Back

Kisaran Skor IELTS yang Ideal untuk Berbagai Universitas di Luar Negeri

Keputusan untuk melanjutkan studi di luar negeri merupakan salah satu investasi terbesar. Baik waktu, finansial, maupun masa depan yang dibuat oleh seorang pelajar.

Salah satu hambatan terpenting yang harus dilampaui adalah membuktikan kemahiran berbahasa Inggris melalui International English Language Testing System (IELTS).

Meskipun skor kelulusan tunggal tidak ada, universitas dan badan imigrasi menetapkan IELTS score range spesifik yang berfungsi sebagai gerbang masuk.

Laporan analitis ini bertujuan membedah persyaratan skor IELTS di berbagai destinasi studi dan tingkatan institusi di dunia, memberikan panduan mendalam tentang bagaimana menetapkan target skor yang realistis, kompetitif, dan paling penting, memenuhi persyaratan akademik yang ketat.

Analisis menunjukkan bahwa memahami skor keseluruhan (Overall Band Score – OBS) saja tidak cukup; kunci sukses terletak pada pemenuhan persyaratan minimum di setiap komponen ujian (Listening, Reading, Writing, Speaking).

Baca juga: Ngulik Grammar Bareng Yuk! Pahami Adverbs Biar Bahasa Inggrismu Makin Kece

I. Memahami Dasar-Dasar IELTS: Dari Angka Menuju Kompetensi Akademik

A. Mekanisme Penilaian dan Perhitungan Overall Band Score

IELTS menggunakan sistem band score dari 0 hingga 9. Skor keseluruhan (OBS) dihitung berdasarkan rata-rata aritmatika dari empat komponen individu: Listening, Reading, Writing, dan Speaking.

Proses perhitungan OBS melibatkan aturan pembulatan yang sangat spesifik, yang mana hal ini seringkali terlewatkan namun krusial bagi strategi penargetan skor. Rata-rata keempat komponen tersebut akan dibulatkan ke nilai setengah band terdekat.

Jika rata-rata total keempat bagian berakhir pada .25 (misalnya 6.25), skor keseluruhan dibulatkan ke atas menjadi setengah band berikutnya (6.5). Sebaliknya, jika rata-rata berakhir pada .75 (misalnya 6.875), skor dibulatkan ke atas menjadi band penuh berikutnya (7.0).

Sebagai contoh, jika seorang kandidat mendapatkan skor 6.5 di Reading, 5.0 di Writing, 7.0 di Speaking, dan 6.5 di Listening, rata-rata skor mereka adalah 6.25. Berdasarkan aturan pembulatan, skor OBS resmi yang akan dicatat adalah 6.5.

Pemahaman terhadap sistem pembulatan ini memungkinkan perencanaan strategis. Mencapai rata-rata 6.25 sudah cukup untuk mengamankan Band 6.5, yang sering kali menjadi ambang batas minimum untuk banyak program sarjana di universitas umum.

Namun, perencanaan ini harus dilakukan dengan hati-hati karena seringkali universitas yang lebih selektif menetapkan persyaratan minimum komponen yang ketat.

B. Korelasi Skor IELTS dengan Common European Framework of Reference (CEFR)

IELTS score range memiliki korelasi yang jelas dengan Common European Framework of Reference (CEFR), sebuah standar internasional untuk mendeskripsikan kemampuan bahasa.

Institusi akademik di seluruh dunia menggunakan korelasi ini untuk memastikan pelamar memiliki tingkat kemahiran yang sesuai untuk lingkungan akademik berbahasa Inggris.

Secara umum, persyaratan penerimaan berkisar dari level B2 hingga C1:

  1. Level B2 (User Mandiri): Setara dengan IELTS score range 5.5 hingga 6.5. Level ini menunjukkan pemahaman dasar yang baik dan kemampuan untuk berinteraksi dalam konteks sehari-hari dan akademis yang tidak terlalu kompleks. Di Inggris, B2 adalah standar minimum yang dibutuhkan untuk visa pelajar di tingkat universitas.
  2. Level C1 (User Mahir): Setara dengan IELTS score range 7.0 hingga 8.0. Level ini menunjukkan kemahiran yang memadai untuk menangani materi akademik yang rumit, membaca materi sumber yang panjang, dan berpartisipasi dalam diskusi serta menulis tesis yang kompleks. C1 adalah standar yang paling luas diterima dan seringkali diwajibkan untuk masuk ke universitas-universitas paling kompetitif di negara-negara berbahasa Inggris.
C. Analisis Nuansa: Pentingnya Minimum Komponen IELTS

Meskipun skor keseluruhan (OBS) memberikan gambaran umum, universitas elit dan program studi yang intensif selalu menerapkan persyaratan skor minimum untuk setiap komponen (sub-score). Kegagalan memenuhi satu sub-score, meskipun OBS tinggi, dapat menyebabkan penolakan aplikasi.

Persyaratan sub-score ini digunakan oleh universitas untuk memastikan bahwa mahasiswa baru memiliki kompetensi yang seimbang di seluruh keterampilan bahasa. Seperti mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara.

Misalnya, sebuah universitas Australia dalam Group of Eight (Go8) mungkin mensyaratkan 6.5 overall dengan minimum 6.0 di setiap band. Pertimbangkan seorang kandidat yang mencapai skor L: 8.0, R: 8.0, S: 7.0, dan W: 5.5. Rata-rata skornya adalah 7.125, dibulatkan menjadi OBS 7.0—sebuah skor yang sangat baik.

Namun, jika persyaratan minimum komponen untuk Writing adalah 6.0, maka aplikasi kandidat tersebut akan ditolak.

Institusi menggunakan batasan sub-score, khususnya pada productive skills (Writing dan Speaking), sebagai mekanisme penyaringan untuk memastikan bahwa mahasiswa mampu berpartisipasi aktif dalam seminar, menyajikan argumen, dan menyusun tugas tertulis yang membutuhkan analisis mendalam, semua keterampilan yang penting di tingkat C1.

II. Analisis Geografis dan Tiering: Kisaran Skor IELTS yang Ideal di Berbagai Negara

IELTS score range yang ditargetkan harus disesuaikan tidak hanya berdasarkan tingkat studi (sarjana atau pascasarjana) tetapi juga oleh geografi dan prestise institusi.

A. Amerika Serikat: Polarisasi Persyaratan Universitas

Persyaratan IELTS di Amerika Serikat menunjukkan polarisasi yang signifikan antara universitas negeri besar atau institusi tier menengah, dan universitas-universitas teratas (Ivy League dan setaranya).

  1. Institusi Umum dan Tier Menengah:
    Untuk studi sarjana (S1), persyaratan minimum umumnya berkisar antara 6.0 hingga 6.5. Untuk pascasarjana (S2), persyaratannya sedikit lebih tinggi, sekitar 6.5 hingga 7.0. Institusi tier menengah dan universitas negeri seringkali menetapkan IELTS score range di 6.5 overall.
  2. Tier Elit (Ivy League, MIT, Caltech):
    Institusi paling bergengsi menuntut skor yang jauh lebih tinggi. Mereka biasanya mewajibkan OBS antara 7.0 hingga 7.5. Lebih penting lagi, persyaratan minimum komponen mereka sangat ketat.
    • Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan California Institute of Technology (Caltech) umumnya menetapkan minimum 7.0 overall dan minimum 7.0 untuk setiap komponen.
    • Harvard University menetapkan standar lebih tinggi lagi: 7.5 overall dengan minimum 7.5 di setiap komponen.
    • Cornell University, meskipun skor keseluruhannya 7.5 untuk beberapa program, dapat menuntut skor Speaking yang sangat tinggi, hingga 8.0, menunjukkan bahwa fakultas tertentu memprioritaskan kemampuan komunikasi verbal tingkat tinggi untuk peran yang melibatkan pengajaran atau kolaborasi riset intensif.
B. Inggris Raya: Persyaratan Ganda Visa dan Akademik

Di Inggris Raya, terdapat dua lapisan persyaratan yang harus dipenuhi: persyaratan visa pemerintah dan persyaratan akademik universitas.

  1. Persyaratan Visa (UKVI):
    Persyaratan skor minimum untuk visa pelajar di Inggris bergantung pada level kursus yang diambil. Untuk kursus di tingkat universitas, minimum yang dibutuhkan adalah level B2 CEFR, yang setara dengan IELTS score range 5.5 hingga 6.5. Untuk kursus di bawah tingkat universitas (seperti kursus persiapan), minimumnya adalah B1 CEFR, atau 4.0 hingga 5.0.
  2. Persyaratan Universitas Umum:
    Sebagian besar universitas Inggris menetapkan standar akademik yang lebih tinggi daripada minimum visa. Untuk program sarjana, skor keseluruhan 6.0 hingga 6.5 adalah umum, sementara program pascasarjana menuntut 6.5 hingga 7.0. Minimum sub-score biasanya 6.0.
  3. Institusi Tier Tertinggi (Russell Group):
    Universitas elit seperti Oxford University menggunakan sistem persyaratan bertingkat:
    • Level Standar: OBS 7.0, dengan minimum 6.5 di setiap komponen.
    • Level Tinggi: (untuk jurusan yang intensif seperti Hukum, Kedokteran, atau Pascasarjana Riset) OBS 7.5, dengan minimum 7.0 di setiap komponen.

Persyaratan 7.5 di institusi seperti Oxford menunjukkan bahwa kandidat harus sudah berada di tingkat mahir (C1) dengan penguasaan bahasa yang hampir sempurna untuk dapat segera terlibat dalam penelitian dan debat akademik yang ketat, jauh melampaui standar yang ditetapkan oleh persyaratan visa B2.

C. Australia dan Kanada: Konsistensi dalam Keseimbangan Komponen

Baik Kanada maupun Australia dikenal memiliki persyaratan IELTS yang konsisten dan ketat, terutama dalam hal minimum sub-score, yang seringkali dipengaruhi oleh standar imigrasi.

  1. Kanada:
    Untuk penerimaan ke program gelar sarjana dan pascasarjana di Kanada, persyaratan umumnya adalah IELTS score range 6.5 overall, dengan aturan yang hampir universal: tidak ada sub-score yang boleh di bawah 6.0.
    Bagi mereka yang berencana migrasi atau mencari Permanent Residency (PR) di Kanada melalui sistem Express Entry, standar minimum bahasa adalah CLB 7 (setara dengan IELTS Band 6.0 di setiap komponen).
  2. Australia (Group of Eight – Go8):
    Untuk studi sarjana, minimum umumnya 6.0 overall (dengan sub-score minimum 6.0), meskipun beberapa institusi meminta 6.5. Untuk pascasarjana, persyaratan meningkat menjadi 6.5 atau 7.0 overall, dengan sub-score minimum 6.0.
    Universitas Go8 seperti Australian National University, The University of Melbourne, dan The University of Sydney umumnya berada pada kisaran 6.5 atau 7.0 ke atas.

Penekanan yang konsisten pada sub-score minimum 6.0 di Kanada dan Australia berfungsi sebagai mekanisme ganda: tidak hanya menjamin kesiapan akademik, tetapi juga mempermudah pemenuhan standar bahasa yang dibutuhkan untuk jalur imigrasi di masa depan.

D. Eropa Kontinental: Bimodalitas Persyaratan

Eropa non-Inggris (seperti Jerman, Belanda, dan negara Nordik) menunjukkan dua jenis persyaratan bahasa tergantung pada tujuan penggunaan skor.

  1. Program Non-Akademik dan PR:
    Untuk tujuan izin tinggal permanen (PR) di negara seperti Jerman, IELTS score range yang dibutuhkan cenderung lebih rendah, berkisar antara 5.5 hingga 6.0.
  2. Program Akademik Berbahasa Inggris:
    Jika program gelar (terutama di tingkat pascasarjana di universitas riset terkemuka) diajarkan sepenuhnya dalam bahasa Inggris, standar yang diterapkan sangat tinggi, setara dengan standar C1 global.
    Contohnya, University of Amsterdam di Belanda mewajibkan skor IELTS Akademik 7.0 overall, dengan toleransi yang sangat rendah: hanya satu sub-score yang diperbolehkan 6.5, dan semua sub-score lainnya harus minimal 7.0.

Hal ini mencerminkan komitmen universitas riset Eropa untuk menjaga kualitas pendidikan bahasa Inggris pada level tertinggi.

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Tes SAT! Apa Itu, Tujuan, dan Komponen Ujiannya

III. Variabel Kritis: Jurusan Spesialis dan Kisaran Skor “Non-Akademik

Ada kalanya IELTS score range yang dituntut didorong ke tingkat yang sangat tinggi bukan hanya oleh prestise akademik, tetapi oleh tuntutan lisensi profesional dan standar keselamatan publik.

Dalam kasus ini, skor komponen dapat jauh melampaui skor keseluruhan minimum.

A. Tuntutan Profesi Kesehatan dan Pendidikan

Profesi yang melibatkan interaksi kritis dengan publik, seperti keperawatan, kedokteran, dan pengajaran, memiliki persyaratan bahasa yang paling ketat secara global.

  1. Keperawatan (USA):
    Perawat internasional yang ingin bekerja di Amerika Serikat harus mencapai minimum band score 6.5 hingga 7.0. Institusi perawatan kesehatan dan dewan keperawatan negara bagian seringkali memiliki persyaratan spesifik untuk setiap bagian. Secara umum, keterampilan Writing dan Speaking diprioritaskan untuk memastikan komunikasi yang jelas dan akurat dengan pasien dan kolega, yang merupakan faktor keselamatan pasien.
  2. Pengajaran (Teaching) di Australia:
    Persyaratan untuk pendaftaran profesional bagi guru di Australia adalah salah satu yang paling menantang. Meskipun skor overall yang dibutuhkan mungkin 7.0, persyaratan minimum komponennya adalah 7.0 di Reading dan Writing, dan yang lebih ekstrem, 8.0 di Speaking dan Listening pada tes IELTS Akademik. Persyaratan Band 8.0 di komponen Speaking dan Listening menempatkan kandidat hampir pada tingkat C2 (Penutur Ahli). Persyaratan skor yang ekstrem ini menunjukkan bahwa dalam profesi yang terkait langsung dengan instruksi harian dan keselamatan publik, kemampuan komunikasi lisan harus benar-benar sempurna untuk mencegah kesalahpahaman.
B. Jalur Fleksibel: Conditional Admission dan Foundation Program

Bagi mahasiswa yang belum mencapai IELTS score range ideal untuk penerimaan langsung (misalnya, hanya Band 5.0 atau 5.5), tersedia jalur alternatif yang memungkinkan mereka memulai proses studi di luar negeri.

  1. Penerimaan Bersyarat (Conditional Admission):
    Beberapa universitas menawarkan penerimaan bersyarat. Mahasiswa diterima di program gelar dengan syarat mereka berhasil menyelesaikan program persiapan bahasa Inggris intensif terlebih dahulu. Misalnya, institusi seperti Colorado State University menerima skor IELTS Akademik minimal 6.0 untuk penerimaan bersyarat, di mana mahasiswa akan mengambil kursus bahasa sebelum masuk ke program akademik utama.
  2. Program Foundation dan Persiapan Bahasa:
    Untuk kursus yang bersifat dasar atau persiapan tingkat kedua, persyaratan minimum IELTS bisa serendah 4.0 hingga 5.5. Program ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan kemampuan bahasa, memastikan siswa siap secara akademik sebelum memulai studi sarjana.

IV. Strategi Pencapaian Skor Puncak (Band 7.0 dan 7.5+)

Mencapai IELTS score range yang kompetitif (7.0 atau lebih tinggi) memerlukan transisi dari sekadar fasih menjadi penguasaan bahasa tingkat akademik (C1).

Strategi persiapan harus berfokus pada dua keterampilan yang secara statistik paling sulit untuk ditingkatkan oleh penutur non-pribumi.

A. Mengatasi Tantangan Produktif: Writing dan Speaking

Data menunjukkan bahwa kesulitan dalam mencapai minimum sub-score sering kali berasal dari keterampilan Writing dan Speaking, yaitu keterampilan produktif yang menuntut kemampuan untuk menghasilkan bahasa secara spontan dan terstruktur, sesuai dengan tuntutan akademik yang ketat.

Untuk mencapai skor 7.0 ke atas, strategi persiapan harus berorientasi pada presisi dan kedalaman analisis:

  1. Writing (7.0+):
    Kandidat harus mampu menyusun argumen yang koheren dalam paragraf yang terstruktur, masing-masing dengan ide utama yang jelas dan kalimat pendukung yang kuat. Kesalahan tata bahasa dan ejaan yang mengganggu harus dihilangkan. Untuk Task 2 (Esai), posisi argumen harus jelas dan konsisten. Penggunaan kosakata yang canggih (sophisticated vocabulary) dan kemampuan untuk memberikan gambaran umum serta perbandingan untuk Task 1 adalah wajib.
  2. Speaking (7.0+):
    Kandidat harus berbicara secara fasih dan panjang lebar (at length) tentang topik apa pun. Penggunaan kata penghubung (linking words) yang efektif untuk menghubungkan ide sangat penting. Berbeda dengan level yang lebih rendah, skor 7.0+ menuntut analisis kritis dan respons terbuka, bukan jawaban yang dihafal. Pengucapan dan intonasi harus jelas, dengan kesalahan tata bahasa yang sangat minimal.
B. Memaksimalkan Skor di Listening dan Reading

Meskipun keterampilan produktif memerlukan fokus intensif, keterampilan reseptif (Listening dan Reading) cenderung lebih mudah untuk ditingkatkan melalui latihan rutin dan pemahaman teknik ujian.

Skor di Band 8.0 atau bahkan 9.0 di Listening dan Reading dapat secara signifikan mendongkrak OBS. Skor tinggi di komponen ini tidak hanya menaikkan rata-rata tetapi juga memberikan bantalan penting jika skor Writing atau Speaking sedikit di bawah ekspektasi, selama persyaratan minimum sub-score (misalnya 6.5 atau 7.0) terpenuhi.

C. Kebutuhan Persiapan Khusus

Mengingat kompleksitas persyaratan minimum sub-score terutama tuntutan 7.0 atau 7.5 di universitas elit, persiapan IELTS haruslah terstruktur dan terpersonalisasi, berfokus pada kelemahan spesifik kandidat, bukan hanya latihan umum.

Persiapan yang efektif harus mensimulasikan lingkungan akademik C1, melatih kandidat dalam menganalisis informasi kompleks dari grafik, menyintesis informasi dari beberapa bacaan, dan mempertahankan argumen dalam wawancara berbicara waktu nyata.

Untuk memastikan persiapan IELTS disesuaikan dengan IELTS score range spesifik yang dituntut universitas dan jurusan impian (terutama fokus pada minimum sub-score ketat dari institusi tier tertinggi), kami merekomendasikan program persiapan yang teruji dan terpersonalisasi.

Kunjungi laman kami untuk detail Program Persiapan IELTS:
www.ultimateducation.co.id/persiapan-ielts

V. Rangkuman Data Kunci dan Perencanaan Skor Pribadi

Menentukan target IELTS score range yang ideal membutuhkan pemetaan yang jelas antara aspirasi akademik dan standar internasional yang relevan. Dua tabel berikut merangkum data penting yang telah dianalisis.

Tabel pertama memberikan perbandingan geografis tentang kisaran skor yang diperlukan berdasarkan tier institusi.

Baca juga: Rahasia Jago A1 Bahasa Jerman Hanya dalam 30 Hari!

Table Title: Kisaran Skor IELTS yang Ideal Berdasarkan Destinasi dan Tier Universitas
Destinasi / Tier InstitusiOverall Minimum Khas (UG/PG)Ideal / Kompetitif (Target C1+)Minimum Sub-Score KritisKonteks Kunci
USA Elite (Ivy League / MIT)7.0 – 7.57.5+7.0 (Semua komponen)Sangat selektif, menuntut C1 penuh
UK Top Tier (Oxford Higher)7.57.5+7.0 (Semua komponen)Kebutuhan riset intensif
Kanada & Australia (Go8)6.5 – 7.07.0+6.0 (Tidak ada band di bawah ini)Konsistensi tinggi, terkait imigrasi
UK General / Visa B25.5 – 6.56.55.5 – 6.0Batas bawah sah untuk visa
Eropa Top (UvA)7.07.0+Maks. satu 6.5, sisanya 7.0Standar C1 ketat untuk program bahasa Inggris

Tabel kedua menyoroti kasus-kasus khusus di mana persyaratan komponen tunggal didorong ke tingkat yang sangat tinggi, seringkali melebihi fokus akademis biasa, menuntut kinerja hampir sempurna.

Table Title: Persyaratan Komponen IELTS yang Sangat Tinggi untuk Lisensi dan Program Khusus
Jurusan / ProgramOverall MinimumKomponen Paling Tinggi DituntutSkor Minimum KomponenKonteks Tuntutan
Pendidikan (Teaching) – Australia7.0Speaking & Listening 8.0Standar Lisensi Profesional (C2 level)
Hukum / Kedokteran – UK / USA7.0 – 7.5Writing & Speaking 7.0Tuntutan diskusi dan dokumentasi legal / medis
Pascasarjana Tertentu – USA (Cornell)7.0Speaking 8.0Kebutuhan komunikasi verbal riset intensif

VI. Kesimpulan: Merumuskan Target IELTS Pribadi

Penentuan IELTS score range yang ideal bukanlah proses yang statis; melainkan hasil analisis berbasis data yang menggabungkan persyaratan geografis, tiering institusional, dan tuntutan spesifik jurusan.

Analisis komparatif menunjukkan bahwa bagi mayoritas mahasiswa Indonesia yang menargetkan pendidikan tinggi di negara berbahasa Inggris, menargetkan skor Band 6.5 adalah ambang batas yang masuk akal dan memenuhi persyaratan visa B2.

Namun, untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, terutama saat melamar ke universitas riset tier-1 (seperti Ivy League di AS, Russell Group di UK, atau Go8 di Australia) atau program spesialis (seperti keperawatan atau pengajaran), target yang realistis dan strategis harus berada di IELTS score range C1, yaitu 7.0 hingga 7.5 overall.

Strategi terpenting yang harus dipegang teguh adalah bahwa skor keseluruhan yang tinggi tidak dapat menutupi kegagalan dalam memenuhi persyaratan minimum komponen.

Universitas riset menggunakan batasan sub-score (terutama di Writing dan Speaking) sebagai indikator kesiapan akademik yang seimbang, memastikan bahwa mahasiswa baru dapat segera terlibat dalam lingkungan belajar yang intensif.

Oleh karena itu, calon pelajar disarankan untuk selalu memverifikasi persyaratan skor terbaru langsung di laman resmi fakultas yang dituju, karena persyaratan dapat berbeda antar fakultas (misalnya, Fakultas Seni mungkin memiliki standar yang berbeda dari Fakultas Teknik di universitas yang sama).

Penargetan skor tidak boleh berhenti pada nilai overall; penargetan harus dimulai dari minimum sub-score yang paling ketat.

Menentukan target IELTS score range hanyalah awal dari perjalanan. Langkah selanjutnya adalah menyusun strategi penerimaan yang holistik, yang mencakup penguasaan skor, pemilihan program yang tepat, dan pengurusan dokumen secara cermat.

Dapatkan panduan lengkap dan konsultasi studi luar negeri dari ahli untuk menavigasi proses aplikasi yang kompleks ini.
Kunjungi: www.ultimateducation.co.id

Karya yang Dikutip
  1. Understanding your score – IELTS, diakses September 28, 2025,
    https://ielts.org/take-a-test/your-results/ielts-scoring-in-detail
  2. What does your IELTS band score mean? – IDP IELTS, diakses September 28, 2025,
    https://ielts.idp.com/results/scores
  3. Everything you need to know about IELTS and the CEFR, diakses September 28, 2025,
    https://ielts.org/news-and-insights/everything-you-need-to-know-about-ielts-and-the-cefr
  4. Minimum IELTS Scores Needed for Different Countries | Take IELTS – British Council IELTS, diakses September 28, 2025,
    https://takeielts.britishcouncil.org/blog/minimum-ielts-scores-different-countries
  5. IELTS Minimum Score: Required Scores for Universities, Countries & Visa – GeeksforGeeks, diakses September 28, 2025,
    https://www.geeksforgeeks.org/ielts/ielts-minimum-score-for-top-universities/
  6. English language proficiency | Application Guide – University of Oxford, diakses September 28, 2025,
    https://www.ox.ac.uk/admissions/graduate/application-guide/qualifications-experience-languages-funding/english-language-proficiency
  7. Minimum IELTS Score to Study in Australian Universities in 2025, diakses September 28, 2025,
    https://www.shiksha.com/studyabroad/ielts-for-top-universities-in-australia-articlepage-1921
  8. Entry requirements for Canadian universities – Kaplan International Pathways, diakses September 28, 2025,
    https://www.kaplanpathways.com/how-to-apply/entry-requirements/canada/
  9. Minimum IELTS and TOEFL Requirement in USA Universities – AEC Overseas, diakses September 28, 2025,
    https://www.aecoverseas.com/blog/minimum-ielts-toefl-requirements-usa-universities/
  10. IELTS Requirements for UK 2025: University-Specific Score Guide – Fateh Education, diakses September 28, 2025,
    https://www.fateheducation.com/blog/ielts-score-for-uk/
  11. Minimum IELTS Score Required for Canada PR | Language Points, diakses September 28, 2025,
    https://www.abroadpathway.com/canada-immigration/express-entry-ielts-score-required-for-canada-pr
  12. Go8 – Group of Eight (Australia’s 8 Best Universities), diakses September 28, 2025,
    https://ieltsidpindia.com/blog/group-of-eight-go8-universities-in-australia
  13. IELTS Score for Germany 2025: Requirements & Universities, diakses September 28, 2025,
    https://leapscholar.com/blog/ielts-for-germany-requirement-university-visa/
  14. English language requirements – PPLE – University of Amsterdam, diakses September 28, 2025,
    https://pple.uva.nl/how-to-apply/entry-requirements/english-proficiency-requirements/english-language-requirements.html
  15. IELTS Score for USA Nurses | Requirements Guide – Dynamic Health Staff, diakses September 28, 2025,
    https://www.dynamichealthstaff.com/ielts-score-for-usa-nurses
  16. Teach Australia Program – Alliance Abroad, diakses September 28, 2025,
    https://allianceabroad.com/programs/teach-australia/#:~:text=What%20IELTS%20scores%20are%20required,other%20English%20tests%20are%20accepted.
  17. Conditional Admission – International Programs – Colorado State University, diakses September 28, 2025,
    https://international.colostate.edu/iec/international-admissions/conditional-admission/
  18. 18 IELTS Tips And Tricks To Get Band 7 Or Higher – Yana Immis, diakses September 28, 2025,
    https://www.yanaimmis.com/blog/18-ielts-tips-and-tricks-to-get-band-7-or-higher