
Jadi au pair itu bukan cuma soal tinggal di luar negeri, ketemu culture baru, dan punya pengalaman hidup yang beda dari kebanyakan orang. Lebih dari itu, au pair adalah perjalanan panjang yang butuh persiapan matang, termasuk urusan dokumen yang gak bisa disepelekan.
Percaya deh, banyak orang gagal berangkat bukan karena mereka gak layak, tapi karena persiapan administrasinya setengah hati. Kalau kamu lagi ada di fase ini, lagi semangat cari keluarga host, atau mungkin udah dapet tapi masih bingung harus siapin apa aja, chill dulu.
Di artikel ini kita bakal bahas dengan santai tapi jelas banget tentang 6 dokumen penting yang harus kamu siapin sebelum ikut program au pair. Biar gak ribet, gak terlalu tegang, tapi tetap rapi dan profesional.
Yuk kita kupas satu-satu.
Baca juga: Pengen Kerja Remote di Jerman? Ini Website Andalan Biar Peluangmu Makin Gede
1. Paspor
Ini dia “gerbang utama” buat semua anak rantau lintas negara. Tanpa paspor, ya mau ke mana pun jelas gak bisa. Paspor itu ibarat identitas internasional kamu, jadi pastiin paspor kamu masih berlaku minimal 1 sampai 2 tahun ke depan, tergantung negara tujuan dan kebijakan agensi.
Kalau kamu belum punya paspor, langsung aja urus di imigrasi. Sekarang prosesnya jauh lebih gampang dibanding dulu. Kamu bisa daftar online, ambil antrean, terus tinggal datang sesuai jadwal. Yang penting, jangan mepet waktu.
Banyak calon au pair yang santai dulu, baru heboh pas udah dapet keluarga dan deadline makin deket. Akhirnya panik sendiri. So please, siapin dari awal ya.
Tips kecil tapi penting:
- Pastikan nama di paspor sesuai dengan dokumen lain seperti ijazah, KTP, dan sertifikat.
- Simpan paspor di tempat aman, jangan asal taruh.
- Scan paspor dan simpan salinannya di email atau cloud, jaga-jaga kalau dibutuhkan mendadak.
2. Visa
Kalau paspor itu tiket masuk dunia internasional, visa adalah izin resmi buat tinggal di negara tujuan sesuai program.
Setiap negara punya jenis visa berbeda untuk au pair, dengan persyaratan yang juga gak sama. Ada yang butuh bukti finansial, ada yang minta asuransi, ada juga yang minta sertifikat bahasa sebagai syarat visa.
Proses visa biasanya butuh:
- Janjian ke kedutaan atau pusat visa
- Wawancara (di beberapa negara)
- Persiapan dokumen lengkap
- Waktu tunggu yang kadang gak sebentar
Jangan malas baca website resmi kedutaan karena di situ info paling valid. Kalau ikut agensi, biasanya mereka bakal bantu arahin, tapi tetap kamu yang harus ngerti alurnya. Jangan cuma “ikut kata orang”, tapi pahami sendiri biar gak bingung di tengah jalan.
Yang penting, siapkan mental buat kemungkinan revisi dokumen atau tambahan berkas. Itu hal biasa banget. Selama kamu jujur dan dokumen rapi, biasanya aman kok.
3. Aplikasi Agen / Dokumen Agency
Banyak calon au pair join lewat agensi karena jauh lebih aman, terstruktur, dan jelas prosedurnya. Nah, agensi ini biasanya punya aplikasi khusus yang harus kamu isi dengan super detail. Mulai dari data diri, pendidikan, pengalaman menjaga anak, kemampuan bahasa, sampai hobi kadang ditanya.
Kenapa harus detail? Karena dokumen inilah yang bakal dilihat calon host family. Ini semacam “CV au pair” kamu. Jadi jangan asal isi. Biar santai tapi tetap profesional. Ceritakan tentang diri kamu apa adanya, jangan lebay tapi juga jangan terlalu minimalis.
Biasanya kamu bakal diminta:
- Mengisi formulir lengkap
- Upload dokumen pendukung
- Menyertakan referensi kalau diminta
- Mengirimkan bukti pengalaman childcare kalau ada
Pro tip:
Isi aplikasi dengan bahasa yang baik dan sopan. Kalau pakai bahasa Inggris, usahakan grammar-nya gak berantakan. Kalau ragu, minta orang lain cek atau ikut kursus bahasa dulu biar makin pede.
Baca juga: 8 Kampus Paling Stunning di Dunia yang Bikin Kamu Ngerasa Kuliah Sambil Healing
4. Dear Family Letter
Nah, bagian ini tuh paling sentimental tapi super penting. Dear Family adalah surat perkenalan buat calon host family. Dari sinilah mereka bisa “menilai kepribadian” kamu sebelum ketemu langsung. Jadi bukan cuma formalitas, tapi bisa jadi alasan mereka memilih kamu.
Isinya biasanya:
- Perkenalan diri
- Latar belakang keluarga
- Personality kamu kayak gimana
- Pengalamanmu dengan anak-anak
- Alasan pengen ikut au pair
- Nilai atau hal positif yang bisa kamu bawa untuk keluarga mereka
Tulis dengan hangat, tulus, dan jujur. Jangan terasa seperti surat lamaran kerja kaku, tapi juga jangan terlalu santai sampai kehilangan esensi profesionalnya. Bikin mereka ngerasa “oh, anak ini kayaknya cocok deh tinggal sama kita”.
Tips:
- Jangan copy paste template internet
- Ceritakan hal yang personal tapi tetap relevan
- Pakai bahasa yang sopan tapi friendly
5. Foto dengan Anak-Anak
Ini bukan sekadar foto aesthetic buat feed Instagram. Foto dengan anak-anak adalah bukti visual bahwa kamu memang terbiasa, nyaman, dan punya pengalaman berinteraksi dengan anak.
Host family bakal melihat ekspresi kamu, bagaimana vibe kamu dengan anak kecil, dan apakah keliatan natural atau enggak.
Beberapa ide foto yang oke:
- Main bareng anak kecil
- Momong keponakan
- Foto waktu volunteer di tempat anak-anak
- Aktivitas outdoor bareng anak, kayak main di taman
Yang perlu diperhatikan:
- Jangan foto yang kelihatan dipaksain
- Pastikan foto sopan, cerah, dan jelas
- Jangan terlalu diedit berlebihan
Kalau belum punya foto sama anak-anak, yaudah mulai aja sekarang. Main sama keponakan, bantu saudara yang punya anak kecil, atau ikut kegiatan sosial. Sekalian nambah pengalaman, sekalian bahan dokumentasi.
6. Sertifikat Bahasa
Hampir semua negara tujuan au pair mensyaratkan kemampuan bahasa tertentu. Entah bahasa Inggris, Jerman, Perancis, Korea, Jepang, Cina, dan lain-lain sesuai negara tujuan. Di sinilah sertifikat bahasa jadi golden ticket kamu.
Sertifikat ini nunjukkin bahwa kamu gak cuma asal nekat ke luar negeri, tapi memang siap secara komunikasi. Karena kamu bakal tinggal sama keluarga lokal, ngobrol tiap hari, komunikasi sama anak, bahkan mungkin ikut kelas bahasa di sana.
Beberapa sertifikat yang umum buat calon au pair:
- IELTS atau TOEFL untuk negara berbahasa Inggris
- JLPT untuk Jepang
- HSK untuk Cina
- DELF untuk Perancis
- TestDaF untuk Jerman
- TOPIK untuk Korea
Kalau kamu belum punya, tenang, bukan berarti gagal. Kamu bisa mulai belajar dari sekarang dan ikut tes resmi. Selain jadi syarat, sertifikat ini juga jadi nilai plus yang bikin kamu lebih “dilirik” host family.
Baca juga: Kampus Luar Negeri Paling Keren Buat Kamu yang Mau Serius di Dunia Cyber Security
Intinya…
Jadi au pair itu seru, tapi juga butuh persiapan serius. Keenam dokumen di atas adalah pondasi utama supaya perjalananmu smooth sejak awal. Kalau semuanya sudah siap, tinggal fokus nyiapin mental, fisik, dan hati sebelum benar-benar pindah ke negara baru. Seram? sedikit. Tapi worth it? Banget.
Kalau kamu ngerasa butuh upgrade kemampuan bahasa dulu sebelum daftar, atau butuh bimbingan biar lebih siap, tenang aja, kamu gak sendirian kok.
Butuh Tempat Belajar Bahasa yang Serius tapi Tetap Nyaman?
Kalau kamu lagi cari tempat kursus yang terpercaya, punya program lengkap, pengajar profesional, dan bener-bener paham kebutuhan siswa, Ultimate Education siap banget jadi partner perjuanganmu.
Di sini kamu bisa ikut kursus dan bimbingan IELTS, TOEFL, JLPT, HSK, DELF, TestDaF, TOPIK, plus tersedia juga layanan penerjemah profesional. Jadi kamu gak cuma belajar, tapi juga dipersiapkan biar benar-benar siap berangkat.
Kalau mau leveling up kemampuan bahasa sebelum jadi au pair, sini merapat, Ultimate Education adalah tempat terbaik buat mulai langkahmu ✨
