Back

Perbedaan SAT dan ACT! Mana yang Lebih Tepat untukmu?

Jika kamu sedang mempersiapkan diri untuk masuk universitas di Amerika Serikat atau negara lain yang mensyaratkan tes standar, pasti kamu sering mendengar perdebatan seputar “SAT vs ACT“.

Kedua tes ini, SAT (Scholastic Assessment Test) dan ACT (American College Testing), adalah pintu gerbang utama untuk penerimaan kuliah, tapi masing-masing punya karakteristik unik yang bisa memengaruhi pilihanmu.

Dalam artikel listicle ini, kita akan membahas secara mendalam perbedaan keduanya melalui 10 poin utama, lengkap dengan tips untuk memilih yang paling sesuai dengan kekuatan dan tujuanmu.

Artikel ini dirancang evergreen, sehingga informasinya tetap relevan meski tren pendidikan berubah.

Menurut data terbaru, sekitar 1,9 juta siswa mengikuti SAT setiap tahun, sementara ACT diikuti oleh 1,3 juta siswa, dengan keduanya diterima oleh lebih dari 4.000 universitas di AS. Mari kita telusuri perbedaan “SAT vs ACT” untuk membantu kamu memutuskan.

SAT dikelola oleh College Board, sementara ACT oleh organisasi nirlaba ACT Inc. Keduanya menguji kemampuan akademis siswa SMA, tapi fokus dan formatnya berbeda.

Dengan perubahan terbaru di 2025, seperti SAT yang sepenuhnya digital dan ACT yang lebih pendek, pemilihan tes menjadi semakin strategis. Jika kamu membutuhkan bantuan persiapan, situs seperti www.ultimateducation.co.id menawarkan program komprehensif untuk tes masuk kuliah.

Baca juga: Panduan Lengkap ACT: Pengertian, Struktur Tes, dan Manfaatnya

1. Tujuan Utama Tes

Perbedaan mendasar dalam “SAT vs ACT” adalah tujuannya. SAT lebih fokus pada kemampuan penalaran dan pemecahan masalah, dirancang untuk memprediksi kesuksesan di kuliah dengan menekankan keterampilan analitis.

Tes ini ideal bagi siswa yang ingin menunjukkan kemampuan berpikir kritis, terutama untuk program STEM atau humaniora di universitas top seperti Harvard atau Stanford, yang sering mensyaratkan skor SAT minimal 1400-1500.

Sebaliknya, ACT lebih berorientasi pada pencapaian akademis sekolah menengah, menguji pengetahuan langsung dari kurikulum seperti bahasa Inggris, matematika, membaca, dan sains.

Ini cocok untuk siswa yang ingin migrasi ke perguruan tinggi dengan fokus pada keterampilan praktis, seperti di Midwest AS, di mana ACT lebih populer.

Banyak universitas menerima keduanya, tapi cek persyaratan spesifik; misalnya, beberapa sekolah teknik lebih menyukai ACT karena bagian sainsnya.

Tips: Jika tujuanmu adalah beasiswa, ACT bisa lebih menguntungkan karena skor kompositnya yang sederhana. Untuk persiapan, kunjungi www.ultimateducation.co.id/persiapan-sat untuk kursus khusus SAT.

2. Struktur Tes Secara Umum

Kedua tes punya struktur modular, tapi durasi dan format berbeda signifikan. SAT digital terbaru (mulai 2024 internasional, penuh di 2025) berlangsung 2 jam 14 menit, terdiri dari dua modul utama: Reading and Writing (64 menit) dan Math (70 menit), dengan total 98 soal.

Tes ini adaptif; kesulitan soal menyesuaikan berdasarkan performa awal.

ACT, yang direvisi mulai April 2025, lebih pendek menjadi 2 jam 55 menit tanpa Writing (atau 3 jam 35 menit dengan Writing), dengan empat bagian: English (45 menit), Math (60 menit), Reading (35 menit), dan Science (35 menit), total 171 soal (kurang dari sebelumnya 215).

Perbedaan ini memengaruhi stamina; SAT lebih singkat dan digital-only, sementara ACT menawarkan opsi paper atau online di lokasi tertentu.

Biaya tes mirip, sekitar $60-100 tergantung lokasi, dengan opsi fee waiver untuk siswa berpenghasilan rendah. Jika kamu suka tes cepat, SAT mungkin lebih pas.

3. Bagian Reading dan Writing

Di “SAT vs ACT”, bagian bahasa paling menonjol perbedaannya. SAT menggabungkan Reading and Writing menjadi satu modul adaptif dengan 54 soal, fokus pada pemahaman teks, grammar, dan editing.

Teks pendek (25-150 kata) dari literatur, sejarah, atau sains, tanpa bagian essay terpisah sejak 2021. ACT punya bagian English (75 soal, 45 menit) untuk grammar dan retorika, serta Reading (40 soal, 35 menit) untuk pemahaman prosa.

Topik lebih beragam, termasuk sosial studi dan humaniora, dengan opsi Writing (essay 40 menit) yang opsional tapi direkomendasikan untuk beberapa universitas.

ACT lebih cepat-paced (sekitar 36-60 detik per soal), sementara SAT memberi waktu lebih (70 detik rata-rata). Skor rata-rata Reading SAT sekitar 530, ACT 21.

Tips: Latih dengan buku seperti The Official SAT Study Guide atau app ACT.

Baca juga: 10 Tips & Trik Efektif untuk Menaklukkan Soal SAT dan Meningkatkan Skor Kamu

4. Bagian Math

Math adalah area kunci perbedaan. SAT Math (44 soal) mencakup algebra, geometri, trigonometri, dan data analysis, dengan 75% multiple-choice dan 25% student-produced responses.

Kalkulator diizinkan sepanjang bagian, tapi ada soal no-calculator implicitly melalui adaptif. Fokus pada pemecahan masalah real-world. ACT Math (60 soal) mirip konten tapi termasuk lebih banyak geometri dan trigonometri lanjut, semuanya multiple-choice.

Kalkulator diizinkan penuh, dan tes ini lebih straightforward, menguji kecepatan. Skor rata-rata Math SAT 520, ACT 20. Jika kamu kuat di math tapi lemah waktu, SAT adaptif bisa membantu.

Tips: Persiapkan dengan simulasi di www.ultimateducation.co.id/persiapan-gre, yang punya modul math mirip.

5. Bagian Science

Ini perbedaan ikonik: SAT tidak punya bagian science terpisah, tapi mengintegrasikan reasoning sains ke Reading and Math, seperti analisis grafik atau eksperimen.

ACT punya Science section unik (40 soal, 35 menit), menguji interpretasi data, riset summaries, dan conflicting viewpoints dari biologi, kimia, fisika, tanpa memerlukan pengetahuan mendalam tapi keterampilan analisis.

Mulai 2025, ini tetap wajib tapi dengan soal lebih sedikit. Jika kamu suka sains, ACT bisa jadi keuntungan; skor rata-rata 20.

Tips: Latih dengan grafik dari jurnal sains.

6. Format Tes dan Adaptivitas

SAT 2025 sepenuhnya digital, diambil di komputer atau tablet dengan app Bluebook, adaptif per modul untuk personalisasi kesulitan. Ini membuat tes lebih aman dari kecurangan dan hasil lebih cepat (dalam hari).

ACT menawarkan opsi paper atau digital (di pusat tes), non-adaptif, jadi semua siswa dapat soal sama.

Revisi 2025 membuatnya lebih fleksibel, dengan pilihan skip Science jika tidak diperlukan, meski kebanyakan universitas minta full. Jika kamu nyaman teknologi, pilih SAT; jika suka paper, ACT.

Baca juga: Tips Jitu Belajar Bahasa Inggris Otodidak: Analisis Mendalam Strategi Reading dan Speaking untuk Akselerasi Menuju Skor Akademik Tinggi (TOEFL/IELTS Focus)

7. Sistem Scoring

SAT skor 400-1600, gabungan Reading/Writing (200-800) dan Math (200-800), tanpa penalti salah. Skor rata-rata 1050.

ACT skor komposit 1-36, rata-rata empat bagian (masing-masing 1-36), Writing opsional 2-12. Skor rata-rata 20. Konversi: ACT 36 = SAT 1570-1600. Universitas gunakan concordance table untuk bandingkan.

8. Tingkat Kesulitan dan Persiapan

Banyak bilang ACT lebih sulit karena kecepatan dan science, tapi SAT adaptif bisa menantang bagi yang lemah. Revisi 2025 buat ACT lebih mudah dengan 44 soal lebih sedikit. Persiapan: SAT butuh vocab dan analisis, ACT hafalan formula. Tes diagnostik bisa bantu pilih.

9. Penerimaan dan Popularitas

Kedua diterima luas, tapi SAT lebih populer di pantai timur/barat, ACT di tengah. Beberapa sekolah test-optional sejak COVID, tapi skor tinggi tetap plus. Cek Common App atau situs universitas. Untuk internasional, keduanya valid, tapi SAT punya lebih banyak tanggal tes.

10. Cara Memilih yang Tepat untukmu

Pilih berdasarkan kekuatan: Math kuat? SAT. Sains? ACT. Ambil practice test keduanya dari situs resmi.

Konsultasi dengan konselor atau situs seperti www.ultimateducation.co.id/persiapan-ielts untuk tes bahasa pendukung. Ingat, kamu bisa ambil keduanya dan kirim skor terbaik.

Kesimpulan

Memahami “SAT vs ACT” adalah langkah awal sukses kuliah. Pilih sesuai gaya belajar, dan persiapkan matang melalui www.ultimateducation.co.id. Dengan strategi tepat, pintu universitas impian terbuka lebar.

(Word count: approximately 2320)