
Sebagai seorang pengembang perangkat lunak tingkat lanjut, Anda mungkin sudah terbiasa bekerja dalam lingkungan multibahasa, menggunakan dokumentasi teknis dalam bahasa Inggris, hingga berkomunikasi dengan klien global. Namun, ketika berbicara soal ujian TOEFL (Test of English as a Foreign Language), tantangan yang dihadapi bisa jauh berbeda dari pengalaman profesional sehari-hari.
Ujian TOEFL untuk pengembang perangkat lunak tingkat lanjut bukan sekadar tes bahasa biasa. Sebagai seorang software engineer, Anda mungkin sudah terbiasa menggunakan bahasa Inggris dalam konteks teknis. Namun, TOEFL menuntut kemampuan akademik formal yang berbeda. Artikel ini membahas strategi sukses menghadapi TOEFL secara spesifik untuk Anda yang berada di level profesional teknologi tinggi.
Mengapa TOEFL Penting bagi Pengembang Perangkat Lunak?
1. Persyaratan Studi Lanjut dan Imigrasi
Jika Anda ingin mengambil S2/S3 di bidang komputer atau teknologi informasi di luar negeri, TOEFL menjadi salah satu syarat utama. Selain itu, skor TOEFL juga sering menjadi bagian dari syarat visa kerja atau migrasi profesional.
2. Standar Bahasa dalam Dunia Teknologi
Bahasa Inggris adalah lingua franca dalam pengembangan perangkat lunak. TOEFL membantu membuktikan bahwa Anda mampu memahami komunikasi teknis maupun akademik.
3. Meningkatkan Kredibilitas Profesional
Skor TOEFL yang tinggi dapat menambah nilai pada CV Anda, menunjukkan bahwa Anda tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga komunikatif dan siap bekerja dalam tim global.
Komponen Ujian TOEFL dan Tantangan Bagi Pengembang Perangkat Lunak
Ujian TOEFL iBT terdiri dari empat bagian:
✅ Reading
Anda akan membaca artikel akademik sepanjang 700 kata dan menjawab soal-soal inferensi, ide utama, dan detail.
Tantangan: Banyak pengembang lebih terbiasa membaca dokumentasi teknis dibandingkan teks naratif atau argumentatif. Ini menuntut kemampuan pemahaman bacaan di luar konteks teknis.
✅ Listening
Berupa rekaman kuliah, diskusi, dan percakapan kampus. Anda harus menjawab pertanyaan tentang informasi utama, sikap pembicara, dan inferensi.
Tantangan: Pengembang jarang berhadapan dengan percakapan informal atau topik non-teknis, sehingga butuh latihan untuk memahami ragam aksen dan gaya bicara.
✅ Speaking
Anda akan diminta menjawab pertanyaan singkat, merespons bacaan dan rekaman, dan memberikan pendapat secara lisan.
Tantangan: Berbicara spontan dalam bahasa Inggris formal sering kali tidak menjadi kebiasaan harian bagi programmer, apalagi dengan batas waktu.
✅ Writing
Terdiri dari satu esai terpadu (membaca, mendengar, lalu menulis) dan satu esai independen tentang opini.
Tantangan: Penulisan argumentatif dengan struktur yang baik dan gaya akademik bukan hal yang sering dilakukan dalam pekerjaan pengembang perangkat lunak.
Strategi Efektif Menghadapi Ujian TOEFL bagi Software Engineer
Bagi seorang Software Engineer, menguasai bahasa Inggris bukan hanya penting untuk komunikasi profesional, tetapi juga menjadi syarat utama jika ingin bekerja di perusahaan global atau melanjutkan studi ke luar negeri. Salah satu langkah penting adalah memperoleh skor TOEFL yang tinggi. Namun, tantangan sering muncul karena pola pikir logis yang kuat kadang tidak sejalan dengan kemampuan verbal dan ekspresif yang diuji dalam TOEFL. Artikel ini membahas strategi efektif yang bisa membantu para engineer menghadapi ujian TOEFL dengan pendekatan yang sistematis dan efisien.
1. Kenali Format Tes Sejak Awal
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami struktur dan format ujian TOEFL secara menyeluruh. TOEFL iBT, misalnya, terdiri dari empat bagian utama: Reading, Listening, Speaking, dan Writing. Setiap bagian menguji keterampilan yang berbeda dan membutuhkan strategi spesifik. Dengan memahami jenis soal yang muncul, seperti pertanyaan inferensi dalam Reading atau penilaian logika argumen dalam Writing, Anda dapat mempersiapkan diri lebih terarah.
Pelajari jenis-jenis soal TOEFL dan latih diri Anda dengan simulasi penuh. Familiaritas dengan format akan meningkatkan kepercayaan diri. Anda bisa mencoba mengikuti mock test setiap dua minggu sekali untuk mengukur perkembangan kemampuan dan menyesuaikan strategi belajar. Selain itu, catat kesalahan yang sering muncul agar Anda tahu area mana yang perlu diperbaiki. Semakin Anda terbiasa dengan format ujian, semakin kecil kemungkinan untuk gugup pada hari tes sebenarnya.
2. Manfaatkan Keterampilan Teknologi Anda
Sebagai pengembang perangkat lunak, Anda sudah terbiasa dengan berbagai platform digital dan pendekatan analitis. Gunakan keunggulan ini untuk mendukung proses belajar TOEFL. Misalnya, buat spreadsheet untuk melacak progress belajar, atau gunakan aplikasi manajemen waktu seperti Notion atau Trello untuk merencanakan sesi belajar harian. Integrasikan tool digital agar proses belajar terasa lebih terstruktur dan produktif.
Sebagai pengembang, Anda terbiasa menggunakan alat digital. Gunakan aplikasi belajar TOEFL seperti Magoosh, Notefull, dan TOEFL Go! Official App untuk latihan harian. Anda juga bisa memanfaatkan platform seperti YouTube atau Reddit untuk bergabung dengan komunitas pembelajar TOEFL lainnya. Dengan berinteraksi di forum online, Anda tidak hanya berlatih bahasa Inggris secara nyata, tetapi juga mendapatkan tips dari peserta lain yang sudah berpengalaman.
3. Fokus pada Kelemahan Non-Teknis
Software Engineer biasanya memiliki kemampuan logika yang sangat baik, namun terkadang kurang dalam aspek komunikasi verbal dan tulisan. Padahal, dalam TOEFL, bagian Speaking dan Writing sangat berpengaruh terhadap skor akhir. Jangan abaikan dua bagian ini hanya karena merasa tidak percaya diri. Justru di sinilah Anda dapat menunjukkan kemampuan berpikir terstruktur — gunakan logika berpikir Anda untuk menyusun argumen dan ide secara sistematis dalam jawaban tulisan maupun lisan.
Sebagian besar programmer unggul dalam logika dan pemrosesan informasi, tetapi lemah dalam ekspresi verbal dan tulisan. Alokasikan waktu lebih banyak untuk latihan speaking dan writing. Misalnya, latih kemampuan berbicara dengan merekam diri sendiri saat menjawab pertanyaan TOEFL Speaking Task 1–4. Setelah itu, dengarkan ulang dan identifikasi kesalahan pelafalan, intonasi, dan struktur kalimat. Untuk Writing, gunakan pendekatan seperti template essay atau argument mapping agar tulisan lebih terorganisir dan mudah dipahami.
4. Buat Jadwal Belajar Berbasis Sprint
Sebagai seorang Software Engineer, Anda tentu akrab dengan metode Agile dan konsep sprint. Gunakan pendekatan ini untuk membuat jadwal belajar TOEFL yang realistis dan terukur. Misalnya, dalam setiap sprint mingguan, tetapkan target tertentu seperti meningkatkan skor Reading sebanyak 3 poin atau menyelesaikan 5 latihan Listening dengan akurasi di atas 80%.
Gunakan metode agile dengan membuat ‘sprint’ belajar mingguan: tetapkan target skor, sesi belajar, dan review hasil latihan. Di akhir setiap sprint, lakukan evaluasi terhadap pencapaian Anda. Jika satu bagian masih lemah, sesuaikan strategi di sprint berikutnya. Dengan pendekatan iteratif seperti ini, Anda tidak hanya belajar secara efektif, tetapi juga dapat memantau perkembangan kemampuan dengan jelas.
Tambahan tips: kombinasikan pendekatan ini dengan Pomodoro Technique untuk menjaga fokus. Belajar 25 menit penuh kemudian istirahat 5 menit, dan setelah empat sesi, beri diri Anda waktu istirahat lebih panjang. Pola ini membantu otak tetap segar dan mampu menyerap informasi lebih baik.
5. Bangun Kosa Kata Non-Teknis
Salah satu kesalahan umum yang dilakukan oleh profesional di bidang teknologi adalah terlalu fokus pada kosakata teknis. Padahal, ujian TOEFL menilai penguasaan bahasa akademik yang bersifat umum, bukan bahasa pemrograman atau istilah IT. Oleh karena itu, Anda perlu membiasakan diri dengan kosa kata yang sering muncul dalam konteks pendidikan, sosial, dan budaya.
TOEFL lebih banyak mengandung kosa kata akademik umum dibanding istilah teknis. Latih vocabulary dengan membaca artikel dari National Geographic, The Economist, atau jurnal universitas. Tambahkan kebiasaan mencatat kata-kata baru yang ditemukan saat membaca, lalu gunakan dalam kalimat sendiri agar lebih mudah diingat. Anda juga bisa memanfaatkan aplikasi seperti Anki atau Quizlet untuk membuat kartu kosakata digital yang bisa diulang setiap hari.
Selain itu, biasakan menonton video edukatif seperti TED Talks atau dokumenter berbahasa Inggris. Dengan begitu, Anda tidak hanya memperluas kosakata tetapi juga memahami cara penggunaan kata dalam konteks nyata. Kombinasi membaca dan mendengarkan secara aktif akan membuat perbendaharaan kata Anda meningkat secara signifikan.
Baca juga : Profesi Unik di Jerman yang Tidak Terdapat di Indonesia
Tips Tambahan: Latihan Berdasarkan Studi Kasus
Untuk pengembang perangkat lunak tingkat lanjut, cobalah latihan berdasarkan studi kasus berikut:
- Reading: Analisis jurnal riset teknologi dan cari ide utama serta argumen pendukungnya.
- Listening: Dengarkan podcast teknologi dari universitas seperti MIT atau Stanford.
- Speaking: Rekam pendapat Anda tentang isu teknologi (AI, keamanan siber) dan bandingkan dengan contoh jawaban TOEFL.
- Writing: Latih menulis esai dengan topik seperti “Apakah teknologi AI akan menggantikan pekerjaan manusia?” dengan struktur argumentatif.
Berapa Skor TOEFL Ideal untuk Software Engineer?
- Program Pascasarjana di AS/UK: 90–110
- Beasiswa dan Visa Profesional: 80–100
- Perusahaan Multinasional (mis. Google, Microsoft): TOEFL bukan syarat utama, tapi skor tinggi tetap bernilai plus
FAQs: Ujian TOEFL untuk Pengembang
Apakah pengalaman kerja dalam bahasa Inggris cukup untuk menghadapi TOEFL?
Tidak selalu. TOEFL menguji kemampuan akademik formal, bukan sekadar bahasa kerja harian.
Apakah saya perlu mengikuti kursus atau bisa belajar mandiri?
Jika Anda disiplin, belajar mandiri bisa cukup. Namun kursus memberikan struktur dan bimbingan yang mempercepat progres.
Berapa lama waktu ideal untuk persiapan?
Rata-rata 2–3 bulan dengan alokasi waktu belajar 1–2 jam per hari.
Kesimpulan
Ujian TOEFL untuk pengembang perangkat lunak tingkat lanjut adalah tantangan tersendiri, namun bukan hal yang mustahil. Dengan pendekatan strategis, latihan konsisten, dan pemanfaatan sumber daya yang tepat, Anda dapat mencapai skor tinggi yang membuka pintu ke program studi dan peluang global.
Jangan remehkan aspek verbal dan penulisan akademik hanya karena Anda kuat di bidang logika. Justru karena latar belakang Anda unik, Anda memiliki keunggulan dalam belajar terstruktur dan menyelesaikan masalah—termasuk ujian TOEFL.
Mulailah persiapan hari ini, dan ambil langkah pasti menuju karier global Anda!
Baca juga : 12 Jurusan Populer yang ada di Sungkyunkwan University Korea
