
Halo, sobat kuliner! Lagi cari pengalaman baru mencicipi makanan khas Eropa, khususnya Jerman, yang bukan hanya lezat tetapi juga familiar dengan selera Nusantara?
Kuliner Jerman dikenal dengan sajian yang kaya rasa, porsinya besar, dan teksturnya menggugah selera. Menariknya, banyak hidangan mereka punya kesamaan dengan masakan Indonesia yang juga berani dengan bumbu, gurih, serta mengenyangkan.
Dari sosis panggang hingga roti renyah, mari kita bahas 7 hidangan khas Jerman yang siap bikin lidahmu bergoyang!
Oh iya, kalau kamu mau makin percaya diri berbahasa Inggris untuk traveling atau ikut kursus kuliner internasional, Ultimate Education punya banyak pilihan kursus seru, lho!
Baca juga: 8 Strategi Kuliah di Luar Negeri Tanpa Mengandalkan Beasiswa
Kenapa Hidangan Khas Jerman Bisa Diterima Orang Indonesia?
Rahasia mengapa masakan Jerman terasa pas untuk lidah kita ada pada rasa gurih, tekstur berlapis, serta porsinya yang mengenyangkan. Sama halnya dengan rendang atau bakso, kuliner Jerman juga memanfaatkan bumbu sederhana tetapi terasa kuat.
Belum lagi, budaya kuliner mereka sering dikaitkan dengan kebersamaan, mirip dengan kebiasaan orang Indonesia ngumpul sambil ngopi atau makan bareng.
Fakta menarik: Menurut German National Tourist Board, sekitar 20% wisatawan kuliner dunia, termasuk dari Indonesia, tertarik mencicipi makanan Jerman karena rasa yang otentik sekaligus familiar.
7 Hidangan Khas Jerman yang Wajib Dicoba
1. Bratwurst
Apa Itu?
Sosis panggang non halal khas Jerman yang dibumbui dengan lada, jahe, dan pala. Rasanya juicy, gurih, dan smoky, mirip sosis bakar atau bakso panggang di Indonesia.
Kenapa Cocok?
Teksturnya kenyal dan aroma panggangnya serasa familiar. Biasanya disajikan bersama mustard dan sauerkraut (kubis fermentasi) yang memberi sensasi asam gurih, mirip acar.
Cara Menikmati:
- Disandingkan dengan roti atau kentang goreng.
- Coba di restoran Jerman seperti Paulaner Bräuhaus, Jakarta.
Tips: Tambahkan sambal atau mustard pedas biar lebih nendang.
2. Sauerbraten
Apa Itu?
Olahan daging sapi yang direndam dalam campuran cuka, anggur, serta rempah selama beberapa hari, kemudian dipanggang hingga empuk. Sausnya kental dengan cita rasa asam-manis-gurih.
Kenapa Cocok?
Teksturnya mengingatkan pada semur atau rendang yang empuk dan penuh rasa. Perpaduan asam dan manisnya cocok dengan lidah orang Indonesia yang doyan rasa segar dan pedas.
Cara Menikmati:
- Paling pas dimakan dengan kentang rebus atau knödel (pangsit kentang Jerman).
- Cocok jadi menu makan malam keluarga.
Tips: Tambahkan nasi putih hangat supaya lebih mengenyangkan.
3. Pretzel (Brezel)
Apa Itu?
Roti khas Jerman berbentuk simpul, teksturnya renyah di luar namun lembut di dalam, dengan taburan garam kasar. Rasanya gurih dengan sedikit sentuhan manis.
Kenapa Cocok?
Mirip roti goreng atau donat kampung, enak untuk camilan. Taburan garamnya bikin ketagihan, persis seperti ngemil keripik asin.
Cara Menikmati:
- Bisa dimakan polos atau dengan mustard manis.
- Nikmat untuk teman minum teh atau kopi sore.
Tips: Coba bikin sendiri dengan resep daring, atau cari di kafe berkonsep Jerman.
Baca juga: 10 Tips Efektif untuk Raih Skor Tinggi saat Tes TOEFL
4. Currywurst
Apa Itu?
Sosis panggang yang dipotong kecil lalu disiram saus kari bercampur tomat, ditaburi bubuk kari. Hidangan populer dari Berlin ini punya rasa manis, asam, sekaligus pedas ringan.
Kenapa Cocok?
Sausnya mirip sambal tomat pedas ala Indonesia, sehingga akrab di lidah.
Cara Menikmati:
- Biasanya ditemani kentang goreng atau roti.
- Bisa ditemukan di festival kuliner Jerman di kota besar.
Tips: Minta ekstra saus kari kalau ingin lebih pekat.
5. Rouladen
Apa Itu?
Irisan tipis daging sapi digulung dengan isian bacon, bawang, dan acar, kemudian dimasak dengan saus kental. Rasanya gurih dengan sentuhan asam.
Kenapa Cocok?
Serupa dengan martabak daging atau gulungan daging isi di Indonesia. Sausnya pun cocok dengan kebiasaan kita yang suka kuah pekat.
Cara Menikmati:
- Disajikan dengan spaetzle (mi khas Jerman) atau kentang tumbuk.
- Pas banget untuk makan malam spesial.
Tips: Taburi lada hitam agar cita rasa makin mantap.
6. Black Forest Cake (Schwarzwälder Kirschtorte)
Apa Itu?
Kue cokelat berlapis krim, diberi ceri segar dan siraman kirsch (minuman berbasis ceri). Perpaduan manis dan asam membuatnya segar.
Kenapa Cocok?
Tidak terlalu manis, mirip kue lapis legit atau bolu khas Nusantara. Tekstur lembut dengan topping ceri bikin lidah segar kembali.
Cara Menikmati:
- Cocok sebagai dessert setelah makan besar.
- Bisa dicari di bakery Jerman atau kafe internasional.
Tips: Nikmat banget kalau ditemani teh manis hangat.
7. Kartoffelsalat
Apa Itu?
Salad kentang Jerman yang dilumuri saus mustard, cuka, atau mayones, terkadang ditambah bacon. Ada versi hangat dan dingin dengan rasa gurih-asam.
Kenapa Cocok?
Mirip gado-gado atau salad sayur lokal karena teksturnya creamy dengan sentuhan asam segar. Kentang yang mengenyangkan juga bisa jadi pengganti nasi.
Cara Menikmati:
- Cocok jadi pelengkap sosis atau daging panggang.
- Bisa dibuat sendiri dengan bahan sederhana.
Tips: Tambahkan daun bawang atau seledri agar lebih segar.
Baca juga: 8 Tips Mendapatkan Les Privat Bahasa Inggris Terbaik
Tips Seru Menikmati Hidangan Khas Jerman
- Cari Restoran Otentik: Coba restoran Jerman di Indonesia seperti Paulaner Bräuhaus (Jakarta) atau Bierhaus (Bandung).
- Ikut Festival Kuliner: Hadiri acara bertema Jerman seperti Oktoberfest di kota besar.
- Masak Sendiri di Rumah: Beberapa resep sederhana seperti pretzel atau kartoffelsalat bisa dibuat dengan bahan lokal.
- Sesuaikan dengan Selera Lokal: Tambah sambal, kecap manis, atau cabai rawit supaya lebih “Indonesia banget.”
- Belajar Bahasa: Pahami istilah kuliner Jerman, seperti wurst (sosis) atau kuchen (kue), agar pengalaman lebih seru. Kursus bahasa di Ultimate Education bisa jadi pilihan.
- Kuasai Bahasa Inggris: Jika berencana ikut kursus kuliner di Jerman atau makan di restoran internasional, kemampuan Business English penting.
Butuh Bahasa untuk Traveling dan Kuliner?
Kalau mau benar-benar eksplorasi kuliner langsung di Jerman atau ambil kursus memasak internasional, kemampuan bahasa asing sangat penting. Minimal skor IELTS 6.5 atau TOEFL iBT 80 akan sangat membantu.
Bayangkan kamu sedang berada di pasar tradisional di Berlin atau menghadiri festival kuliner di Munich. Tanpa kemampuan berbahasa yang memadai, kamu mungkin akan kesulitan memahami bahan-bahan lokal, resep otentik, atau bahkan cara berinteraksi dengan penjual makanan setempat. Dengan kemampuan bahasa Inggris atau Jerman yang baik, pengalamanmu akan jauh lebih berkesan—kamu bisa menanyakan asal bahan makanan, sejarah hidangan, atau bahkan bertukar cerita dengan koki lokal.
Bukan hanya untuk traveling, penguasaan bahasa asing juga membuka peluang di dunia kuliner profesional. Banyak sekolah memasak bergengsi di Eropa dan Asia yang mensyaratkan sertifikat kemampuan bahasa, seperti IELTS atau TOEFL. Nilai yang tinggi bisa menjadi tiket masuk ke program-program bergengsi seperti Le Cordon Bleu, Culinary Institute of Europe, atau Akademi Kuliner di Jerman.
Mengapa Bahasa Penting dalam Dunia Kuliner?
Bahasa bukan sekadar alat komunikasi, tapi juga jembatan budaya. Dalam konteks kuliner, bahasa membantu kamu memahami filosofi di balik setiap hidangan. Misalnya, dalam bahasa Jerman, istilah “Gemütlichkeit” menggambarkan suasana hangat dan kebersamaan saat makan bersama—sesuatu yang sulit diterjemahkan kalau tidak memahami budaya dan bahasanya secara langsung.
Selain itu, banyak resep tradisional yang tidak diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Dengan memahami bahasa aslinya, kamu bisa membaca buku resep otentik, menonton acara kuliner lokal tanpa subtitle, dan memahami istilah-istilah dapur seperti schneiden (memotong), rühren (mengaduk), atau braten (menggoreng) dengan benar.
Solusi Belajar Bahasa untuk Pecinta Kuliner
Ultimate Education menyediakan kursus IELTS, TOEFL, Bahasa Jerman, hingga jasa terjemahan menu restoran. Info lengkap bisa dilihat di www.ultimateducation.co.id.
Program kursus di Ultimate Education dirancang khusus untuk kamu yang ingin mengasah kemampuan bahasa secara praktis. Misalnya, dalam kursus Bahasa Jerman, kamu akan belajar kosa kata seputar makanan, percakapan di restoran, dan cara memahami resep dalam bahasa asli. Sementara itu, kelas IELTS dan TOEFL membantu meningkatkan kemampuan membaca dan mendengar yang sangat berguna ketika mengikuti kelas memasak internasional.
Menariknya lagi, kamu bisa belajar secara online maupun tatap muka. Jadi, meskipun kamu sedang sibuk bekerja atau kuliah, tetap bisa meningkatkan kemampuan bahasa sesuai ritme dan waktu luangmu. Dengan bimbingan tutor berpengalaman, proses belajar menjadi lebih efektif dan menyenangkan.
Tips Belajar Bahasa untuk Traveler Kuliner
- Mulailah dengan mempelajari kosakata seputar makanan, bahan dapur, dan aktivitas di restoran.
- Tonton video atau vlog kuliner dari negara tujuanmu, lalu catat istilah-istilah baru yang muncul.
- Coba praktik langsung: pesan makanan dalam bahasa aslinya ketika kamu berada di restoran internasional.
- Ikuti komunitas belajar bahasa di media sosial, supaya kamu bisa berlatih bersama orang lain yang punya minat serupa.
- Gunakan aplikasi belajar bahasa setiap hari, meskipun hanya 10–15 menit, agar otakmu tetap terbiasa.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut dan bergabung dalam kursus di Ultimate Education, kamu bisa menyiapkan diri lebih matang sebelum menjelajahi dunia kuliner internasional. Siapa tahu, dari hobi makan dan traveling, kamu justru menemukan karier baru di bidang gastronomi global!
Yuk, Nikmati Kuliner Jerman!
Mulai dari bratwurst yang gurih sampai Black Forest Cake yang manis menyegarkan, semua kuliner khas Jerman punya cita rasa yang bisa diterima lidah Indonesia. Kamu bisa mencicipinya di restoran otentik, festival kuliner, atau bahkan coba masak sendiri.
Jangan lupa lengkapi pengalaman kulinermu dengan skill bahasa asing biar makin seru.
Jadi, tunggu apa lagi? Saatnya berani mencoba kuliner Jerman dan perluas wawasan rasa sekaligus kemampuan bahasamu bersama Ultimate Education!
