Kenapa di Pusat Kota Paris Tidak Ada Jalan Tol? Ini Penjelasannya!

jalan tol paris

Ketika membicarakan kota Paris, yang pertama kali terlintas di benak banyak orang adalah Menara Eiffel yang ikonik, suasana romantis, bangunan berarsitektur klasik, dan kafe-kafe yang berjejer di sepanjang jalan.

Namun, satu hal yang mungkin tak banyak disadari oleh wisatawan maupun masyarakat umum adalah tidak adanya jalan tol di pusat kota Paris.

Hal ini tentu menjadi pertanyaan menarik, apalagi jika dibandingkan dengan banyak kota besar di dunia yang sering kali dikelilingi atau bahkan dipenuhi oleh jaringan jalan tol demi menunjang mobilitas kendaraan.

Mengapa Paris, kota metropolitan yang menjadi pusat ekonomi, budaya, dan pemerintahan Prancis justru tidak memiliki jalan tol di pusat kotanya? Jawabannya ternyata tidak sesederhana “karena tidak perlu“.

Ada berbagai alasan historis, geografis, hingga kebijakan pemerintah yang berperan penting dalam keputusan ini. Mari kita bahas lebih dalam.

Baca juga: Bagaimana Cara Tinggal di Luar Negeri Setelah Lulus Studi?

1. Keterbatasan Ruang dan Kompleksitas Infrastruktur

Paris adalah kota yang sudah berdiri sejak berabad-abad lalu. Dikenal sebagai “La Ville Lumière” atau “Kota Cahaya“, Paris memiliki tata kota yang sangat tua, penuh dengan gang sempit, jalanan berliku, dan bangunan-bangunan yang telah berdiri sejak zaman pertengahan.

Struktur kota yang sedemikian padat membuat pembangunan jalan tol di pusat kota menjadi tantangan besar, bahkan nyaris mustahil.

Keterbatasan ruang di pusat kota membuat proyek-proyek infrastruktur modern seperti jalan tol atau flyover sangat sulit untuk diwujudkan.

Pembangunan jalan tol memerlukan ruang yang luas, baik secara horizontal maupun vertikal, untuk mendukung jalan berkecepatan tinggi, pintu masuk dan keluar, serta fasilitas pendukung lainnya.

Di kota seperti Paris, di mana setiap meter persegi lahan begitu berharga dan penuh sesak dengan fungsi-fungsi sosial, budaya, ekonomi, serta hunian, membangun jalan tol tentu akan menimbulkan konsekuensi besar.

Selain itu, sistem infrastruktur bawah tanah Paris juga sangat kompleks. Paris memiliki jaringan metro yang sangat luas dan dalam, bahkan merupakan salah satu yang paling padat dan efisien di dunia.

Di bawah tanah Paris juga terdapat jaringan saluran air tua, bunker peninggalan Perang Dunia, hingga katakomba yang melegenda. Semua itu menjadi tantangan tersendiri bagi pembangunan apapun di atas maupun di bawah permukaan tanah.

2. Keberadaan Situs dan Bangunan Bersejarah

Pusat kota Paris bukan sekadar jantung pemerintahan atau ekonomi. Wilayah ini juga merupakan warisan sejarah dan budaya yang sangat dilindungi.

Bangunan-bangunan tua dengan nilai arsitektural tinggi, situs-situs bersejarah, dan kawasan yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya menjadi bagian integral dari identitas kota Paris.

Sebagai contoh, kawasan seperti Île de la Cité, tempat berdirinya Katedral Notre-Dame, atau area sekitar Louvre dan Champs-Élysées merupakan tempat-tempat yang sangat dijaga kelestariannya.

Undang-undang pelestarian bangunan bersejarah di Prancis sangatlah ketat. Bahkan, renovasi sederhana terhadap sebuah bangunan tua harus melalui proses perizinan yang panjang dan teliti.

Apalagi jika harus menggusur atau merusak situs sejarah demi membangun jalan tol. Hal itu tentu akan ditentang oleh publik maupun otoritas.

Keputusan untuk tidak membangun jalan tol di pusat kota adalah bagian dari upaya pelestarian tersebut. Pemerintah kota Paris dan warga setempat sangat menghargai sejarah dan estetika kota.

Mereka percaya bahwa mempertahankan wajah klasik kota jauh lebih penting daripada menyesuaikan diri dengan model transportasi modern berbasis kendaraan pribadi.

3. Fokus pada Transportasi Umum yang Efisien dan Ramah Lingkungan

Paris dikenal sebagai salah satu kota dengan sistem transportasi umum terbaik di dunia. Metro Paris, RER (kereta cepat regional), bus, trem, hingga sistem berbagi sepeda seperti Vélib’ telah menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat.

Alih-alih membangun jalan tol, pemerintah kota Paris lebih memilih untuk berinvestasi pada pengembangan dan perawatan sistem transportasi publik.

Baca juga: Harvard Business School! Sekolah Bisnis Terbaik & Tertua di Dunia

Ada beberapa alasan mengapa fokus pada transportasi umum menjadi pilihan utama:

  • Efisiensi waktu dan ruang: Satu rangkaian metro dapat mengangkut ratusan hingga ribuan penumpang dalam sekali jalan, sementara mobil pribadi hanya bisa mengangkut segelintir orang dalam waktu yang sama. Artinya, transportasi publik lebih hemat ruang dan waktu, terutama dalam kondisi lalu lintas yang padat.
  • Mengurangi polusi: Pemerintah kota Paris secara aktif mengampanyekan pengurangan emisi karbon. Kendaraan pribadi menyumbang polusi udara dan kebisingan. Dengan mengurangi penggunaannya, kualitas lingkungan kota akan menjadi lebih baik.
  • Aksesibilitas: Transportasi umum memungkinkan siapa pun, tanpa memandang status ekonomi, untuk menjangkau seluruh penjuru kota dengan biaya terjangkau. Ini menciptakan kesetaraan sosial dan mendukung kehidupan urban yang inklusif.

Beberapa kebijakan bahkan secara eksplisit membatasi penggunaan mobil pribadi.

Seperti penerapan zona rendah emisi (ZFE – Zone à Faibles Émissions), pembatasan kendaraan berbahan bakar fosil, serta konversi sebagian jalan raya di tepi Sungai Seine menjadi zona pejalan kaki dan pesepeda.

4. Filosofi Urbanisme (Mengutamakan Manusia, Bukan Mobil)

Filosofi tata kota Paris dalam beberapa dekade terakhir juga berubah drastis. Jika pada masa lalu modernisasi seringkali berarti membangun jalan raya dan fasilitas kendaraan pribadi, kini Paris lebih berfokus pada konsep “livable city” atau kota yang nyaman untuk ditinggali.

Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, menjadi sosok penting dalam transformasi ini.

Ia mempelopori banyak kebijakan progresif seperti “15-minute city” (kota 15 menit), di mana warga bisa memenuhi hampir semua kebutuhan hidupnya dalam radius 15 menit dari tempat tinggalnya tanpa harus menggunakan mobil.

Paris perlahan-lahan berubah menjadi kota yang mengutamakan ruang publik untuk pejalan kaki, pengguna sepeda, dan komunitas warga. Trotoar diperluas, taman-taman kota ditambah, dan jalan raya yang dulunya padat kini diubah menjadi ruang terbuka hijau.

Ini semua merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan kota yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

5. Jalan Tol Hanya Ada di Pinggiran Kota

Bukan berarti Paris sama sekali tidak memiliki jalan tol.

Jalan-jalan tol tetap ada, namun dibangun di pinggiran kota dalam bentuk jaringan melingkar yang dikenal sebagai “Périphérique” dan jaringan jalan ekspres seperti A1, A6, dan lainnya yang menghubungkan Paris dengan kota-kota lain di Prancis.

Jalan-jalan ini berada di luar pusat kota, tepatnya di perbatasan administratif Paris dan daerah sekitarnya seperti Hauts-de-Seine, Val-de-Marne, dan Seine-Saint-Denis.

Baca juga: Menembus Kyungpook National University! Ini Jurusan Terbaiknya

Jadi, kendaraan dari luar kota tetap bisa masuk ke wilayah metropolitan Paris, namun harus beralih ke jalur-jalur lokal atau park and ride untuk melanjutkan perjalanan ke pusat kota.

Menjaga Identitas, Meningkatkan Kualitas Hidup

Keputusan untuk tidak membangun jalan tol di pusat kota Paris adalah hasil dari pertimbangan panjang yang mencakup aspek sejarah, lingkungan, sosial, dan urbanisme modern.

Ini bukan semata-mata soal ketiadaan ruang, tetapi tentang pilihan sadar untuk menciptakan kota yang ramah manusia, efisien, dan berkelanjutan.

Paris memilih jalan yang berbeda, yaitu empertahankan sejarah sambil merangkul masa depan, membatasi kendaraan pribadi sambil memperkuat transportasi publik, dan menjadikan kota sebagai tempat hidup yang sehat, bukan sekadar tempat melintas kendaraan.

Butuh Bimbingan untuk Tes DELF? Belajar Bahasa Prancis di Ultimate Education!

Bagi kamu yang terinspirasi oleh keunikan Paris dan ingin menetap disana, kemampuan berbahasa Prancis menjadi kunci penting.

Salah satu langkah penting adalah dengan mengikuti ujian DELF (Diplôme d’Études en Langue Française) yang diakui secara internasional.

Ultimate Education hadir sebagai solusi terbaik untuk kamu yang ingin menguasai bahasa Prancis dan lulus ujian DELF dengan hasil yang maksimal.

Kami menyediakan kursus intensif, program bimbingan ujian, serta tutor berpengalaman yang siap mendampingimu dari nol hingga mahir.

Mengapa memilih Ultimate Education?

  • Materi terstruktur sesuai standar CEFR dan DELF
  • Pengajar berpengalaman, bersertifikat, dan profesional
  • Simulasi ujian DELF secara berkala
  • Kelas fleksibel: online dan tatap muka
  • Suasana belajar yang interaktif dan menyenangkan

Jadikan impianmu untuk belajar, bekerja, atau tinggal di Prancis menjadi nyata bersama Ultimate Education. Kunjungi situs kami atau hubungi tim kami untuk informasi lebih lanjut dan jadwal kelas terbaru.

Ultimate Education – Langkah Awal Menuju Paris Dimulai di Sini!