Hal-hal yang Ramah dan Umum di Prancis tetapi Tidak di Indonesia!

Setiap negara memiliki karakteristik sosial dan budaya yang berbeda-beda. Hal yang dianggap sopan, umum, atau bahkan istimewa di satu negara, bisa jadi tidak mendapatkan perlakuan yang sama di negara lain.

Begitu pula ketika kita membandingkan dua negara yang sangat berbeda latar belakang budayanya seperti Prancis dan Indonesia.

Meskipun sama-sama memiliki keunikan dan daya tarik masing-masing, ada beberapa hal yang terasa lebih “ramah” atau lebih dihargai di Prancis daripada di Indonesia.

Bagi mereka yang pernah tinggal atau sekadar berlibur ke Prancis, mungkin akan menyadari bahwa beberapa aspek kehidupan sehari-hari di sana terasa lebih tertata, lebih inklusif, dan memberikan ruang lebih luas kepada individu untuk menikmati kehidupan sosial secara lebih nyaman.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga aspek utama yang menunjukkan perbedaan tersebut, yaitu perlakuan terhadap pejalan kaki, pengelolaan ruang publik, dan pendekatan terhadap sektor wisata.

1. Pejalan Kaki (Raja di Jalanan Prancis)

Di banyak kota besar maupun kecil di Prancis, pejalan kaki diperlakukan dengan sangat hormat.

Tidak hanya karena kebijakan pemerintah yang pro-walking, tapi juga karena kesadaran masyarakat yang tinggi terhadap pentingnya keselamatan dan kenyamanan para pengguna jalan kaki.

Jalur Khusus dan Infrastruktur Pendukung

Di hampir setiap sudut kota, baik di Paris, Lyon, Marseille, maupun kota-kota kecil seperti Annecy atau Colmar, pejalan kaki dimanjakan dengan trotoar yang lebar, bersih, dan bebas dari motor yang parkir sembarangan.

Tidak jarang pula kita temukan jalanan khusus pejalan kaki (pedestrian-only streets) yang tertata rapi dan aman, dilengkapi lampu penerangan yang baik serta rambu-rambu penyeberangan yang jelas.

Lebih dari itu, pejalan kaki di Prancis memiliki hak istimewa saat menyeberang. Begitu kaki mereka menginjakkan di zebra cross, kendaraan secara otomatis akan berhenti.

Hal ini merupakan bagian dari hukum lalu lintas dan budaya hormat-menghormati yang dijaga dengan ketat.

Dibandingkan dengan Indonesia

Di Indonesia, nasib pejalan kaki masih sering terabaikan. Banyak trotoar dipenuhi oleh pedagang kaki lima, parkir motor, atau bahkan tidak tersedia sama sekali.

Di beberapa kota besar seperti Jakarta dan Bandung, upaya perbaikan sudah mulai terlihat, namun kesadaran pengguna jalan dan penegakan hukum masih menjadi tantangan besar.

Tidak jarang kita melihat pejalan kaki harus “berebut ruang” dengan kendaraan bermotor. Atau bahkan harus berjalan di tepi jalan raya karena trotoar tidak memadai.

2. Ruang Publik (Tempat Berkumpul yang Nyaman dan Inklusif)

Salah satu hal yang sangat mencolok ketika berada di Prancis adalah betapa terawat dan fungsionalnya ruang-ruang publik.

Mulai dari taman kota, alun-alun, hingga bangku-bangku di pinggir jalan, semuanya dirancang untuk mengundang orang datang, duduk, berbincang, atau sekadar menikmati udara segar.

Fasilitas yang Layak untuk Semua Usia

Taman-taman kota seperti Jardin du Luxembourg di Paris atau Parc de la Tête d’Or di Lyon bukan hanya sekadar ruang hijau, melainkan pusat kehidupan sosial masyarakat.

Di sana, anak-anak bermain di taman bermain yang aman, lansia berjalan santai menikmati suasana, sementara para pekerja makan siang sambil bersantai di bangku-bangku taman.

Bahkan, banyak taman yang menyediakan akses bagi penyandang disabilitas, area bermain edukatif, toilet umum yang bersih, serta tempat sampah yang tersebar merata untuk menjaga kebersihan.

Minim Komersialisasi

Salah satu hal menarik dari ruang publik di Prancis adalah minimnya komersialisasi. Anda tidak akan menemukan banyak spanduk iklan, warung kaki lima, atau kendaraan pribadi yang merusak pemandangan.

Fokusnya adalah memberikan ruang bagi masyarakat untuk berinteraksi tanpa harus mengeluarkan uang.

Bagaimana dengan di Indonesia?

Di Indonesia, konsep ruang publik seringkali masih dicampuradukkan dengan ruang komersial. Banyak alun-alun atau taman kota yang pada akhirnya berubah fungsi menjadi tempat berjualan, parkir liar, atau bahkan tempat tinggal semi-permanen bagi kelompok tertentu.

Kebersihan, kenyamanan, dan keamanan menjadi isu utama. Meski demikian, beberapa kota seperti Surabaya, Semarang, dan Makassar mulai menunjukkan perkembangan positif dengan membangun taman-taman kota yang ramah lingkungan dan masyarakat.

3. Wisata (Antara Pelestarian dan Komersialisasi)

Prancis adalah negara yang sangat serius dalam mengelola sektor pariwisatanya. Sebagai salah satu tujuan wisata terpopuler di dunia, Prancis berhasil menyeimbangkan antara aspek komersial, pelestarian budaya, dan kenyamanan pengunjung.

Edukasi dalam Pariwisata

Setiap destinasi wisata, mulai dari Menara Eiffel, Mont Saint-Michel, hingga desa-desa tua di Provinsi Alsace, dilengkapi dengan pusat informasi, penunjuk arah, dan narasi sejarah yang edukatif.

Wisatawan tidak hanya “menikmati” pemandangan, tetapi juga memahami latar belakang budaya, arsitektur, dan nilai-nilai historis dari tempat yang mereka kunjungi.

Selain itu, petunjuk dalam berbagai bahasa—termasuk Inggris, Jerman, Mandarin, dan Arab—menjadi standar di banyak tempat wisata. Hal ini menunjukkan inklusivitas dan keseriusan dalam memberikan pengalaman yang bermakna bagi pengunjung dari seluruh dunia.

Pelestarian yang Ketat

Bangunan bersejarah dan kawasan wisata di Prancis dilindungi oleh undang-undang pelestarian warisan budaya. Tidak sembarang bangunan boleh direnovasi tanpa izin, dan setiap perbaikan pun harus sesuai dengan karakter asli bangunan tersebut.

Pemerintah juga membatasi jumlah pengunjung di beberapa situs untuk menjaga kelestarian alam dan warisan budaya.

Kondisi di Indonesia

Indonesia memiliki kekayaan wisata yang luar biasa, mulai dari alam, budaya, hingga kuliner. Namun sayangnya, dalam beberapa kasus, pendekatan terhadap pariwisata masih terlalu berfokus pada kuantitas, bukan kualitas.

Banyak destinasi yang rusak karena over-tourism, pengelolaan yang buruk, atau pembangunan yang tidak berkelanjutan.

Contohnya, beberapa kawasan pesisir atau gunung yang dulunya indah kini mengalami degradasi karena sampah wisatawan dan minimnya regulasi.

Meski begitu, sudah ada banyak inisiatif positif, terutama dari sektor swasta dan komunitas lokal, untuk membangun pariwisata yang lebih berkelanjutan. Konsep ekowisata dan desa wisata juga semakin populer sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Pelajaran yang Bisa Diambil

Dari perbandingan di atas, kita bisa melihat bahwa ada banyak hal yang bisa dipelajari dari cara Prancis memperlakukan pejalan kaki, mengelola ruang publik, dan mengembangkan pariwisata. Namun tentu saja, setiap negara memiliki tantangan dan konteksnya masing-masing.

Apa yang membuat Prancis unggul dalam hal-hal tersebut bukan semata-mata karena kekayaan atau kemajuan teknologinya, tetapi karena adanya kesadaran kolektif, regulasi yang jelas, dan komitmen untuk menegakkan aturan secara konsisten.

Hal-hal seperti memberi ruang bagi pejalan kaki, menyediakan ruang publik yang layak, serta mengembangkan pariwisata secara berkelanjutan sebenarnya bisa diterapkan di mana pun.

Termasuk di Indonesia, asalkan ada kemauan politik, keterlibatan masyarakat, dan edukasi yang berkelanjutan.

Ingin Lebih Mengenal Budaya Prancis? Saatnya Belajar Bahasa dan Budayanya Lebih Dalam!

Jika kamu tertarik dengan cara hidup masyarakat Prancis, sistem sosial mereka, atau mungkin punya impian untuk kuliah, bekerja, atau tinggal di Prancis, maka langkah pertama yang bisa kamu ambil adalah belajar bahasa Prancis dan memahami budaya mereka secara menyeluruh.

Bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga jendela untuk memahami cara berpikir dan kebiasaan suatu masyarakat.

Kursus dan Bimbingan DELF Terpercaya

Sebagai langkah awal, Ultimate Education hadir sebagai mitra terbaikmu dalam belajar bahasa Prancis.

Kami menyediakan kursus bahasa Prancis berkualitas dengan pengajar profesional dan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan. Baik untuk pemula maupun mereka yang ingin mempersiapkan ujian DELF (Diplôme d’Études en Langue Française).

Program kami mencakup:

  • Kelas reguler dan intensif
  • Bimbingan persiapan ujian DELF A1 hingga B2
  • Simulasi ujian dan evaluasi berkala
  • Materi budaya Prancis yang aplikatif
  • Belajar secara online maupun offline

Dengan pendekatan yang menyenangkan dan efektif, kami membantu kamu tidak hanya menguasai bahasa, tetapi juga mendalami budaya Prancis agar kamu lebih siap menghadapi dunia internasional.

Yuk, mulai perjalanan belajarmu bersama Ultimate Education dan buka lebih banyak peluang global!

Hubungi kami sekarang untuk informasi kelas terbaru dan jadwal pendaftaran.
Bienvenue dans le monde francophone!