Grammar Penting Gak Sih di Speaking Test? Ini Jawabannya!

Banyak orang bertanya-tanya, apakah grammar atau tata bahasa benar-benar berpengaruh dalam tes berbicara bahasa Inggris? Apakah kesalahan kecil dalam struktur kalimat bisa menurunkan skor? Jawabannya adalah iya, grammar tetap penting, tetapi bukan satu-satunya faktor yang menentukan skor dalam tes seperti IELTS, TOEFL, atau tes sejenisnya. Artikel ini akan membahas seberapa besar pengaruh grammar dalam tes speaking dan bagaimana cara mengatasinya.

Baca juga: Taklukkan IELTS! Kenali Kesalahan yang Sering Dilakukan dan Cara Menghindarinya

Peran Grammar dalam Speaking Test

Dalam tes berbicara bahasa Inggris, peserta dinilai berdasarkan beberapa aspek utama, seperti kelancaran berbicara (fluency), kosa kata (vocabulary), pengucapan (pronunciation), serta variasi dan akurasi tata bahasa (grammatical range and accuracy). Meskipun aspek kelancaran dan kosakata juga sangat berpengaruh, grammar membantu menyampaikan pesan dengan lebih jelas dan terstruktur, sehingga penguji lebih mudah memahami maksud yang ingin disampaikan.

Kesalahan grammar yang tidak mengganggu pemahaman umumnya tidak menjadi masalah besar. Namun, jika kesalahan tersebut menyebabkan perubahan makna atau membuat jawaban sulit dimengerti, maka skor bisa turun. Oleh karena itu, meskipun tidak harus sempurna, grammar tetap perlu diperhatikan agar komunikasi tetap efektif.

Ingin ujianmu berjalan lancar? Jangan sampai salah pilih pengajar! Baca artikel ini dan temukan cara tepat memilih pengajar yang bisa membantumu meraih hasil maksimal!

Bagaimana Grammar Mempengaruhi Skor Speaking?

Dalam IELTS Speaking Test, kemampuan berbicara peserta dinilai berdasarkan empat kriteria utama. Setiap kriteria memiliki bobot yang sama, yaitu 25% dari total skor Speaking. Berikut penjelasan lebih rinci tentang masing-masing aspek penilaian:

Fluency and Coherence (Kelancaran dan Keterpaduan dalam Berbicara)

Kriteria ini menilai bagaimana peserta berbicara dengan lancar dan terstruktur. Hal-hal yang diperhatikan meliputi:

Kelancaran berbicara – Apakah peserta berbicara dengan aliran yang alami tanpa banyak jeda atau pengulangan yang tidak perlu?

  • Panjang dan kompleksitas jawaban – Apakah peserta hanya menjawab dengan singkat atau mampu mengembangkan jawaban dengan baik?
  • Pola berpikir yang logis – Apakah ide yang disampaikan mengalir dengan terstruktur dan mudah dipahami?
  • Penggunaan konjungsi dan kata penghubung – Apakah peserta menggunakan kata-kata seperti however, therefore, in addition, on the other hand untuk menghubungkan ide?

Contoh perbandingan jawaban:

Kurang lancar dan kurang kohesif:

  • “I like traveling. Um… because it’s fun. I go… uh… to different places. It’s nice.”

Jawaban lebih lancar dan terstruktur:

  • “I love traveling because I get a chance to explore new places, meet new people, and experience other cultures. Last year’s trip to Japan was one of the most thrilling experiences I’ve ever had. The fusion of old and modern culture there captivated me.”

Lexical Resource (Penggunaan Kosakata yang Luas dan Tepat)

Kriteria ini menilai seberapa baik peserta dalam menggunakan kosakata yang kaya, alami, dan bervariasi. Aspek yang diperhatikan:

  • Beragam kosakata – Apakah peserta menggunakan sinonim dan tidak mengulang kata yang sama terus-menerus?
  • Pemakaian idiom dan frasa alami – Apakah peserta menggunakan ekspresi yang sering digunakan oleh penutur asli (on cloud nine, hit the books, go the extra mile)?
  • Ketepatan penggunaan kata – Apakah kata yang dipilih sesuai dengan konteks?

Contoh perbandingan jawaban:

Kosakata terbatas dan pengulangan:

  • “I like reading books because books are interesting. Books help me learn many things. Books are good for knowledge.”

Kosakata bervariasi dan lebih alami:

  • “I read a lot because books offer a glimpse into different worlds. They give me a great escape from the real world, aid in my education, and help me hone my analytical abilities.”

Pronunciation (Pengucapan yang Jelas dan Dapat Dimengerti)

Kriteria ini menilai seberapa baik peserta dalam mengucapkan kata-kata dengan jelas, dengan aspek berikut:

  • Kejelasan pengucapan – Apakah kata-kata diucapkan dengan jelas tanpa terdengar kabur?
  • Intonasi yang alami – Apakah peserta berbicara dengan naik-turun nada yang wajar, bukan monoton?
  • Stres dan ritme yang benar – Apakah peserta menekankan suku kata dengan benar (DE-sert untuk ‘gurun’ vs. de-SERT untuk ‘makanan penutup’)?

Contoh kesalahan yang sering terjadi:

  • Salah penekanan suku kata: DE-velop (seharusnya de-VEL-op)
  • Salah pengucapan bunyi: three diucapkan tree
  • Monoton: Tidak ada variasi nada, terdengar seperti robot

Tips untuk meningkatkan pronunciation:

  • Dengarkan dan tiru native speaker dari podcast atau video.
  • Latih pengucapan dengan shadowing technique (menirukan cara bicara native secara langsung).
  • Perhatikan word stress dan sentence stress untuk membuat bicara lebih alami.

Grammatical Range and Accuracy

Kriteria ini menilai sejauh mana peserta menggunakan berbagai struktur tata bahasa dengan benar. Yang diperhatikan meliputi:

  • Variasi struktur kalimat – Apakah peserta hanya menggunakan kalimat sederhana atau juga memakai kalimat kompleks?
  • Ketepatan grammar – Apakah tense, subject-verb agreement, preposisi, dan penggunaan artikel sudah benar?
  • Penggunaan berbagai tenses sesuai konteks – Apakah peserta bisa membedakan kapan menggunakan Present Simple, Past Simple, Present Perfect, dan sebagainya?

Contoh perbandingan jawaban:

Terlalu sederhana dan kurang variasi:

  • “I like cooking. I cook every day. My favorite food is pasta. It is delicious.”

Jawaban dengan variasi struktur yang lebih baik:

  • “I’ve always loved cooking because it allows me to experiment with flavors. I can experiment with new dishes whenever I have the time, and last week I made handmade pasta from scratch. It looked fantastic.”

Tips meningkatkan grammar dalam speaking:

  • Gunakan kalimat kompleks dengan who, which, that (The book that I read last week was fascinating).
  • Gunakan conditional sentences (If I had more time, I would travel more).
  • Gunakan berbagai tenses dalam satu jawaban sesuai konteks.

Grammar tidak hanya dinilai dari seberapa sedikit kesalahan yang dibuat, tetapi juga dari seberapa beragam struktur kalimat yang digunakan. Peserta yang hanya menggunakan kalimat sederhana tanpa variasi mungkin akan mendapatkan skor lebih rendah dibandingkan peserta yang berani menggunakan kalimat kompleks meskipun ada beberapa kesalahan kecil.

Baca juga: Buktikan Kemampuan Bahasa Inggrismu dan Raih Kesempatan Emas dengan TOEFL iBT

Tips Meningkatkan Grammar untuk Speaking Test

Grammar yang baik dalam speaking test akan membantu menyampaikan ide dengan lebih jelas dan meyakinkan. Berikut beberapa strategi efektif untuk meningkatkan tata bahasa dalam berbicara:

Berlatih Berbicara Setiap Hari

  • Biasakan berbicara dalam bahasa Inggris secara rutin. Latihan bisa dilakukan dengan:
  • Berbicara dengan teman, tutor, atau komunitas belajar.
  • Merekam diri sendiri dan mendengarkan ulang untuk mengidentifikasi kesalahan.
  • Berlatih berpikir dalam bahasa Inggris agar terbiasa menyusun kalimat tanpa menerjemahkan dari bahasa Indonesia.

Gunakan Variasi Struktur Kalimat

Hindari hanya menggunakan kalimat sederhana seperti “I like to study.” Cobalah membuat kalimat yang lebih kompleks dengan konjungsi, misalnya:

  • “I enjoy studying English because it helps me communicate with people from different countries.”
  • “Although grammar is challenging, I enjoy learning new structures to improve my speaking.”

Ini akan menunjukkan bahwa kamu mampu menggunakan berbagai bentuk kalimat dengan baik.

Dengar dan Tiru Native Speaker

Meniru cara berbicara penutur asli akan membantu dalam memahami penggunaan grammar yang alami. Beberapa cara yang bisa dilakukan:

  • Menonton film atau serial berbahasa Inggris tanpa subtitle.
  • Mendengarkan podcast atau audiobooks untuk menangkap pola kalimat yang sering digunakan.
  • Menggunakan metode shadowing (meniru ucapan native speaker secara langsung) untuk melatih keakuratan tata bahasa dan intonasi.

Gunakan Sumber Belajar yang Tepat

Manfaatkan berbagai sumber untuk meningkatkan pemahaman grammar dalam speaking, seperti:

  • Aplikasi grammar checker: Grammarly bisa membantu dalam menulis sekaligus memahami struktur kalimat yang benar.
  • Situs pembelajaran: BBC Learning English menyediakan materi grammar berbasis percakapan sehari-hari.
  • AI Chatbot: ChatGPT dapat digunakan untuk latihan percakapan, di mana kamu bisa mendapatkan koreksi otomatis jika ada kesalahan dalam tata bahasa.

Jangan Takut Membuat Kesalahan

Kesalahan dalam grammar saat berbicara adalah hal yang wajar, terutama dalam situasi ujian yang penuh tekanan. Hal yang lebih penting adalah:

  • Tetap percaya diri saat berbicara. Jika salah, lanjutkan tanpa panik.
  • Fokus pada kelancaran (fluency) sambil tetap berusaha memperbaiki grammar secara bertahap.
  • Mintalah feedback dari teman atau mentor agar bisa mengetahui kesalahan yang sering dilakukan dan memperbaikinya.

Dengan menerapkan strategi ini secara konsisten, grammar dalam speaking test akan semakin baik dan membantu mendapatkan skor yang lebih tinggi.

Mimpi kuliah di luar negeri? Baca artikel ini dan temukan pilihan kampus internasional yang memungkinkanmu langsung diterima tanpa harus melalui wawancara. Jangan lewatkan kesempatan emas ini!

Grammar memang berperan penting dalam tes berbicara, tetapi bukan satu-satunya faktor yang menentukan skor. Kesalahan kecil yang tidak mengganggu pemahaman masih bisa ditoleransi, asalkan peserta tetap bisa berbicara dengan lancar dan percaya diri. Jadi, daripada terlalu fokus pada grammar hingga takut berbicara, lebih baik terus berlatih dan menggunakan bahasa Inggris secara alami. Dengan latihan yang cukup, grammar akan menjadi bagian dari kebiasaan berbicara tanpa harus terlalu dipikirkan.

Siap menghadapi speaking test? Yuk, mulai latihan dari sekarang!