
Dalam perjalanan memperdalam kemampuan bahasa Jepang, ujian merupakan salah satu sarana penting untuk mengukur sejauh mana kita telah menguasai bahasa tersebut. Dua ujian yang sering menjadi pilihan untuk menilai kemampuan bahasa Jepang adalah Tes JLPT (Japanese Language Proficiency Test) dan Tes NAT (Nihongo Kentei). Meskipun keduanya digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Jepang, terdapat perbedaan mendasar dalam pendekatan, fokus, serta aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan antara Tes JLPT dan Tes NAT, membantu pembaca untuk memahami kegunaan, persiapan, dan implikasi dari masing-masing ujian terhadap pengembangan kemampuan bahasa Jepang mereka.
Baca juga: Program Ginou Jisshu di Jepang – Pelatihan Teknis untuk Pekerja Asing
Perbedaan Antara JLPT dan Tes NAT
Penyelenggara
Tes NAT diselenggarakan oleh Senmon Kyouiku Publishing Co.,Ltd, sebuah badan swasta di Jepang, sementara JLPT dijalankan oleh pemerintah Jepang melalui Japan Foundation dan Japan Educational Exchanges and Services. Meskipun diselenggarakan oleh lembaga swasta, sertifikat hasil tes NAT diakui secara internasional dan setara dengan JLPT.
Jadwal Ujian
Tes NAT diadakan enam kali dalam setahun, sementara JLPT hanya dijalankan dua kali setiap tahun atau setiap enam bulan sekali.
Biaya
Biaya pendaftaran JLPT lebih rendah dibandingkan tes NAT. Biayanya bervariasi berdasarkan tingkatannya, mulai dari Rp120.000 untuk level N5 hingga Rp220.000 untuk level N1. Sebaliknya, biaya tes NAT bisa mencapai Rp500.000 untuk setiap tingkatnya.
Waktu Hasil Ujian Diumumkan
Keunggulan tes NAT terletak pada kecepatan pengumuman hasil ujiannya jika dibandingkan dengan JLPT. Biasanya, hasil tes NAT akan diumumkan dalam waktu tiga minggu setelah pelaksanaan ujian, sedangkan hasil JLPT membutuhkan waktu dua bulan untuk diumumkan, dan pengumuman kelulusannya akan dikirim pada bulan berikutnya. Oleh karena itu, waktu yang diperlukan untuk mendapatkan hasil JLPT adalah tiga bulan.
Temukan peluang beasiswa S2 di luar negeri untuk pelajar Indonesia, disini.
Kegunaan dari Tes JLPT dan Tes NAT

Tes JLPT (Japanese Language Proficiency Test) adalah tes standar yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan bahasa Jepang bagi orang non-natif. Tes ini mengukur empat keterampilan utama dalam bahasa Jepang, yaitu keterampilan mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara. Kegunaan utamanya adalah untuk menilai dan mengukur kemampuan seseorang dalam berbahasa Jepang, baik untuk kepentingan akademis, profesional, maupun pribadi.
Sementara itu, Tes NAT (Nihongo Kentei) atau dikenal juga sebagai Japanese Language Proficiency Test NAT adalah tes yang diselenggarakan oleh Japan Foundation dan Association of International Education, Japan. Tes ini lebih difokuskan pada pemahaman dan kemampuan praktis dalam bahasa Jepang yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, seperti berkomunikasi di tempat kerja, berbelanja, atau berinteraksi dalam situasi sehari-hari.
Kegunaan dari Tes NAT adalah untuk mengevaluasi kemampuan praktis seseorang dalam menggunakan bahasa Jepang dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks kegiatan profesional dan sosial. Dengan Tes NAT, seseorang dapat menunjukkan kemahirannya dalam berbahasa Jepang dalam situasi praktis yang umum terjadi sehari-hari.
Baca juga: Peluang Karir Lulusan MBA di Asia
Cara efektif dalam mempersiapkan ujian JLPT dan NAT
Memahami Huruf Kanji
Penguasaan huruf kanji adalah hal penting saat mengikuti ujian kemampuan bahasa Jepang. Bagi pemula, mempelajari huruf kanji bisa menjadi tantangan yang cukup rumit. Oleh karena itu, disarankan untuk belajar dengan rajin menulis dan membaca setiap hari sebagai strategi untuk mempermudah proses mengingatnya.
Mengingat Berbagai Kosakata Bahasa Jepang Setiap Hari
Menghafal kosakata bahasa Jepang tidak bisa terjadi secara tiba-tiba. Diperlukan waktu dan usaha bagi peserta ujian untuk belajar dan mengingatnya secara bertahap, bahkan melakukan pengulangan kosakata yang sudah dihafal secara rutin. Menetapkan target jumlah kosakata yang akan dihafal setiap hari dan melafalkannya dengan lantang dapat membantu memperkuat ingatan.
Membiasakan Diri Membaca Kalimat Bahasa Jepang
Kebiasaan membaca kalimat atau tata bahasa dalam bahasa Jepang secara rutin akan membantu peserta ujian menjadi lebih terbiasa dengan bahasa tersebut. Disarankan untuk membaca materi yang relevan dengan jenis ujian yang akan dihadapi agar lebih terampil dalam membaca soal dan memilih jawaban.
Apakah Anda ingin memulai perjalanan akademis Anda ke luar negeri? Kabar baik! Saat ini banyak beasiswa fully funded tersedia untuk mahasiswa internasional. Baca selengkapnya disini.
Memahami Contoh Soal yang Tersedia di Internet

Langkah penting selanjutnya adalah secara teratur mengerjakan latihan soal. Peserta ujian dapat mencari contoh soal yang tersedia di internet untuk dijawab dengan benar. Ini akan membantu mereka memahami jenis soal yang mungkin akan diuji dalam ujian sesungguhnya.
Berlatih Mendengarkan Melalui Audio
Mendengarkan audio atau percakapan dalam bahasa Jepang akan membantu peserta ujian untuk lebih familiar dengan bahasa tersebut dan meningkatkan kosa kata yang dikuasai. Jika mengalami kesulitan dalam mendengarkan audio, disarankan untuk menyesuaikan kecepatan audio atau menggunakan sumber audio dengan tambahan subtitle di platform seperti YouTube.
Memanfaatkan Bimbingan Persiapan Jika Diperlukan
Jika masih menghadapi kesulitan dalam mempersiapkan diri untuk ujian JLPT dan NAT, disarankan untuk mempertimbangkan untuk mengikuti bimbingan. Bimbingan ini akan memberikan kesempatan kepada peserta ujian untuk mendapatkan panduan langsung dari guru atau mentor profesional yang akan memberikan tips dan strategi penting untuk berhasil lulus ujian sesuai dengan level yang diinginkan.
Program bimbingan biasanya mencakup pembelajaran menyeluruh mulai dari pemahaman tata bahasa, kosakata, kanji, hingga kemampuan mendengarkan dan membaca teks bahasa Jepang dengan cepat dan akurat. Selain itu, peserta juga akan diajarkan bagaimana mengatur waktu saat ujian dan cara menjawab soal dengan efektif. Dengan bimbingan yang terarah, Anda bisa meminimalkan kesalahan yang sering dilakukan peserta ujian pemula dan meningkatkan kepercayaan diri dalam menghadapi soal-soal yang sulit.
Tak hanya itu, bimbingan juga sering kali menyediakan simulasi ujian (tryout) yang dibuat menyerupai kondisi ujian sebenarnya. Melalui simulasi ini, Anda dapat mengukur sejauh mana kemampuan yang sudah dimiliki dan area mana yang perlu diperbaiki. Misalnya, bagi peserta JLPT level N3 ke atas, latihan intensif dalam bagian listening dan grammar sangatlah penting, sementara bagi peserta NAT-Test, fokus bisa diarahkan pada pemahaman konteks percakapan dan penggunaan ekspresi sehari-hari dalam bahasa Jepang.
Selain manfaat akademik, mengikuti bimbingan juga membantu membangun kebiasaan belajar yang lebih disiplin. Banyak peserta yang sebelumnya kesulitan mengatur waktu belajar akhirnya menjadi lebih konsisten berkat jadwal terstruktur dan dukungan dari mentor. Faktor motivasi juga sangat penting — belajar bersama teman atau kelompok kecil sering kali membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan dan interaktif.
Baca juga: 8 Ujian Masuk Terbaik untuk Belajar di Luar Negeri
Nah, sekarang Anda sudah tahu apa saja yang perlu Anda persiapkan. Mari mulai persiapan Anda untuk mencapai skor yang memenuhi persyaratan universitas target Anda. Banyak sekali tes latihan online yang tersedia di internet, namun masih merasa bingung? Bergabunglah dengan kami sekarang.
Melalui platform Ultimate Education, Anda tidak hanya mendapatkan materi belajar yang lengkap, tetapi juga dukungan personal dari pengajar berpengalaman yang memahami kesulitan umum dalam belajar bahasa Jepang. Kami menyediakan berbagai modul latihan berdasarkan level JLPT (N5 hingga N1) dan NAT-Test, sehingga Anda bisa menyesuaikan pembelajaran sesuai kebutuhan pribadi. Selain itu, tersedia juga konsultasi akademik untuk membantu menentukan strategi belajar paling efisien berdasarkan waktu yang Anda miliki sebelum ujian.
Bimbingan yang baik tidak hanya berfokus pada hafalan semata, tetapi juga pada penerapan bahasa Jepang dalam konteks kehidupan sehari-hari. Misalnya, Anda akan diajak untuk memahami struktur kalimat dalam percakapan nyata, membaca artikel singkat dari surat kabar Jepang, hingga menonton video berbahasa Jepang untuk melatih kemampuan mendengar. Pendekatan ini membantu meningkatkan kemampuan komunikasi Anda secara alami dan berkelanjutan, bukan hanya demi lulus ujian, tetapi juga agar bisa menggunakan bahasa Jepang secara aktif di dunia kerja atau pendidikan di Jepang.
Jangan lupa, konsistensi adalah kunci keberhasilan. Meskipun sudah mengikuti bimbingan, pastikan Anda tetap meluangkan waktu untuk belajar mandiri setiap hari. Gunakan waktu senggang untuk mengulang materi, menonton video pembelajaran, atau membaca teks ringan dalam bahasa Jepang. Dengan komitmen dan strategi belajar yang tepat, peluang Anda untuk mendapatkan hasil ujian maksimal akan jauh lebih besar.
Jika Anda ingin hasil belajar yang lebih cepat dan efektif, gabungkan metode konvensional dengan teknologi digital. Banyak aplikasi pendukung seperti Anki, Duolingo, atau JLPT Vocabulary yang dapat membantu mengingat kosakata dan pola kalimat. Dengan memanfaatkan kombinasi bimbingan intensif dan latihan mandiri berbasis aplikasi, proses belajar akan menjadi lebih menarik dan efisien.
