GMAT (Graduate Management Admission Test) adalah ujian standar yang digunakan untuk menilai kemampuan akademis calon mahasiswa program MBA. Banyak peserta ujian menghadapi kesalahan umum seperti manajemen waktu yang buruk, kurangnya latihan soal, dan ketergantungan pada kalkulator. Untuk sukses, penting untuk memahami format ujian, berlatih soal dengan benar, dan mengelola waktu secara efektif. Artikel ini akan membahas kesalahan umum dan tips untuk mempersiapkan GMAT dengan optimal.
Baca juga: Persiapan GMAT Efektif untuk Sukses Masuk Program Bisnis
Definisi GMAT
GMAT (Graduate Management Admission Test) adalah tes standar yang digunakan secara global untuk menilai kemampuan akademik seseorang yang ingin melanjutkan pendidikan ke program pascasarjana dalam bidang manajemen dan bisnis, seperti MBA (Master of Business Administration). Tes ini dirancang oleh GMAC (Graduate Management Admission Council) dan digunakan oleh ribuan sekolah bisnis di seluruh dunia sebagai bagian dari proses penerimaan mahasiswa.
GMAT pertama kali diperkenalkan pada tahun 1953 dan telah berevolusi secara signifikan sejak saat itu. Awalnya, tes ini dikembangkan untuk membantu sekolah bisnis menilai kandidat dengan standar yang konsisten, mengingat latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang beragam dari para pelamar. Hingga saat ini, GMAT tetap menjadi salah satu tes standar paling terpercaya untuk program bisnis pascasarjana, dengan lebih dari 7.000 program di 2.300 institusi pendidikan di seluruh dunia menerima skor GMAT sebagai bagian dari proses penerimaan.
Struktur GMAT telah mengalami beberapa perubahan penting selama bertahun-tahun. Versi terkini dari ujian ini dirancang untuk mengukur keterampilan yang dianggap penting untuk sukses dalam program bisnis pascasarjana, termasuk kemampuan analitis, kuantitatif, verbal, dan penalaran terintegrasi. Yang membedakan GMAT dari tes standar lainnya adalah fokusnya pada kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah dalam konteks bisnis, bukan sekadar pengetahuan akademis.
Penting untuk dipahami bahwa GMAT bukanlah tes yang mengukur kecerdasan secara keseluruhan, melainkan kemampuan spesifik yang relevan dengan pendidikan bisnis pascasarjana. Tes ini dirancang untuk memprediksi seberapa baik kinerja kandidat dalam program MBA atau program bisnis terkait lainnya. Dengan memahami definisi dan tujuan GMAT secara mendalam, peserta ujian dapat mempersiapkan diri dengan lebih efektif dan strategis.
Tujuan GMAT
Berikut adalah alasan mengapa GMAT penting:
Penerimaan di Sekolah Bisnis Ternama
GMAT adalah syarat utama untuk masuk ke MBA dan program manajemen lainnya di banyak institusi bisnis terkemuka.
Sebagian besar sekolah bisnis top dunia, termasuk Harvard Business School, Wharton, Stanford Graduate School of Business, dan INSEAD, memerlukan skor GMAT sebagai bagian dari aplikasi mereka. Bahkan, untuk program MBA terbaik di dunia, skor GMAT rata-rata yang diterima biasanya berada di kisaran 700 atau lebih tinggi dari skor maksimum 800. Persaingan yang ketat ini membuat persiapan GMAT yang matang menjadi krusial bagi calon mahasiswa yang ingin bersaing di tingkat global.
Tidak hanya sekolah bisnis elite, banyak universitas ternama di Indonesia dan Asia juga semakin memprioritaskan skor GMAT dalam proses seleksi mereka. Tren ini mencerminkan globalisasi pendidikan bisnis dan keinginan institusi untuk menarik mahasiswa dengan standar akademis yang tinggi dan terukur.
Menunjukkan Kemampuan Akademis
Skor GMAT yang tinggi menunjukkan kemampuan akademik kandidat dan kesiapan mereka untuk mengikuti program studi bisnis yang lebih lanjut.
GMAT mengukur berbagai kemampuan yang esensial untuk sukses dalam program bisnis pascasarjana. Bagian Quantitative menguji kemampuan matematika dasar, logika numerik, dan pemecahan masalah kuantitatif. Sementara bagian Verbal mengevaluasi pemahaman bacaan, penalaran kritis, dan penguasaan tata bahasa Inggris. Bagian Integrated Reasoning menilai kemampuan untuk menganalisis dan mensintesis informasi dari berbagai sumber, sedangkan Analytical Writing Assessment mengukur kemampuan menulis analitis.
Kombinasi keterampilan yang diuji dalam GMAT ini sangat relevan dengan tuntutan program MBA, di mana mahasiswa harus mampu menganalisis studi kasus yang kompleks, membuat keputusan bisnis berdasarkan data, dan berkomunikasi secara efektif. Dengan demikian, skor GMAT yang baik tidak hanya membuka pintu masuk ke program bisnis pascasarjana, tetapi juga menunjukkan bahwa kandidat memiliki fondasi yang kuat untuk berhasil dalam studi mereka.
Kompensasi Nilai Akademis Sebelumnya
Hal ini membantu institusi bisnis menilai potensi keberhasilan kandidat dalam program, terutama bagi mereka yang mungkin memiliki nilai akademis yang kuat.
Bagi banyak kandidat, skor GMAT dapat berfungsi sebagai penyeimbang untuk nilai sarjana yang kurang kompetitif. Komite penerimaan sering mempertimbangkan skor GMAT sebagai indikator potensi akademis yang lebih terkini dan relevan, terutama jika nilai sarjana kandidat sudah beberapa tahun yang lalu atau dari institusi yang kurang dikenal.
Misalnya, seorang kandidat dengan IPK sarjana 3.0 tetapi skor GMAT 750 memiliki peluang yang lebih baik untuk diterima di program kompetitif daripada kandidat dengan IPK 3.5 tetapi skor GMAT 600. Ini karena GMAT dianggap sebagai pengukur yang lebih standar dan dapat dipercaya untuk membandingkan kandidat dari latar belakang pendidikan yang berbeda-beda.
Selain itu, bagi profesional yang telah beberapa tahun lulus dari universitas, skor GMAT yang kuat dapat menunjukkan bahwa mereka tetap memiliki ketajaman analitis dan kemampuan akademis meskipun sudah tidak berada dalam lingkungan pendidikan formal untuk beberapa waktu.
Persiapan untuk Menempuh Pascasarjana
Calon mahasiswa yang mempersiapkan GMAT memperoleh peningkatan keterampilan verbal, analitis, dan kuantitatif yang akan berguna selama studi pascasarjana.
Proses persiapan GMAT sendiri sebenarnya merupakan bentuk pelatihan yang berharga untuk menghadapi rigors akademis program bisnis pascasarjana. Selama mempersiapkan GMAT, kandidat mengasah kemampuan berpikir kritis, analisis data, dan pemecahan masalah – semuanya adalah keterampilan inti yang akan terus digunakan selama program MBA.
Banyak lulusan MBA melaporkan bahwa keterampilan yang mereka kembangkan selama persiapan GMAT membantu mereka lebih siap menghadapi kurikulum yang menantang, terutama dalam mata kuliah kuantitatif seperti finance, accounting, dan operations management. Demikian pula, peningkatan kemampuan verbal dan penulisan yang dicapai melalui persiapan GMAT bermanfaat untuk menulis laporan bisnis, presentasi, dan berpartisipasi dalam diskusi kasus bisnis yang kompleks.
Dengan pemahaman yang jelas tentang apa itu GMAT dan pentingnya, Anda dapat lebih siap dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi tes dan mencapai skor yang diinginkan untuk masuk ke program studi yang mereka impikan.
Baca juga: Kursus Persiapan GMAT Jakarta – Efektif dan Berpengalaman
Kesalahan dalam Mengerjakan GMAT
Mengerjakan ujian GMAT bisa menjadi tantangan besar, terutama jika tidak siap dengan benar. Banyak peserta ujian melakukan kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari. Berikut adalah beberapa kesalahan umum dalam mengerjakan soal GMAT dan tips untuk menghindarinya:
Tidak Mengelola Waktu dengan Baik
- Kesalahan: Banyak peserta ujian menghabiskan terlalu banyak waktu pada soal yang sulit, sehingga kehabisan waktu untuk menyelesaikan seluruh bagian ujian.
- Solusi: Gunakan strategi manajemen waktu, seperti membagi waktu secara proporsional untuk setiap soal dan bergerak maju jika menemui soal yang terlalu sulit. Latihan dengan simulasi ujian berbasis waktu dapat membantu meningkatkan kemampuan manajemen waktu.
Manajemen waktu yang buruk merupakan salah satu kesalahan GMAT paling umum yang dilakukan peserta ujian. GMAT adalah ujian berkecepatan tinggi di mana setiap bagian memiliki batas waktu ketat. Misalnya, bagian Quantitative memberi waktu 62 menit untuk 31 soal, yang berarti rata-rata hanya 2 menit per soal. Banyak peserta terjebak menghabiskan 4-5 menit untuk satu soal sulit, kemudian terburu-buru pada soal-soal berikutnya dan melakukan kesalahan karena tergesa-gesa.
Strategi efektif untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menerapkan “pacing strategy”. Buatlah target progres waktu, misalnya setelah 30 menit, Anda harus sudah menyelesaikan 15 soal pertama. Jika Anda tertinggal dari target, percepat tempo tanpa mengorbankan akurasi. Untuk soal yang benar-benar memakan waktu, tebaklah secara strategis dan lanjutkan. Ingatlah bahwa semua soal memiliki bobot yang sama, jadi lebih baik menjawab semua soal dengan beberapa tebakan terdidik daripada meninggalkan beberapa soal kosong karena kehabisan waktu.
Tidak Teliti dalam Membaca Petunjuk
- Kesalahan: Mengabaikan instruksi soal atau tidak memahaminya dengan benar dapat menyebabkan jawaban yang salah.
- Solusi: Luangkan beberapa detik ekstra untuk membaca dan memahami instruksi soal dengan baik sebelum menjawab.
Kesalahan GMAT lainnya yang sering terjadi adalah ketidaktelitian dalam membaca petunjuk soal. Dalam tekanan ujian, banyak peserta cenderung terburu-buru dan melewatkan detail penting dalam pertanyaan. Misalnya, dalam soal Data Sufficiency, pertanyaannya sering kali berupa “What is the value of x?” bukan “Can we determine the value of x?”. Perbedaan kecil ini mengubah jawaban yang benar dari C (kedua pernyataan bersama-sama diperlukan) menjadi E (kedua pernyataan tidak cukup).
Untuk menghindari kesalahan ini, biasakan untuk membaca soal secara perlahan dan hati-hati, menggarisbawahi kata kunci seperti “must be”, “could be”, “approximately”, atau “integer”. Perhatikan juga kata negatif seperti “not” atau “except” yang dapat membalikkan makna pertanyaan. Membaca soal dengan suara rendah dalam hati (subvocalization) juga dapat membantu memastikan Anda tidak melewatkan detail penting.
Kurang Berlatih Soal dengan Format GMAT
- Kesalahan: Banyak peserta ujian yang hanya belajar konsep tanpa cukup berlatih dengan soal-soal dalam format yang sama dengan ujian GMAT.
- Solusi: Latihan dengan menggunakan soal-soal latihan resmi dari GMAT atau sumber lain yang terpercaya untuk membiasakan diri dengan format soal.
Banyak calon peserta GMAT menghabiskan waktu berbulan-bulan mempelajari konsep matematika dan tata bahasa, tetapi gagal mencapai skor target karena kurang berlatih dengan format soal GMAT yang sebenarnya. GMAT memiliki jenis soal yang unik, seperti Data Sufficiency dalam bagian Quantitative dan Critical Reasoning dalam bagian Verbal, yang memerlukan pendekatan khusus.
Solusi untuk kesalahan GMAT ini adalah dengan memprioritaskan latihan soal menggunakan materi resmi dari GMAC. Bank soal resmi GMAT mengandung ratusan soal yang pernah muncul di ujian sebelumnya, memberikan paparan terbaik terhadap tipe dan tingkat kesulitan soal yang sebenarnya. Selain itu, berlatih dengan software simulasi GMAT Official Practice Exams akan membiasakan Anda dengan antarmuka komputer, alat bantu seperti papan tulis digital, dan tekanan waktu yang mirip dengan ujian sesungguhnya.
Menebak Jawaban tanpa Logika
- Kesalahan: Menebak jawaban tanpa dasar logis, terutama ketika kehabisan waktu, dapat menurunkan skor secara signifikan.
- Solusi: Pelajari strategi menebak yang cerdas, seperti mengeliminasi pilihan yang jelas salah untuk meningkatkan peluang memilih jawaban yang benar.
Meskipun menebak adalah bagian tak terhindarkan dari ujian berkecepatan tinggi seperti GMAT, menebak secara sembarangan tanpa strategi adalah kesalahan GMAT yang merugikan. GMAT memiliki sistem penilaian adaptif yang menyesuaikan kesulitan soal berdasarkan performa Anda. Menebak dengan salah pada soal-soal mudah dapat menurunkan tingkat kesulitan dan membatasi potensi skor maksimal Anda.
Sebaliknya, pelajarilah seni “educated guessing”. Untuk soal Quantitative, eliminasi pilihan jawaban yang jelas-jelas salah dapat meningkatkan peluang Anda dari 20% menjadi 33% atau bahkan 50%. Dalam soal Verbal, hati-hati dengan pilihan jawaban yang mengandung kata absolut seperti “always” atau “never”, karena jarang menjadi jawaban benar. Untuk Data Sufficiency, pelajari strategi seperti AD/BCE yang memungkinkan Anda membuat tebakan terdidik bahkan dengan informasi minimal.
Terlalu Bergantung pada Kalkulator
- Kesalahan: Bergantung pada kalkulator saat berlatih, padahal GMAT tidak mengizinkan penggunaan kalkulator pada bagian Quantitative.
- Solusi: Latih kemampuan perhitungan manual dan mental, serta pahami metode-metode cepat untuk menyelesaikan soal matematika.
Kesalahan GMAT yang sering diabaikan adalah ketergantungan berlebihan pada kalkulator selama persiapan. Banyak calon peserta terbiasa menggunakan kalkulator untuk perhitungan matematis sehari-hari, lalu menerapkan kebiasaan ini selama belajar untuk GMAT. Padahal, bagian Quantitative GMAT tidak mengizinkan penggunaan kalkulator sama sekali, mengharuskan peserta mengandalkan perhitungan manual dan mental.
Untuk mengatasi kesalahan ini, latihlah keterampilan aritmatika mental Anda secara teratur. Fokus pada penguasaan perkalian dan pembagian cepat, perkiraan (estimation), dan penyederhanaan pecahan. Pelajari juga trik matematis khusus GMAT seperti backsolving (memasukkan pilihan jawaban ke dalam soal) dan number picking (memilih angka untuk variabel). Dengan berlatih tanpa kalkulator sejak awal persiapan, Anda akan membangun kepercayaan diri dan kecepatan yang diperlukan untuk bagian Quantitative.
Tidak Mereview Jawaban
- Kesalahan: Tidak meluangkan waktu untuk meninjau kembali jawaban, terutama jika ada waktu yang tersisa.
- Solusi: Jika masih ada waktu, tinjau kembali jawaban untuk memastikan tidak ada kesalahan penulisan atau salah baca soal.
Banyak peserta GMAT yang menyelesaikan bagian ujian lebih awal tetapi tidak memanfaatkan sisa waktu untuk meninjau jawaban mereka. Ini adalah kesalahan GMAT yang bisa merugikan, karena review yang cepat sering dapat menangkap kesalahan ceroboh seperti salah mencentang jawaban, salah membaca soal, atau kesalahan perhitungan sederhana.
Strategi efektif adalah menyisakan 2-3 menit di akhir setiap bagian untuk meninjau soal-soal yang Anda tandai sebagai perlu diperiksa kembali. Selama ujian, gunakan fitur “mark” untuk menandai soal yang Anda ragu-ragu atau ingin tinjau kembali. Saat mereview, fokuslah pada soal-soal yang ditandai terlebih dahulu, kemudian jika masih ada waktu, periksa soal-soal yang Anda yakin benar untuk memastikan tidak ada kesalahan teknis. Namun, hindari mengubah jawaban hanya karena keraguan kedua – penelitian menunjukkan bahwa instinct pertama sering kali lebih akurat.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum ini dan menerapkan strategi yang tepat, peserta ujian dapat meningkatkan peluang mereka untuk meraih skor GMAT yang lebih tinggi.
Baca juga: GMAT Focus: Mengenal Contoh Soal dan Tips Meningkatkan Skor
Tips dan Strategi Belajar Efektif Menghadapi GMAT
Persiapan yang matang sangat penting untuk mencapai skor yang diinginkan. Berikut adalah panduan dan strategi belajar yang efektif untuk menghadapi GMAT:
Memahami Struktur Ujian
GMAT terdiri dari empat bagian utama:
- Analytical Writing Assessment (AWA): Menulis esai analitis.
- Integrated Reasoning (IR): Menganalisis data dan informasi yang kompleks.
- Quantitative Reasoning (QR): Menguji kemampuan matematika dasar dan pemecahan masalah.
- Verbal Reasoning (VR): Menguji kemampuan membaca dan memahami teks, penalaran kritis, dan tata bahasa.
Memahami struktur GMAT secara mendalam adalah langkah pertama yang krusial dalam persiapan. Setiap bagian ujian memiliki karakteristik unik yang memerlukan pendekatan berbeda. Analytical Writing Assessment (AWA) meminta Anda menganalisis argumen dalam 30 menit. Integrated Reasoning (IR) menguji kemampuan untuk menafsirkan dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber dalam 12 soal selama 30 menit. Quantitative section terdiri dari 31 soal selama 62 menit, terbagi dalam Problem Solving dan Data Sufficiency. Verbal section memiliki 36 soal selama 65 menit, mencakup Reading Comprehension, Critical Reasoning, dan Sentence Correction.
Yang membedakan GMAT dari tes standar lainnya adalah sifatnya yang adaptif komputer (Computer Adaptive Test – CAT). Ini berarti kesulitan soal akan menyesuaikan berdasarkan performa Anda. Jika Anda menjawab benar, soal berikutnya akan lebih sulit; jika salah, soal berikutnya akan lebih mudah. Sistem ini membuat strategi ujian menjadi sangat penting – Anda tidak bisa kembali ke soal sebelumnya, dan performa di awal ujian memiliki dampak besar pada skor akhir.
Membuat Rencana Belajar
- Tetapkan Tujuan: Tentukan skor target berdasarkan persyaratan sekolah yang Anda tuju.
- Jadwal Belajar: Buat jadwal belajar yang teratur dan konsisten. Alokasikan waktu lebih untuk bagian yang Anda anggap sulit.
- Tahap Persiapan: Bagilah waktu persiapan menjadi beberapa tahap, misalnya tahap pemahaman konsep, latihan soal, dan simulasi ujian.
Membuat rencana belajar yang terstruktur adalah kunci sukses dalam menghadapi GMAT. Langkah pertama adalah menetapkan skor target yang realistis berdasarkan program dan sekolah yang Anda tuju. Research skor GMAT rata-rata yang diterima oleh program target Anda, lalu tetapkan skor target 20-30 poin di atas rata-rata tersebut untuk memberi margin keamanan.
Selanjutnya, buatlah jadwal belajar yang spesifik dan realistis. Idealnya, rencanakan persiapan GMAT selama 3-4 bulan dengan komitmen 10-15 jam per minggu. Bagilah waktu persiapan menjadi tiga fase: Fase 1 (minggu 1-4) fokus pada penguasaan konsep dasar dan familiarisasi dengan format soal; Fase 2 (minggu 5-8) berfokus pada latihan soal intensif dan identifikasi kelemahan; Fase 3 (minggu 9-12) difokuskan pada simulasi ujian lengkap dan penyempurnaan strategi.
Gunakan diagnostic test di awal persiapan untuk mengidentifikasi area kelemahan Anda, lalu alokasikan lebih banyak waktu untuk area tersebut. Namun, jangan mengabaikan area kekuatan Anda sepenuhnya – maintenance practice tetap diperlukan untuk mempertahankan kemampuan di area tersebut.
Menggunakan Referensi yang Benar
- Buku Persiapan GMAT: Gunakan buku-buku resmi seperti “The Official Guide for GMAT Review” serta buku-buku tambahan dari penerbit terkemuka.
- Kursus Online: Manfaatkan kursus online yang menawarkan materi pembelajaran interaktif, video tutorial, dan bank soal.
- Aplikasi Mobile: Gunakan aplikasi mobile untuk latihan soal saat Anda memiliki waktu luang.
Pemilihan materi belajar yang tepat sangat mempengaruhi efektivitas persiapan GMAT. Sumber belajar terpenting adalah Official Guide for GMAT Review yang diterbitkan oleh GMAC, karena berisi soal-soal aktual dari ujian sebelumnya. Selain itu, Official Quantitative Review dan Official Verbal Review memberikan latihan tambahan khusus untuk masing-masing bagian.
Untuk pelajar yang membutuhkan bimbingan lebih terstruktur, pertimbangkan untuk mengikuti kursus persiapan GMAT. Kursus-kursus berkualitas biasanya menyediakan kurikulum terstruktur, instruktur berpengalaman, strategi khusus, dan akses ke bank soal yang luas. Beberapa platform juga menawarkan fitur adaptive learning yang menyesuaikan materi latihan berdasarkan tingkat kemampuan Anda.
Manfaatkan juga aplikasi mobile GMAT untuk berlatih di waktu senggang. Aplikasi-aplikasi ini memungkinkan Anda berlatih soal kapan saja dan di mana saja, mengoptimalkan waktu yang biasanya terbuang seperti saat menunggu antrian atau perjalanan sehari-hari. Namun, pastikan aplikasi yang Anda gunakan memiliki konten yang berkualitas dan sesuai dengan format GMAT yang sebenarnya.
Kembangkan Strategi Belajar
- Latihan Soal Rutin: Lakukan latihan soal secara rutin untuk mengukur kemampuan dan memahami pola soal.
- Review Kesalahan: Evaluasi kesalahan Anda setiap kali menyelesaikan latihan soal dan pelajari cara memperbaikinya.
- Simulasi Ujian: Lakukan simulasi ujian dengan kondisi yang mirip dengan ujian sebenarnya untuk meningkatkan kecepatan dan ketepatan.
Mengembangkan strategi belajar yang efektif adalah kunci untuk meningkatkan skor GMAT. Latihan soal rutin penting, tetapi yang lebih penting adalah kualitas latihan tersebut. Daripada sekadar menyelesaikan banyak soal, fokuslah pada pemahaman mendalam terhadap setiap soal yang Anda kerjakan. Setelah menyelesaikan set latihan, luangkan waktu setidaknya sama banyaknya untuk meninjau jawaban Anda, menganalisis kesalahan, dan memahami mengapa jawaban tertentu benar atau salah.
Buatlah catatan kesalahan (error log) yang mendokumentasikan setiap kesalahan yang Anda buat selama latihan. Kategorikan kesalahan berdasarkan jenisnya (misalnya: careless error, conceptual error, timing issue) dan identifikasi pola kesalahan yang konsisten. Error log ini akan membantu Anda fokus pada area yang paling perlu ditingkatkan dan mencegah pengulangan kesalahan yang sama.
Lakukan simulasi ujian lengkap setidaknya 4-6 kali selama persiapan, dengan kondisi yang semirip mungkin dengan ujian sebenarnya. Ini berarti mengerjakan semua bagian secara berurutan dengan waktu yang sesuai, tanpa gangguan, dan menggunakan alat yang sama seperti yang akan digunakan di test center (misalnya, papan tulis kecil untuk coretan). Simulasi tidak hanya membangun stamina mental untuk ujian 3,5 jam, tetapi juga membantu Anda mengembangkan strategi pacing yang efektif.
Manajemen Waktu
- Pengaturan Waktu: Latih diri Anda untuk mengatur waktu saat mengerjakan setiap bagian ujian.
- Skor Minimum: Tentukan jumlah soal yang harus dijawab dengan benar untuk mencapai skor minimum yang diinginkan.
Manajemen waktu yang efektif adalah komponen kritis untuk sukses dalam GMAT. Karena sifat ujian yang adaptif, performa di awal bagian memiliki bobot lebih besar daripada soal-soal di akhir. Oleh karena itu, penting untuk tidak terburu-buru di awal, tetapi juga tidak menghabiskan waktu terlalu banyak untuk soal-soal sulit.
Kembangkan “time checkpoint” untuk setiap bagian. Untuk Quantitative (62 menit, 31 soal), targetkan untuk menyelesaikan soal ke-10 dalam 20 menit, soal ke-20 dalam 40 menit, dan semua soal dengan sisa 2 menit untuk review. Untuk Verbal (65 menit, 36 soal), targetkan soal ke-12 dalam 22 menit, soal ke-24 dalam 44 menit, dengan sisa 3 menit untuk review.
Pelajari juga kapan harus “menyerah” pada suatu soal. Jika Anda telah menghabiskan 2,5-3 menit pada satu soal dan belum menemukan jawaban, tebaklah secara strategis dan lanjutkan. Ingatlah bahwa menjawab satu soal dengan benar tetapi kehilangan 3 soal di akhir karena kehabisan waktu akan lebih merugikan skor Anda daripada menebak satu soal dan memiliki waktu cukup untuk soal-soal berikutnya.
Mengikuti Kursus Persiapan
Jika memungkinkan, ikuti kursus persiapan GMAT yang bisa memberikan bimbingan langsung dari instruktur berpengalaman, strategi khusus, dan latihan yang lebih terstruktur. Banyak sekali lembaga kursus online yang tersedia di internet, namun masih merasa bingung? Bergabunglah dengan kami sekarang.
Kursus persiapan GMAT dapat memberikan nilai tambah yang signifikan, terutama bagi pelajar yang kesulitan belajar mandiri atau membutuhkan akuntabilitas. Instruktur berpengalaman dapat mengidentifikasi kelemahan spesifik Anda, memberikan strategi yang terbukti efektif, dan menjawab pertanyaan yang mungkin tidak terjawab melalui belajar mandiri.
Ketika memilih kursus persiapan GMAT, pertimbangkan faktor-faktor seperti kualifikasi instruktur, ukuran kelas, fleksibilitas jadwal, ketersediaan materi, dan tentu saja biaya. Kursus dengan kelas kecil biasanya memberikan perhatian lebih personal, sementara kursus online menawarkan fleksibilitas lebih besar. Baca review dari alumni sebelumnya dan manfaatkan sesi trial jika tersedia sebelum membuat keputusan.
Dengan persiapan yang baik dan strategi belajar yang efektif, Anda dapat meningkatkan peluang untuk mencapai skor GMAT yang tinggi dan berhasil masuk ke program MBA atau sekolah bisnis impian Anda.
Penting untuk diingat bahwa memilih kursus persiapan yang tepat adalah langkah kunci menuju kesuksesan dalam menghadapi ujian ini. Pemilihan lembaga kursus persiapan GMAT yang sesuai, metode pengajaran yang efektif, dan komitmen pribadi untuk belajar secara intensif akan membantu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan meraih skor yang diinginkan dalam ujian GMAT.
Mempersiapkan diri untuk GMAT memerlukan pendekatan strategis dan disiplin yang tinggi. Dengan memahami kesalahan umum yang sering dilakukan peserta ujian dan menerapkan tips serta strategi belajar yang efektif, Anda dapat memaksimalkan potensi Anda dan mencapai skor GMAT yang memenuhi target program bisnis pascasarjana impian Anda. Ingatlah bahwa konsistensi dalam belajar, review yang teratur terhadap kesalahan, dan simulasi ujian yang realistis adalah kunci untuk menguasai GMAT. Mulailah persiapan Anda sedini mungkin, tetapkan target yang realistis, dan jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan. Kesuksesan dalam GMAT bukan hanya tentang kecerdasan, tetapi tentang persiapan yang tepat dan strategi yang efektif.
