Perayaan Hari-Hari Unik yang ada di Jepang
Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan tradisi dan budaya yang unik. Namun, selain perayaan tradisional seperti Hanami, Tanabata, dan Obon, Jepang juga memiliki banyak “hari-hari spesial” yang tidak kalah menarik.
Perayaan ini sering kali terdengar tidak biasa bahkan terkesan unik bagi masyarakat di luar Jepang. Namun di balik keunikannya, terdapat makna simbolik, kecintaan terhadap sesuatu, dan semangat menghargai hal-hal kecil dalam kehidupan.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas beberapa hari unik yang dirayakan di Jepang. Mulai dari Hari Pocky yang digemari anak muda, hingga Hari Kucing yang disambut hangat oleh para pencinta hewan.
Artikel ini juga akan menunjukkan bagaimana kreativitas dan budaya masyarakat Jepang berperan besar dalam penamaan dan penetapan hari-hari tersebut.
Baca juga: 5 Fakta Menarik tentang Oxford University yang Harus Kamu Tahu
1. 11 November – Hari Pocky
Hari Pocky (ポッキーの日, Pokkī no Hi) dirayakan setiap tanggal 11 November. Penetapan tanggal ini berasal dari bentuk angka 1-1-1-1 yang menyerupai batang camilan Pocky itu sendiri. Yaitu sebuah snack berupa biskuit panjang yang dilapisi cokelat atau rasa lainnya.
Perayaan ini pertama kali dipopulerkan oleh perusahaan Glico yang merupakan produsen resmi Pocky, sebagai bagian dari strategi pemasaran kreatif mereka. Namun seiring berjalannya waktu, Hari Pocky menjadi semacam fenomena budaya tersendiri.
Anak muda di Jepang terutama remaja, merayakan hari ini dengan saling berbagi Pocky, membuat tantangan “Pocky Game“, hingga mengunggah foto bertema Pocky di media sosial.
Pocky bukan sekadar camilan. Bagi banyak orang Jepang, Pocky adalah simbol nostalgia, kebahagiaan kecil, dan koneksi antar teman. Maka tidak heran jika Hari Pocky menjadi hari yang begitu populer dan dinanti-nanti setiap tahunnya.
2. 15 Januari – Hari Stroberi
Tanggal 15 Januari dirayakan sebagai Hari Stroberi (Ichigo no Hi, いちごの日). Kata “ichigo” (いちご) dalam bahasa Jepang berarti “stroberi”, dan angka 1-5 (ichi-go) terdengar seperti pelafalan kata tersebut.
Ini adalah contoh sempurna bagaimana permainan kata dan angka digunakan untuk menciptakan perayaan tematik di Jepang.
Pada hari ini, toko-toko kue dan supermarket sering menampilkan berbagai produk berbahan dasar stroberi, seperti kue tart, daifuku, dan parfait.
Kampanye promosi besar-besaran juga kerap dilakukan oleh perusahaan makanan dan minuman yang mengeluarkan varian edisi terbatas rasa stroberi.
Hari Stroberi tak hanya dirayakan dengan mengkonsumsi buah manis ini, tetapi juga menjadi momen untuk merayakan cinta dan kasih sayang, mengingat stroberi juga sering diasosiasikan dengan romantisme di Jepang.
Banyak pasangan yang menggunakan hari ini untuk memberikan hadiah manis kepada orang tersayang.
3. 22 Februari – Hari Kucing
Salah satu hari yang paling menggemaskan di Jepang adalah Hari Kucing (Neko no Hi, 猫の日), yang jatuh pada tanggal 22 Februari. Penetapan tanggal ini berasal dari pelafalan angka 2-2-2 dalam bahasa Jepang yang terdengar seperti “nyan-nyan-nyan“, meniru suara kucing.
Hari ini menjadi surganya para pencinta kucing. Di seluruh Jepang, berbagai acara bertema kucing digelar, mulai dari festival kecil, diskon khusus di kafe kucing (neko café), hingga kampanye adopsi kucing.
Media sosial juga ramai dipenuhi unggahan foto dan video kucing peliharaan, yang dilengkapi dengan tagar khusus seperti #猫の日.
Baca juga: Rekomendasi Program Student Exchange untuk Siswa SMA
Selain itu, Hari Kucing juga menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran terhadap kesejahteraan hewan, terutama kucing liar dan adopsi hewan.
Banyak organisasi kesejahteraan hewan memanfaatkan hari ini untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya adopsi dan sterilisasi hewan peliharaan.
4. 9 Februari – Hari Daging
Hari Daging (Niku no Hi, 肉の日) dirayakan pada tanggal 9 Februari. Dalam bahasa Jepang, angka 2 dan 9 dibaca sebagai “ni” dan “ku“, yang jika digabung menjadi “niku” (daging).
Pada hari ini, restoran yakiniku (BBQ ala Jepang), sukiyaki, dan shabu-shabu biasanya menawarkan diskon atau menu spesial. Banyak orang Jepang memanfaatkan momen ini untuk berkumpul bersama teman atau keluarga sambil menikmati hidangan daging yang lezat.
Hari Daging mencerminkan budaya Jepang dalam merayakan hal-hal kecil dan memberi penghargaan terhadap makanan.
Tidak hanya sebagai camilan atau bahan pokok, daging dipandang sebagai sesuatu yang patut dirayakan, baik dari segi rasa maupun sebagai bagian dari kehidupan sosial masyarakat Jepang.
5. 9 Maret – Hari Terima Kasih
Hari Terima Kasih (Sankyu no Hi, サンキューの日) dirayakan setiap tanggal 9 Maret. Penetapan tanggal ini berasal dari permainan kata antara angka 3 (san) dan 9 (kyuu), yang terdengar seperti “thank you” dalam bahasa Inggris.
Pada hari ini, masyarakat Jepang diajak untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada orang-orang terdekat, seperti keluarga, sahabat, kolega, pengajar, bahkan pasangan.
Ungkapan terima kasih bisa diberikan dalam berbagai bentuk, dari sekadar ucapan hangat, hadiah kecil, hingga aktivitas sukarela atau sumbangan.
Uniknya, meskipun Jepang bukan negara yang menjadikan budaya Barat sebagai dasar utama perayaan, mereka justru sangat cerdas dalam mengadopsi elemen bahasa asing dan menggabungkannya dengan budaya lokal melalui permainan fonetik.
Hari Terima Kasih adalah contoh nyata bagaimana Jepang menjadikan bahasa sebagai alat ekspresi yang kreatif.
Mengapa Jepang Banyak Memiliki Hari-Hari Unik?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Jepang begitu kaya akan “hari-hari unik dan spesial” ini:
- Permainan Kata (Goroawase): Permainan fonetik antara angka dan suku kata sangat populer di Jepang. Hal ini memungkinkan penetapan tanggal yang terdengar mirip dengan kata-kata tertentu.
- Kreativitas Budaya Pop: Jepang adalah negara dengan budaya pop yang sangat hidup. Dari anime hingga makanan, semua aspek kehidupan bisa dijadikan momen untuk dirayakan secara unik.
- Dukungan Komersial: Banyak hari-hari ini berasal dari kampanye pemasaran perusahaan besar. Namun, seiring waktu, mereka menjadi bagian dari budaya masyarakat dan dirayakan dengan antusias.
- Apresiasi Terhadap Hal Kecil: Masyarakat Jepang dikenal karena kemampuannya dalam menghargai hal-hal kecil dan merayakan momen sederhana dalam kehidupan.
Pentingnya Memahami Bahasa Jepang
Dari semua perayaan unik ini, terlihat bahwa bahasa dan budaya Jepang tidak bisa dipisahkan.
Untuk benar-benar memahami makna di balik hari-hari tersebut, seseorang perlu memiliki pemahaman yang baik tentang bahasa Jepang, terutama permainan fonetik, idiom, serta konteks sosial dan historisnya.
Baca juga: Tips untuk Menghemat Budget Selama Kuliah di Korea
Inilah mengapa belajar bahasa Jepang tidak hanya soal menguasai tata bahasa dan kosakata, tetapi juga memahami budaya di baliknya.
Salah satu cara terbaik untuk memperdalam pengetahuan ini adalah dengan mengikuti kursus atau bimbingan persiapan JLPT (Japanese Language Proficiency Test).
Pilihan Terbaik untuk Belajar Bahasa Jepang dan Persiapan JLPT
Jika kamu tertarik mempelajari bahasa Jepang dan memahami lebih dalam budaya unik seperti perayaan-perayaan di atas, Ultimate Education adalah tempat yang tepat untukmu.
Kami menyediakan kursus bahasa Jepang berkualitas tinggi dan program bimbingan khusus untuk menghadapi JLPT, mulai dari level N5 hingga N1.
Dengan metode pembelajaran yang menyenangkan dan terintegrasi dengan budaya Jepang, kamu tidak hanya akan belajar bahasa, tetapi juga memahami konteks sosial dan tradisi yang membuat Jepang begitu menarik.
Tim pengajar kami berpengalaman, bersertifikat, dan siap membimbing kamu hingga mencapai tujuan belajar bahasa Jepang yang kamu impikan.
Jadikan langkah pertamamu memahami Jepang bukan hanya dari buku teks, tapi juga dari budaya mereka yang unik dan menarik. Daftarkan dirimu di Ultimate Education, dan mari mulai petualangan belajar yang menyenangkan disini!