (JLPT N3/N2).

Ultimate Education punya kursus lengkap, les privat, sampai jasa penerjemahan buat bantu kamu. Info lengkapnya ada di www.ultimateducation.co.id.

Engrish atau Japanglish adalah fenomena unik yang bikin cara orang Jepang ngomong Bahasa Inggris terdengar khas dan kadang lucu.

Mulai dari ucapan “haro” sampai terjemahan kocak kayak “Happy Fun Time”, semuanya jadi bagian dari warna budaya Jepang. Kalau kamu mau lebih paham, coba pelajari dua-duanya—Bahasa Inggris dan Jepang—lalu nikmati serunya memahami dunia Japanglish!