Dalam menghadapi tes IELTS Writing, pemula seringkali merasa kesulitan dan cemas. Hal ini sangat wajar mengingat tes ini menuntut kemampuan mengekspresikan ide secara tertulis dalam bahasa Inggris dengan struktur yang jelas, kosakata yang kaya, serta tata bahasa yang tepat, semuanya dalam waktu yang terbatas. Banyak kandidat merasa tertekan karena harus menyelesaikan dua tugas berbeda—Task 1 yang berfokus pada deskripsi data visual dan Task 2 yang berupa esai argumentatif—dalam hanya 60 menit. Namun, dengan pendekatan yang sistematis, latihan konsisten, dan pemahaman mendalam tentang kriteria penilaian, Anda dapat meningkatkan kemampuan menulis bahasa Inggris Anda secara signifikan dan meraih skor yang diinginkan, bahkan hingga band 7.0 atau lebih tinggi. Artikel ini akan memberikan Anda panduan praktis, lengkap dengan penjelasan detail, contoh aplikasi, serta strategi jangka panjang tentang bagaimana meningkatkan kemampuan menulis IELTS Anda dengan efektif, efisien, dan berkelanjutan.
Baca juga: Pentingnya Punya Skor IELTS Tinggi, Ini Alasannya
Memahami Tantangan IELTS Writing
Sebelum mulai belajar, penting untuk memahami apa yang diuji dalam tes IELTS Writing. Tugas Anda adalah menulis esai berdasarkan topik yang diberikan dalam waktu terbatas. Anda akan dievaluasi berdasarkan empat kriteria utama: Task Achievement (kemampuan menjawab tugas dengan lengkap), Coherence and Cohesion (keterkaitan dan alur logis antarparagraf), Lexical Resource (kekayaan dan ketepatan kosakata), serta Grammatical Range and Accuracy (keragaman dan kebenaran tata bahasa). Memahami bobot masing-masing kriteria ini—yang masing-masing menyumbang 25% dari skor total—akan membantu Anda mengalokasikan waktu dan usaha secara proporsional. Misalnya, banyak kandidat gagal mencapai band 6.0 karena kurang memperhatikan coherence, sehingga tulisan terasa terputus-putus meskipun kosakatanya cukup baik. Dengan mempelajari band descriptors resmi dari British Council atau IDP, Anda dapat menargetkan peningkatan di area yang paling lemah sejak awal.
Selain itu, tantangan utama lainnya adalah perbedaan antara Academic dan General Training module. Pada Academic, Task 1 mengharuskan Anda mendeskripsikan grafik, chart, atau proses dengan bahasa formal dan data-driven, sedangkan General Training lebih fokus pada surat resmi atau semi-resmi. Sementara itu, Task 2 pada kedua module sama-sama esai, tetapi topik General Training cenderung lebih praktis dan sehari-hari. Pemahaman mendalam tentang perbedaan ini akan mencegah kehilangan poin karena salah format atau gaya bahasa.
Tingkatkan Kosakata dan Tata Bahasa Anda
Penguasaan kosakata dan tata bahasa yang baik sangat penting dalam IELTS Writing. Perbanyaklah membaca bahan berbahasa Inggris, seperti buku, artikel, dan novel. Gunakan kamus untuk mempelajari kata-kata baru dan latihlah tata bahasa melalui latihan-latihan yang tersedia secara online. Namun, jangan hanya menghafal daftar kata secara acak. Buatlah thematic vocabulary list berdasarkan topik umum IELTS seperti environment, education, technology, health, dan society. Misalnya, untuk topik environment, pelajari frasa seperti “carbon footprint”, “renewable energy sources”, “deforestation rates”, dan “sustainable development”. Gunakan teknik spaced repetition dengan aplikasi seperti Anki untuk mengingat kata-kata tersebut dalam jangka panjang.
Untuk tata bahasa, fokuslah pada complex structures yang sering muncul di band 7+: conditional sentences (mixed types), passive voice, relative clauses, dan participle clauses. Latihlah dengan menulis satu paragraf setiap hari menggunakan setidaknya tiga struktur kompleks tersebut. Sumber belajar gratis seperti BBC Learning English, Cambridge English Write & Improve, atau Purdue OWL dapat menjadi panduan andal untuk memperbaiki grammar secara mandiri. Ingat, kesalahan kecil seperti subject-verb agreement atau article usage dapat menurunkan skor Grammatical Range and Accuracy secara signifikan, jadi konsistensi dalam proofreading sangat krusial.
Pahami Jenis-jenis Tugas Menulis IELTS
Penting untuk memahami jenis-jenis tugas menulis dalam IELTS Writing. Terdapat dua tugas yang harus Anda kerjakan: Tugas 1 (menulis grafik atau diagram) dan Tugas 2 (menulis esai). Pelajari format dan tuntutan masing-masing tugas agar Anda dapat menghasilkan tulisan yang sesuai dengan kriteria penilaian. Pada Task 1 Academic, Anda harus merangkum informasi visual minimal 150 kata dalam 20 menit, dengan struktur: introduction (paraphrase prompt), overview (key trends), dan body paragraphs (detailed comparisons). Hindari memberikan opini pribadi di sini—fokus pada data accuracy dan trend identification.
Sementara itu, Task 2 mengharuskan esai 250 kata dalam 40 menit dengan struktur klasik: introduction (paraphrase + thesis statement), body paragraphs (topic sentence + explanation + example), dan conclusion (summary + final thought). Pelajari jenis pertanyaan seperti opinion, discussion, problem-solution, dan two-part questions. Gunakan official IELTS practice tests dari Cambridge Books 15-18 untuk mengidentifikasi pola pertanyaan dan membangun template fleksibel yang dapat diadaptasi tanpa terdengar mekanis.
Baca juga: Mau Les IELTS Di Jakarta, Jangan Lewatkan Ini….
Buat Rencana dan Outline Tulisan Anda
Sebelum mulai menulis, buatlah rencana dan outline tulisan Anda. Tentukan poin-poin utama yang ingin Anda sampaikan dan susunlah struktur tulisan dengan jelas. Hal ini akan membantu Anda mengatur pemikiran dan menjaga keselarasan dalam tulisan. Luangkan 3-5 menit untuk brainstorming ide dan 2 menit untuk menyusun outline sederhana. Contoh outline Task 2: Introduction → Body 1 (agree: benefit 1 + example) → Body 2 (agree: benefit 2 + example) → Conclusion. Teknik ini tidak hanya meningkatkan coherence, tetapi juga mencegah writer’s block di tengah tes.
Untuk Task 1, gunakan struktur: Paraphrase → Overview (2-3 key trends) → Paragraph 1 (grouping data) → Paragraph 2 (comparisons). Latihlah membuat outline dalam 2 menit menggunakan timer. Dengan kebiasaan ini, Anda akan terhindar dari tulisan yang melenceng dari topik atau kurang terstruktur, yang sering menjadi penyebab utama skor di bawah band 6.5.
Latihan Menulis Secara Teratur
Latihan menulis secara teratur sangat penting untuk meningkatkan kemampuan menulis Anda. Carilah topik-topik yang sering muncul dalam tes IELTS dan tulislah esai tentang topik tersebut. Setelah menulis, periksa dan evaluasi tulisan Anda sendiri untuk melihat kelemahan dan kelebihan yang perlu diperbaiki. Buatlah jadwal latihan minimal 3 kali seminggu: 1 Task 1, 1 Task 2, dan 1 full test (keduanya). Gunakan sumber topik resmi dari IELTS Liz, IELTS Simon, atau Cambridge past papers.
Setelah menulis, lakukan self-assessment menggunakan band descriptors. Tanyakan pada diri sendiri: Apakah saya menjawab semua bagian pertanyaan? Apakah paragraf terhubung dengan linking words yang bervariasi (moreover, in contrast, therefore)? Apakah saya menggunakan less common vocabulary? Catat kesalahan berulang dalam error log dan targetkan perbaikan di latihan berikutnya. Konsistensi dalam refleksi diri ini jauh lebih efektif daripada hanya menulis tanpa evaluasi.
Perhatikan Waktu
Waktu yang terbatas menjadi tantangan dalam tes IELTS Writing. Latihlah diri Anda untuk menulis dalam batasan waktu yang ditentukan. Buatlah target waktu untuk setiap bagian tulisan Anda agar Anda dapat menyelesaikannya dengan efisien saat menghadapi tes sebenarnya. Idealnya: Task 1 (20 menit: 3 menit planning, 15 menit writing, 2 menit checking), Task 2 (40 menit: 5 menit planning, 30 menit writing, 5 menit checking). Gunakan timer digital dan latihan di kertas resmi IELTS untuk simulasi realistis.
Jika sering kehabisan waktu di Task 2, latih teknik speed writing: tulis hanya topic sentences dan examples terlebih dahulu, lalu isi detail. Prioritaskan Task 2 karena bobotnya 66% dari skor Writing. Banyak kandidat gagal mencapai target band karena menghabiskan 30 menit di Task 1 dan hanya menyisakan 30 menit untuk Task 2 yang lebih panjang.
Baca juga: Jenis – Jenis Seleksi Beasiswa dan Tips Sukses Untuk Setiap Tahapan
Cari Umpan Balik dan Bimbingan
Mencari umpan balik dari orang lain dapat membantu Anda meningkatkan kemampuan menulis. Mintalah teman atau guru Anda untuk membaca dan menilai tulisan Anda. Dengan umpan balik yang konstruktif, Anda dapat mengetahui kelemahan dan kekuatan tulisan Anda serta memperbaiki aspek yang perlu ditingkatkan. Idealnya, carilah feedback dari native speaker atau IELTS examiner berpengalaman. Platform seperti italki, Preply, atau Writing9.com menawarkan correksi esai dengan skor prediksi.
Jika memungkinkan, ikuti kursus intensif dengan feedback harian. Analisis feedback dengan sistematis: kategorikan kesalahan (grammar, vocabulary, task response, cohesion) dan buat action plan. Satu esai dengan feedback mendalam jauh lebih berharga daripada sepuluh esai tanpa evaluasi. Banyak kandidat meningkat dari band 5.5 ke 7.0 dalam 2 bulan hanya dengan konsisten menerapkan feedback.
Jaga Kualitas Tulisan
Kualitas tulisan Anda sangat penting dalam IELTS Writing. Pastikan setiap kalimat memiliki makna yang jelas dan terkait dengan topik. Perhatikan struktur kalimat dan hindari kesalahan tata bahasa. Jaga konsistensi gaya penulisan dan gunakan kosakata yang bervariasi untuk membuat tulisan Anda lebih menarik. Hindari repetition kata sederhana seperti “good” atau “important”—ganti dengan “beneficial”, “crucial”, “pivotal”, “detrimental”. Gunakan collocations alami seperti “address the issue”, “tackle the problem”, “exert pressure on”.
Paraphrasing adalah keterampilan kunci: ubah “Many people think…” menjadi “A significant proportion of the population believes…”. Pastikan setiap paragraf memiliki topic sentence yang kuat, diikuti explanation dan example konkret (real-world atau hypothetical). Kualitas lebih penting daripada kuantitas—250 kata yang terstruktur dengan baik lebih baik daripada 300 kata yang bertele-tele.
Periksa dan Edit Tulisan Anda
Setelah menulis, luangkan waktu untuk memeriksa dan mengedit tulisan Anda. Periksa kesalahan tata bahasa, ejaan, dan struktur kalimat. Pastikan tulisan Anda mudah dipahami dan mengalir dengan baik. Koreksi setiap kesalahan yang ditemukan agar tulisan Anda lebih berkualitas. Gunakan checklist: Apakah word count cukup? Apakah ada linking words di setiap paragraf? Apakah semua contoh relevan? Apakah ada repetition kosakata?
Latih proofreading dengan teknik “read backwards” untuk menangkap spelling errors, atau baca keras-keras untuk mengecek flow. Banyak kandidat kehilangan 0.5 band hanya karena careless mistakes seperti “childs” вместо “children” atau lupa subject-verb agreement. Luangkan minimal 3 menit untuk checking—ini investasi yang sangat berharga.
Baca juga: Beasiswa Fully Funded 2023 – Peluang Mendapatkan Beasiswa Penuh untuk Tahun Ini
Berlatih Dalam Kondisi Ujian
Untuk mempersiapkan diri dengan baik, berlatihlah menulis dalam kondisi yang menyerupai tes IELTS. Batasi waktu dan suasana seolah-olah Anda sedang mengikuti tes. Hal ini akan membantu Anda mengelola stres dan meningkatkan kemampuan menulis Anda saat menghadapi tes sebenarnya. Lakukan full mock test setiap akhir pekan di tempat yang tenang, gunakan kertas jawaban resmi, dan patuhi aturan no dictionary, no phone. Setelah selesai, bandingkan dengan model answers dan hitung skor prediksi menggunakan rubrik resmi.
Meningkatkan kemampuan menulis IELTS bukanlah hal yang mudah, namun dengan tips-tips di atas dan latihan yang konsisten, Anda dapat mencapai kesuksesan. Ingatlah untuk memahami tugas yang diuji, meningkatkan kosakata dan tata bahasa, membuat rencana tulisan, dan berlatih secara teratur. Dengan kerja keras dan dedikasi, Anda dapat meraih skor yang diinginkan dalam tes IELTS Writing. Banyak kandidat yang awalnya stuck di band 5.5 berhasil mencapai 7.0 dalam 3 bulan dengan pendekatan terstruktur ini. Kunci utamanya adalah konsistensi, refleksi, dan feedback berkelanjutan.
Contoh Soal IELTS Writing Task 1 dan Jawabannya

The pie charts show the amount of revenue and expenditures in 2016 and for a children’s charity in the USA. Calibration of date is done in percentage.
Overall, the total amount of income was just enough to cover the expenditures. Moreover, donated food made the highest share in total income while the maximum money spent on program service.
To begin with, donated food provided the most of the revenue for the charity, at 86%. Similarly, with regard to expenditures, program services, calculated for nearly all of the outgoings, at 95.8%. The other categories were much smaller. Community contributions were the second largest revenue source, brought in 10.4% of overall income, and this was followed by program revenue, at 2.2%. on the other hand, investment income, government grants, and other income were very small sources of revenue, accounting for only 0.8% combined.
There were only two other expenditure items, fundraising and management and general, with a slight difference both accounting for 2.6% and 1.6% respectively.
Contoh Soal IELTS Writing Task 2 dan Jawabannya
Doing an enjoyable activity with a child can develop better skills and more creativity than reading. To what extent do you agree? Use reasons and specific examples to explain your answe
Parents throughout the world place spend time reading with their offspring to prepare them for school where their literacy skills are further developed; however, recent research suggests that focusing on reading at an early age can be detrimental, and participating in fun activities would be far more beneficial. I am a strong advocate of this approach, and the benefits of it will be covered in this essay.
A fundamental reason for this is that there is no biological age for reading, and pushing infants to acquire this skill before they are ready could have repercussions. For example, in the UK, many boys are reluctant readers, possibly because of being forced to read, and this turned them off reading. By focusing on other activities and developing other skills such as creativity and imagination, when they are ready to read, they usually acquire this skill rapidly.
In addition, the importance of encouraging creativity and developing a child’s imagination must be acknowledged. Through play, youngsters develop social and cognitive skills, for example, they are more likely to learn vocabulary through context rather than learning it from a book.
Furthermore, play allows youngsters to mature emotionally, and gain self-confidence. There is no scientific research which suggests reading at a young age is essential for a child’s development, moreover, evidence suggests the reverse is true. In Finland, early years’ education focuses on playing.
Baca juga: 10 Tips IELTS Writing: Dapatkan Skor Tertinggi!
Reading is only encouraged if a child shows an interest in developing this skill. This self-directed approach certainly does not result in Finnish school leavers falling behind their foreign counterparts. In fact, Finland was ranked the sixth-best in the world in terms of reading.
Despite being a supporter of this non-reading approach, I strongly recommend incorporating bedtime stories into a child’s daily routine. However, reading as a regular daytime activity should be swapped for something which allows the child to develop other skills.
FAQ
1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan menulis IELTS?
Waktu yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan menulis IELTS dapat bervariasi tergantung pada tingkat awal Anda dan seberapa sering Anda melatih keterampilan menulis. Dengan latihan yang konsisten (minimal 1 jam/hari, 5 hari seminggu), perkiraan waktu yang baik adalah 2-3 bulan untuk naik 1 band (misalnya dari 5.5 ke 6.5). Namun, jika Anda mulai dari band 4.0 atau memiliki kelemahan grammar mendasar, mungkin diperlukan 4-6 bulan dengan pendekatan intensif termasuk kursus dan feedback rutin.
2. Bagaimana cara meningkatkan kosakata bahasa Inggris?
Anda dapat meningkatkan kosakata bahasa Inggris dengan membaca buku, artikel, dan novel dalam bahasa Inggris secara teratur. Gunakan kamus untuk mempelajari kata-kata baru dan gunakan kata-kata tersebut dalam percakapan sehari-hari. Lebih efektif lagi, buat vocabulary journal dengan 10 kata baru per hari, lengkap dengan collocation, synonym, dan contoh kalimat. Baca sumber autentik seperti The Guardian, BBC, atau IELTS reading passages. Gunakan aplikasi Quizlet atau Memrise untuk review. Yang terpenting, gunakan kata baru dalam tulisan IELTS Anda secara konsisten.
3. Apakah harus mengikuti kursus khusus untuk mempersiapkan IELTS Writing?
Tidak ada keharusan untuk mengikuti kursus khusus, namun kursus persiapan IELTS dapat memberikan panduan dan strategi yang berguna dalam menghadapi tes IELTS Writing. Anda juga dapat mencari sumber belajar mandiri yang dapat membantu meningkatkan keterampilan menulis Anda. Self-study efektif jika Anda disiplin, tetapi kursus memberikan keunggulan berupa feedback personal, simulasi tes, dan akses ke examiner berpengalaman. Pilih kursus dengan rasio guru:murid kecil dan track record skor tinggi.
4. Bagaimana cara mengatasi stres dalam tes IELTS Writing?
Untuk mengatasi stres dalam tes IELTS Writing, latihlah diri Anda dengan berlatih menulis dalam kondisi tes yang menyerupai. Buatlah jadwal belajar yang teratur dan atur waktu khusus untuk latihan menulis. Berikan diri Anda cukup waktu untuk beristirahat dan bersantai sebelum tes. Gunakan teknik relaksasi seperti deep breathing (4-7-8 method) atau visualization sukses. Familiarisasi dengan test format melalui mock tests akan mengurangi anxiety. Ingat, examiner tidak menilai kecerdasan Anda, hanya kemampuan bahasa dalam 60 menit.
5. Apakah ada strategi khusus untuk meningkatkan kemampuan menulis esai IELTS?
Salah satu strategi khusus untuk meningkatkan kemampuan menulis esai IELTS adalah dengan membaca contoh-contoh esai yang mendapatkan skor tinggi. Perhatikan struktur, kosakata, dan penggunaan tata bahasa dalam esai tersebut. Anda juga dapat mencari feedback dari orang lain untuk membantu meningkatkan kualitas tulisan Anda. Kembangkan 3-4 template fleksibel untuk tipe pertanyaan berbeda. Latih paraphrasing prompt dalam 2 kalimat. Selalu sertakan specific examples (real countries, studies, personal experience). Targetkan 4-5 complex sentences per paragraf. Yang terpenting, write every day dan review dengan band descriptors.




