
Beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) merupakan salah satu beasiswa bergengsi yang disediakan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan.
Beasiswa ini diberikan kepada Warga Negara Indonesia yang memiliki potensi akademik, kepemimpinan, dan komitmen untuk kembali berkontribusi bagi Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan.
Salah satu komponen yang paling banyak ditanyakan oleh para calon penerima beasiswa LPDP adalah uang saku atau living allowance.
Ini adalah dana tunjangan bulanan yang diberikan oleh LPDP kepada para awardee (penerima beasiswa) guna mencukupi kebutuhan hidup mereka selama menempuh pendidikan di luar negeri.
Namun, besarannya tidak seragam. Besar uang saku awardee LPDP sangat bergantung pada negara tujuan studi. Hal ini disesuaikan dengan biaya hidup rata-rata di masing-masing negara, yang tentunya sangat bervariasi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas kisaran uang saku LPDP berdasarkan negara tujuan secara lebih lengkap, termasuk gambaran umum tentang faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan rekomendasi persiapan untuk bisa lolos beasiswa ini.
Baca juga: Hal-hal yang Ramah dan Umum di Prancis tetapi Tidak di Indonesia!
Mengapa Besaran Uang Saku LPDP Berbeda-Beda?
Beberapa alasan mengapa uang saku LPDP tidak sama antara satu negara dan negara lainnya antara lain:
- Perbedaan Biaya Hidup
Negara seperti Amerika Serikat, Australia, dan Swiss memiliki biaya hidup yang jauh lebih tinggi dibandingkan negara seperti India, Filipina, atau Vietnam. Oleh karena itu, LPDP menyesuaikan uang saku agar mencukupi kebutuhan mahasiswa di negara tersebut. - Perbedaan Kota dan Wilayah dalam Satu Negara
Bahkan dalam satu negara pun, biaya hidup bisa sangat bervariasi. Contohnya, di Amerika Serikat, biaya hidup di New York City jauh lebih tinggi dibandingkan kota-kota kecil di Midwest. Namun, LPDP umumnya menetapkan standar berdasarkan rata-rata nasional atau kota besar. - Perubahan Nilai Tukar Mata Uang
Karena uang saku ini dihitung berdasarkan nilai tukar dan kebutuhan dalam mata uang lokal negara tujuan, fluktuasi nilai tukar dapat memengaruhi besar uang saku dalam rupiah. - Penyesuaian Tahunan dari LPDP
LPDP dapat melakukan evaluasi dan penyesuaian dana tunjangan secara periodik, tergantung pada dinamika global dan kebijakan internal.
Kisaran Uang Saku LPDP Berdasarkan Negara Tujuan
Berikut adalah kisaran rata-rata uang saku bulanan yang diberikan kepada awardee LPDP berdasarkan negara tujuan, dikonversikan ke dalam rupiah:
Rp5–10 Juta per Bulan
Negara-negara ini memiliki biaya hidup yang relatif rendah, namun tetap menawarkan kualitas pendidikan yang baik:
- Belarus
- Brazil
- Brunei Darussalam
- India
- Bulgaria
- Filipina
- Finlandia
- Republik Ceko
- Polandia
- Turki
- Yunani
- Vietnam
- Yordania
- Uzbekistan
Negara-negara ini cocok bagi pelajar Indonesia yang mencari pendidikan terjangkau dengan atmosfer budaya yang unik dan pengalaman internasional yang kaya.
Rp11–15 Juta per Bulan
Negara dengan biaya hidup sedang, banyak yang memiliki universitas berkualitas tinggi dan ramah bagi pelajar internasional:
- Afrika Selatan
- Arab Saudi
- Argentina
- Estonia
- Hungaria
- Iran
- Korea Selatan
- Portugal
- Rusia
- Sudan
- Tiongkok (China)
- Taiwan
- Slovenia
- Siprus (Cyprus)
Negara-negara ini seringkali menjadi pilihan alternatif bagi pelamar LPDP karena memiliki banyak universitas bagus dengan jumlah awardee yang relatif tinggi.
Baca juga: Memilih Kampus Terbaik Luar Negeri Berdasarkan Ekstrakurikuler
Rp16–20 Juta per Bulan
Negara-negara dengan biaya hidup menengah ke atas, namun masih cukup bersahabat bagi mahasiswa:
- Austria
- Italia
- Jepang
- Pakistan
- Spanyol
- Swedia
- Selandia Baru (New Zealand)
- Thailand
Banyak universitas di negara-negara ini menduduki peringkat global dan sangat terbuka untuk mahasiswa internasional, dengan program berbahasa Inggris yang cukup banyak tersedia.
Rp21–25 Juta per Bulan
Negara-negara ini cenderung lebih modern dengan sistem pendidikan yang sangat maju, namun juga memiliki biaya hidup yang lebih tinggi:
- Belanda
- Chile
- Denmark
- Hongkong
- Irlandia
- Jerman
- Kanada
- Prancis
- Qatar
- Singapura
- Uni Emirat Arab (UAE)
Negara-negara ini termasuk favorit para awardee LPDP karena kualitas pendidikan dan koneksi internasional yang luas.
Rp26–30 Juta per Bulan
Negara dengan biaya hidup tertinggi, namun juga memiliki universitas terbaik di dunia:
- Amerika Serikat (USA)
- Australia
- Belgia
- Norwegia
- Swiss
Meskipun persaingan masuk universitas di negara-negara ini sangat ketat, namun nilai investasi pendidikan di sana sangat tinggi, terutama dalam bidang teknologi, bisnis, dan sains.
Tips Memilih Negara Berdasarkan Uang Saku
Memilih negara tujuan studi sebaiknya tidak hanya berdasarkan besar uang saku yang diberikan, tetapi juga memperhatikan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kenyamanan dan keberhasilan Anda selama menempuh pendidikan. Uang saku memang penting karena akan menentukan gaya hidup dan kemampuan finansial sehari-hari, tetapi keputusan besar seperti studi ke luar negeri membutuhkan pertimbangan yang lebih holistik. Dengan memahami seluruh aspek pendukung, Anda dapat memastikan bahwa investasi waktu dan biaya selama studi benar-benar sepadan dengan hasilnya.
Berikut beberapa hal penting yang sebaiknya Anda jadikan pertimbangan selain jumlah uang saku:
- Kesesuaian dengan Program Studi yang Diinginkan
- Kemampuan Bahasa
- Peluang Karir Setelah Lulus
- Jaringan Alumni
- Kualitas Hidup dan Keamanan
Pastikan negara yang Anda pilih memiliki universitas atau institusi pendidikan yang unggul dalam bidang studi yang Anda minati. Misalnya, bagi yang ingin mempelajari teknologi informasi, negara seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, atau Jerman bisa menjadi pilihan tepat karena memiliki banyak kampus ternama di bidang tersebut. Selain itu, perhatikan kurikulum, fasilitas riset, serta reputasi akademik agar pengalaman belajar Anda sesuai dengan tujuan karier di masa depan.
Kemampuan bahasa juga menjadi faktor krusial. Jika Anda belum fasih berbahasa negara tujuan, biaya tambahan untuk kursus bahasa bisa memengaruhi total pengeluaran bulanan. Negara-negara berbahasa Inggris seperti Australia, Singapura, atau Kanada mungkin lebih mudah diadaptasi oleh mahasiswa internasional. Namun, belajar bahasa lokal seperti Jepang, Jerman, atau Prancis bisa memberi nilai tambah tersendiri untuk karier global Anda di masa depan. Pertimbangkan juga apakah universitas tersebut menawarkan program dengan pengantar bahasa Inggris.
Banyak mahasiswa memilih negara dengan peluang kerja yang baik setelah lulus. Beberapa negara memberikan izin kerja pasca-studi, yang dapat membantu Anda memperoleh pengalaman profesional internasional. Contohnya, Australia dan Kanada dikenal memiliki kebijakan yang ramah bagi lulusan internasional untuk bekerja sementara sebelum kembali ke negara asal. Peluang ini juga bisa menjadi jalan untuk memperluas koneksi dan mengembangkan karier global.
Jaringan alumni yang kuat dapat memberikan banyak manfaat, mulai dari dukungan akademik hingga peluang karier. Negara dengan komunitas mahasiswa Indonesia yang besar juga bisa membuat proses adaptasi lebih mudah, terutama di awal masa studi. Selain itu, aktif berjejaring dengan mahasiswa lokal maupun internasional akan memperkaya pengalaman budaya dan membuka banyak kesempatan baru di dunia kerja global.
Kualitas hidup dan tingkat keamanan juga harus menjadi pertimbangan utama. Negara dengan sistem transportasi yang baik, lingkungan bersih, serta fasilitas kesehatan yang memadai akan membuat masa studi lebih nyaman. Anda juga perlu memperhatikan biaya hidup seperti harga makanan, akomodasi, transportasi, hingga hiburan. Terkadang, negara dengan uang saku yang tampak besar justru memiliki biaya hidup tinggi, sehingga nilainya tidak seberapa jika dibandingkan dengan negara lain yang lebih terjangkau namun tetap nyaman dan aman.
Namun demikian, memahami kisaran uang saku tetap penting agar Anda dapat menyiapkan anggaran pribadi dengan baik. Dengan mengetahui estimasi kebutuhan bulanan seperti tempat tinggal, makanan, transportasi, dan keperluan kuliah, Anda bisa membuat perencanaan keuangan yang realistis. Hal ini juga membantu Anda menentukan apakah perlu menabung tambahan sebelum keberangkatan, mencari beasiswa tambahan, atau bahkan melakukan pekerjaan paruh waktu selama studi.
Kesimpulannya, uang saku hanyalah satu bagian dari perencanaan studi luar negeri. Faktor akademik, budaya, bahasa, dan peluang kerja sama pentingnya untuk diperhatikan. Dengan riset yang matang dan strategi keuangan yang tepat, Anda bisa mendapatkan pengalaman belajar yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga berkesan dan bermanfaat jangka panjang.
Baca juga: LOA vs Beasiswa! Manakah yang Harus Didahulukan?
Persiapan Penting Sebelum Mendaftar Beasiswa LPDP
Selain memilih negara dan universitas tujuan, berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda persiapkan:
- Nilai TOEFL/IELTS/SAT/GMAT/GRE yang tinggi
- Motivation Letter yang meyakinkan
- Rencana studi dan kontribusi setelah studi
- Rekomendasi akademik/profesional
- Kemampuan public speaking saat wawancara
Untuk itu, banyak calon awardee LPDP memilih mengikuti bimbingan persiapan dari lembaga yang terpercaya agar peluang lolosnya semakin besar.
Butuh Bimbingan Persiapan TOEFL, IELTS, SAT, GMAT, GRE, atau ACT?
Mempersiapkan diri untuk tes-tes seperti TOEFL iBT, TOEFL ITP, IELTS, SAT, ACT, GMAT, dan GRE adalah langkah krusial bagi Anda yang ingin menempuh studi ke luar negeri, terutama sebagai calon penerima beasiswa LPDP.
Untuk membantu Anda memaksimalkan skor dan memperbesar peluang lolos seleksi, Ultimate Education hadir sebagai lembaga kursus dan bimbingan internasional terbaik. Kami menawarkan:
- Materi terstruktur dan sesuai standar tes resmi
- Tutor berpengalaman dan bersertifikat
- Try-out berkala dengan sistem evaluasi
- Kelas online dan offline yang fleksibel
- Dukungan konsultasi beasiswa dan studi luar negeri
Bergabunglah bersama ratusan alumni kami yang telah sukses menembus universitas top dunia dan menjadi awardee beasiswa LPDP.
Yuk, persiapkan dirimu sejak sekarang bersama Ultimate Education!
Karena suksesmu adalah misi kami.
