Back

Nggak Cuma Jadi “Karyawan Biasa”, Ini 3 Hal yang Bikin Kamu Disukai Rekan Kerja di Jepang

Kerja di Jepang tuh bukan cuma soal gaji yang stabil, teknologi canggih, kerja rapi, dan budaya kerja yang tertata banget. Tapi ada satu hal penting yang sering banget bikin orang Indonesia salah langkah di awal, yaitu soal bagaimana cara “survive secara sosial” di lingkungan kantor Jepang.

Karena jujur aja, di Jepang itu bukan cuma skill kerja doang yang dinilai, tapi juga attitude, kebiasaan kecil, sampai hal sepele yang mungkin di Indonesia dianggap biasa tapi di sana bisa jadi poin plus besar.

Kalau kamu pengin punya relasi yang baik, dihormati, disukai senior, dicintai sama rekan kerja, bahkan dipercaya atasan, ada beberapa nilai yang mereka anggap penting banget dalam budaya kerja.

Santai aja, nggak harus langsung berubah total kok, tapi kalau kamu pelan-pelan biasain diri, efeknya bakal kerasa banget. Nah, tiga kunci utamanya adalah peka, ngerti budaya omiyage, dan punya disiplin tingkat dewa.

Sounds simple? Well… kelihatannya sih simpel, tapi praktiknya butuh effort. Let’s break them down satu-satu dengan cara yang santai tapi real.

Baca juga: Kata dari Bahasa Prancis yang Artinya Indah Banget dan Bikin Hidup Terasa Lebih Estetik

1. Peka, Bukan Cuma Pintar Kerja

Di Jepang, orang yang peka itu dihargai banget. Maksudnya peka di sini bukan baperan atau gampang nyerah, tapi lebih ke kepekaan sosial. Budaya Jepang tuh halus banget, banyak hal nggak diomongin langsung. Mereka jarang ngomong “aku nggak suka kamu”, atau “tolong jangan lakukan itu”.

Semuanya serba tersirat, penuh kode, dan butuh sense buat ngerti. Di kantor Jepang, kalau kamu cuma fokus kerja tapi nggak punya awareness sama sekitar, kamu mungkin dianggap kurang dewasa secara sosial.

Misalnya, saat ada rekan kerja yang lagi susah, kelihatan tertekan, atau lembur sendirian, terus kamu cuek, mungkin itu bakal kelihatan dingin. Padahal kalau kamu ikut bantu sedikit aja, menawarkan bantuan, atau bahkan sekadar nanya “daijoubu?”, itu udah nilai plus banget.

Hal-hal kecil yang bikin kamu kelihatan peka di kantor Jepang:

  • Bantu beresin meja meeting setelah selesai rapat
  • Ikut bantu angkat barang walaupun bukan tugasmu
  • Ikut membersihkan ruang kerja saat jadwal bersih-bersih
  • Memperhatikan mood dan situasi tanpa diminta
  • Bisa membaca situasi kapan harus ngomong dan kapan harus diam

Di Indonesia mungkin kita mikir, “Lah, itu kan bukan jobdesk gue.” Tapi di Jepang, kerja tim itu penting banget. Mereka cinta banget sama orang yang bisa mikir lebih luas dari sekedar tugas pribadi. Orang yang peka biasanya dianggap sopan, dewasa, bisa diandalkan, dan nyaman diajak kerja bareng.

Kalau kamu bisa jadi orang yang sensitif tapi tetap profesional, kamu bakal gampang disukai dan dipercaya. Lama-lama kamu jadi bukan cuma “orang asing yang kerja di Jepang”, tapi rekan kerja yang dianggap bagian dari tim beneran.

2. Omiyage, Simpel Tapi Berkesan Banget

Nah, ini budaya yang super khas Jepang: omiyage. Omiyage itu sederhananya oleh-oleh, tapi bukan sekadar oleh-oleh sembarangan.

Omiyage bagi orang Jepang itu simbol perhatian, kesopanan, rasa terima kasih, dan bentuk menghargai hubungan sosial. Jadi kalau kamu kerja di Jepang, budaya ini hampir mustahil buat di-skip.

Biasanya omiyage dibawa saat:

  • Habis pulang kampung atau pulang dari liburan
  • Datang dari perjalanan bisnis
  • Baru pulang ke negara asal lalu kembali kerja
  • Atau sekadar sebagai bentuk perhatian ke tim

Kamu nggak perlu bawa barang mahal kok. Cukup snack khas daerah, makanan ringan, atau sesuatu yang unik tapi mudah dibagi. Orang Jepang tuh suka banget sama hal kecil yang thoughtful. Mereka bakal ngerasa kamu care dan menghargai keberadaan mereka.

Kenapa omiyage penting banget?

Karena Jepang itu budaya kolektif, hubungan antar individu itu dihargai banget. Omiyage bikin hubungan makin hangat, cair, nggak kaku, dan bikin kamu kelihatan sopan. Bahkan, beberapa atasan Jepang sampai menilai personalitas karyawan dari kebiasaan seperti ini.

Selain itu, omiyage juga bikin kamu gampang diterima lingkup kerja. Orang bakal nganggep kamu humble, sopan, dan nggak cuma datang kerja buat gaji doang. Kamu terlihat sebagai bagian dari komunitas, bukan orang asing yang numpang lewat.

Dan yang paling penting, jangan lupa kasih dengan cara yang sopan. Biasanya sambil sedikit membungkuk dan ngomong hal sederhana seperti:

Kore, chiisai mono desu ga…
“Saya bawa sedikit oleh-oleh…”

Simple, tapi meaningful banget di mata mereka.

Baca juga: 5 Startup Asia Tenggara yang Lagi Melejit dan Siap Jadi Game Changer! Anak Muda Wajib Tahu!

3. Disiplin, Ini Udah Harga Mati

Kalau ngomong Jepang, yang langsung kepikiran pasti disiplin. Budaya tepat waktu, sistem kerja rapi, dan tanggung jawab tinggi itu udah kayak “signature” mereka. Jadi kalau kamu kerja di Jepang, disiplin itu bukan cuma nilai tambah, tapi kewajiban.

Mereka sangat menghargai:

  • Datang tepat waktu, bahkan lebih baik datang lebih awal
  • Menghargai deadline
  • Konsisten dalam pekerjaan
  • Nggak banyak alasan dan drama
  • Tanggung jawab sama tugas yang dikasih

Kalau kamu terlambat, sering menunda kerjaan, atau suka santai berlebihan, itu bakal bikin kamu dinilai kurang profesional. Bahkan meskipun kamu pintar dan skill kamu bagus, kalau nggak disiplin, reputasimu bisa turun di mata mereka.

Di Jepang, waktu itu hal yang serius. Mereka bakal bangga kalau punya rekan kerja yang bisa diandalkan. Orang yang disiplin biasanya dipercaya pegang tanggung jawab lebih besar, dikasih proyek penting, bahkan bisa lebih cepat naik posisi.

Dan disiplin ini bukan cuma soal waktu, tapi juga soal sikap. Misalnya:

  • Tetap sopan saat sedang tertekan
  • Menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas, bukan asal selesai
  • Menjaga etika komunikasi
  • Menghormati aturan kantor walau kelihatannya sepele

Kalau kamu berhasil nunjukin konsistensi ini, percayalah, kamu bakal jadi salah satu karyawan yang disukai dan dihargai.

Jadi, Siap Jadi Rekan Kerja Favorit di Jepang?

Tiga hal ini mungkin kelihatan kecil, tapi di Jepang dampaknya besar banget. Jepang itu negara yang menjunjung tinggi harmoni, kerja sama, dan kesopanan.

Jadi kalau kamu peka, paham budaya omiyage, dan disiplin, kamu bukan cuma survive, tapi bisa benar-benar “hidup” dan berkembang di lingkungan kerja Jepang.

Kerja di Jepang itu bukan cuma tentang kerja keras, tapi juga kerja cerdas, paham budaya, dan bisa menempatkan diri. Kalau kamu udah punya tiga hal ini, peluangmu buat disukai rekan kerja, dihormati, dan punya karier yang stabil di Jepang bakal jauh lebih besar.

Baca juga: Rahasia Cepat Fasih Bahasa Jepang di Era Digital, 2 Aplikasi Ini Wajib Kamu Coba

Mau Kerja atau Kuliah di Jepang? Saatnya Siap dari Sekarang

Kalau kamu punya mimpi kerja di Jepang, studi, atau bangun karier yang serius di sana, kemampuan bahasa Jepang itu wajib banget. Salah satu kunci utama supaya gampang adaptasi, paham budaya, dan diterima lingkungan kerja adalah punya kemampuan bahasa yang solid.

Ultimate Education siap banget bantu kamu buat mewujudkan itu. Di sini tersedia kursus persiapan JLPT dengan pembelajaran yang nyaman, materi lengkap, tutor berpengalaman, dan sistem yang friendly banget buat pemula sampai advanced.

Selain itu, Ultimate Education juga menyediakan jasa penerjemah bahasa Jepang yang profesional, jadi kamu nggak perlu bingung kalau butuh bantuan dokumen resmi atau kebutuhan lain terkait bahasa.

Kalau kamu lagi nyari tempat belajar yang terpercaya, supportif, dan ngerti kebutuhan anak muda, Ultimate Education bisa jadi partner terbaikmu. Yuk, mulai seriusin mimpimu ke Jepang bareng Ultimate Education!