Back

Ciri-Ciri Orang yang Bisa Survive Ketika Tinggal di Prancis

Tinggal di Prancis

Tinggal di luar negeri, terutama di negara dengan budaya dan bahasa yang berbeda seperti Prancis, adalah impian banyak orang.

Prancis, dengan pesona Menara Eiffel, kelezatan croissant, dan suasana romantis kota-kota seperti Paris, Lyon, dan Nice, menawarkan pengalaman hidup yang tak terlupakan. Namun, di balik keindahan tersebut, tinggal di Prancis juga menghadirkan tantangan tersendiri, terutama bagi pelajar, pekerja, atau migran dari Indonesia yang belum terbiasa dengan budaya dan sistem di sana.

Namun, di balik keindahan Menara Eiffel, croissant hangat, dan suasana romantis Paris, ada tantangan-tantangan nyata yang harus dihadapi oleh para pendatang, khususnya pelajar dan pekerja dari luar negeri.

Tidak semua orang mampu beradaptasi dengan kehidupan di Prancis. Diperlukan karakteristik tertentu agar seseorang bisa bertahan dan bahkan berkembang di negeri anggur ini.

Artikel ini akan membahas secara mendalam ciri-ciri orang yang memiliki potensi besar untuk bertahan hidup dan sukses tinggal di Prancis. Baik Anda berniat studi, bekerja, atau bermigrasi ke Prancis, pemahaman ini penting untuk membekali diri sebelum berangkat.

Memahami tantangan dan kualitas yang dibutuhkan untuk sukses di Prancis akan membantu Anda mempersiapkan diri secara mental, emosional, dan praktis. Dari penguasaan bahasa hingga kemampuan adaptasi budaya, artikel ini akan memberikan panduan komprehensif untuk memastikan Anda siap menghadapi kehidupan di negara ini.

Baca juga: 10 Marga Tionghoa Terbesar di Dunia dan Sejarah di Baliknya

1. Pekerja Keras (Mentalitas Pantang Menyerah)

Prancis memang terkenal dengan sistem kerja yang menghargai keseimbangan hidup dan waktu istirahat, namun bukan berarti orang-orangnya malas atau tidak produktif.

Justru, sistem ini menuntut efisiensi dan dedikasi yang tinggi saat jam kerja berlangsung. Bagi pendatang, terutama pelajar dan pekerja asing, menjadi pekerja keras adalah keharusan.

Menjadi pekerja keras di Prancis bukan hanya soal bekerja dalam waktu lama, tetapi lebih kepada etos kerja: bagaimana menyelesaikan tugas dengan teliti, disiplin, dan bertanggung jawab.

Apalagi jika Anda datang sebagai pelajar, sistem pendidikan di Prancis menuntut kemandirian dan kemampuan berpikir kritis. Tidak jarang tugas-tugas yang diberikan bersifat mendalam, dan mahasiswa diharapkan aktif mencari referensi sendiri.

Sistem pendidikan tinggi di Prancis, terutama di universitas-universitas ternama seperti Sorbonne atau Sciences Po, menekankan pada pembelajaran mandiri dan analisis mendalam. Mahasiswa diharapkan mampu mengelola waktu mereka dengan baik, menghadiri kuliah, mengerjakan proyek kelompok, dan menyiapkan presentasi dengan standar tinggi. Bagi pelajar internasional, ini bisa menjadi tantangan besar jika tidak terbiasa dengan pendekatan akademik yang menuntut inisiatif tinggi.

Dalam dunia kerja, pekerja asing seringkali harus membuktikan kemampuan mereka lebih dari warga lokal, apalagi jika bidangnya kompetitif.

Industri seperti teknologi, mode, dan keuangan di Prancis sangat kompetitif, dan pekerja asing harus menunjukkan dedikasi ekstra untuk mendapatkan kepercayaan dari rekan kerja dan atasan. Mentalitas pantang menyerah ini juga penting saat menghadapi tantangan seperti wawancara kerja dalam Bahasa Prancis atau memenuhi ekspektasi kinerja yang tinggi.

Maka dari itu, mereka yang gigih, tahan banting, dan punya semangat juang tinggi akan lebih mudah menembus dunia kerja dan bertahan di sana.

Untuk mengembangkan mentalitas ini, cobalah untuk mulai membiasakan diri dengan disiplin waktu dan manajemen tugas sejak dini. Misalnya, buat jadwal harian yang realistis, tetapkan target kecil, dan latih diri untuk tetap konsisten meskipun menghadapi kesulitan. Mentalitas ini akan menjadi fondasi kuat untuk sukses di Prancis.

2. Kemampuan Adaptasi (Luwes dan Terbuka terhadap Perbedaan)

Adaptasi adalah kunci utama saat tinggal di negara baru. Prancis memiliki budaya yang sangat berbeda dengan Indonesia, mulai dari gaya komunikasi, sistem birokrasi, hingga kebiasaan sosial.

Mereka yang kaku dan sulit menyesuaikan diri dengan hal baru akan merasa frustasi. Misalnya, dalam urusan administrasi, Prancis dikenal memiliki sistem yang cukup kompleks dan kadang lambat.

Proses seperti mengurus visa pelajar, mendaftar asuransi kesehatan (sécurité sociale), atau mendapatkan kartu residensi (carte de séjour) sering kali memakan waktu dan membutuhkan kesabaran ekstra. Banyak pendatang baru merasa kewalahan dengan jumlah dokumen yang harus disiapkan dan prosedur yang berbelit-belit.

Banyak orang asing yang merasa kesulitan dengan urusan dokumen karena peraturan yang terus berubah dan membutuhkan banyak kesabaran. Selain itu, pola komunikasi masyarakat Prancis cenderung to the point dan kritis.

Bagi sebagian orang Asia yang terbiasa dengan komunikasi halus dan penuh basa-basi, hal ini bisa terasa mengejutkan. Di sinilah pentingnya kemampuan adaptasi: bisa memahami bahwa ini bukan tentang kasar atau tidak sopan, tapi tentang budaya yang berbeda.

Misalnya, dalam diskusi akademik atau profesional, orang Prancis sering kali mengutarakan pendapat secara langsung dan kritis, yang mungkin terasa konfrontatif bagi mereka yang tidak terbiasa. Namun, ini adalah bagian dari budaya intelektual mereka yang menghargai debat dan argumen yang kuat.

Adaptasi juga berarti terbuka terhadap makanan, kebiasaan, bahkan gaya berpakaian yang mungkin jauh berbeda dari yang biasa kita temui di Indonesia.

Mencoba makanan lokal seperti escargot atau fromage, mengikuti tradisi seperti apéritif (minum bersama sebelum makan malam), atau mengadopsi gaya berpakaian yang sesuai dengan musim di Prancis adalah bagian dari proses adaptasi. Mereka yang fleksibel dan terbuka akan lebih mudah menikmati pengalaman hidup di Prancis tanpa merasa terasing.

Mereka yang mampu menyesuaikan diri tanpa kehilangan jati diri akan lebih mudah diterima dalam lingkungan sosial dan profesional di Prancis.

Untuk melatih kemampuan adaptasi, cobalah mulai dari hal kecil seperti mencoba resep masakan Prancis di rumah, mengikuti acara budaya Prancis di Indonesia, atau bergabung dengan komunitas yang mempromosikan budaya Prancis seperti Institut Français Indonesia (IFI). Dengan begitu, kamu akan lebih siap menghadapi perbedaan budaya saat tiba di Prancis.

3. Kemandirian (Bisa Mengurus Diri Sendiri Tanpa Tergantung Orang Lain)

Tinggal di luar negeri, terutama sebagai pelajar atau pekerja, seringkali berarti hidup sendiri jauh dari keluarga. Tak ada lagi orang tua yang membantu menyiapkan makanan, mencuci baju, atau mengurus administrasi. Semua harus dilakukan sendiri.

Oleh karena itu, kemandirian menjadi modal penting. Mampu mengatur keuangan, memasak, mencuci, mengurus dokumen resmi, dan mencari informasi sendiri adalah keterampilan hidup yang sangat dibutuhkan.

Baca juga: Cara Cepat Agar Bisa Fasih dan Menguasai Bahasa Jerman

Bagi pelajar internasional, hal ini bahkan bisa menjadi tantangan berat. Tidak sedikit yang merasa kaget dan stres di awal-awal karena harus menghadapi berbagai urusan sendirian, dari mencari akomodasi, mengurus asuransi kesehatan, hingga membuka rekening bank.

Misalnya, mencari apartemen di kota besar seperti Paris bisa sangat menantang karena tingginya biaya sewa dan persaingan yang ketat. Selain itu, pelajar juga harus mengurus berbagai dokumen administratif seperti pendaftaran di universitas atau pengajuan bantuan perumahan (CAF) tanpa banyak bantuan langsung.

Mereka yang manja dan terbiasa disuapi informasi akan merasa kesulitan. Kemandirian bukan hanya tentang kemampuan teknis, tetapi juga sikap mental.

Orang yang mandiri tahu bagaimana mengambil keputusan, bertanggung jawab atas pilihannya, dan mencari solusi atas masalah yang dihadapi.

Kemandirian juga berarti kemampuan untuk tetap tenang di bawah tekanan. Misalnya, jika ada masalah dengan visa atau akomodasi, orang yang mandiri akan mencari solusi melalui sumber resmi seperti situs web Campus France atau menghubungi pihak berwenang, bukan panik atau menyerah. Untuk membangun kemandirian, mulailah dengan melatih keterampilan dasar seperti manajemen keuangan, memasak makanan sederhana, atau mempelajari cara mengurus dokumen resmi sebelum berangkat ke Prancis.

4. Keinginan Kuat untuk Belajar Bahasa Prancis

Bahasa adalah pintu utama untuk bisa memahami suatu budaya. Meski Prancis adalah negara yang kosmopolitan, dan bahasa Inggris digunakan di beberapa bidang, kenyataannya kehidupan sehari-hari tetap didominasi oleh bahasa Prancis.

Dari mengurus visa, menyewa apartemen, membuka rekening bank, hingga berbicara dengan tetangga, semuanya lebih mudah jika Anda menguasai bahasa lokal.

Oleh karena itu, salah satu ciri paling penting dari orang yang bisa survive di Prancis adalah keinginan yang kuat untuk belajar bahasa Prancis.

Ini bukan hanya soal kemampuan linguistik, tapi soal sikap: apakah Anda bersedia keluar dari zona nyaman dan membuka diri terhadap hal baru?

Belajar bahasa Prancis memang menantang. Dari struktur kalimat yang kompleks hingga pelafalan yang unik, banyak orang merasa kesulitan di awal.

Misalnya, pelafalan huruf seperti “r” dalam Bahasa Prancis atau penggunaan gender untuk kata benda (le/la) sering kali membingungkan pembelajar baru. Namun, dengan latihan rutin dan kemauan untuk terus mencoba, kemampuan bahasa kamu akan meningkat secara signifikan.

Namun, mereka yang terus belajar, tidak takut salah, dan berani mencoba berbicara akan mendapatkan banyak manfaat. Bukan hanya bisa berkomunikasi lebih baik, tapi juga lebih cepat beradaptasi dan diterima dalam komunitas lokal.

Dengan kemampuan bahasa yang baik, Anda juga akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan, memperluas jaringan pertemanan, dan bahkan memahami cara berpikir orang Prancis secara lebih mendalam.

Penguasaan Bahasa Prancis juga membuka peluang akademik dan profesional yang lebih luas. Misalnya, banyak universitas di Prancis menawarkan program dalam Bahasa Prancis dengan biaya kuliah yang jauh lebih rendah dibandingkan program berbahasa Inggris. Selain itu, kemampuan berbahasa Prancis akan membuat kamu lebih kompetitif di pasar kerja, terutama di sektor seperti pariwisata, mode, atau diplomasi. Untuk memulai, cobalah mengikuti kursus bahasa Prancis, menonton film Prancis dengan subtitle, atau berlatih dengan aplikasi seperti Duolingo atau Babbel.

5. Rasa Ingin Tahu dan Semangat Belajar yang Tinggi

Orang yang survive tinggal di Prancis biasanya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka tertarik pada budaya baru, ingin tahu sejarah kota yang mereka tinggali, ingin mencoba makanan baru, dan aktif mengeksplorasi lingkungan sekitar.

Rasa ingin tahu ini membuat mereka lebih mudah menikmati pengalaman tinggal di negara asing, meskipun penuh tantangan.

Prancis memiliki sejarah dan budaya yang sangat kaya, dari museum-museum kelas dunia seperti Louvre hingga festival lokal di kota-kota kecil. Orang yang penasaran akan memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar lebih banyak tentang seni, sejarah, dan tradisi Prancis, yang pada akhirnya memperkaya pengalaman mereka.

Semangat belajar yang tinggi juga membantu seseorang berkembang secara pribadi. Di Prancis, banyak peluang untuk mengikuti kegiatan kebudayaan, diskusi publik, seminar, atau kelas gratis yang disediakan pemerintah lokal.

Misalnya, kota-kota seperti Paris dan Bordeaux sering mengadakan acara budaya gratis seperti Nuit Blanche (malam seni) atau pameran seni temporer. Mengikuti kegiatan ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga membantu kamu memahami konteks sosial dan budaya Prancis secara lebih mendalam.

Mereka yang aktif mencari tahu dan mengikuti kegiatan ini akan lebih cepat membaur dan mendapatkan pengalaman yang kaya.

Rasa ingin tahu juga dapat diterapkan dalam konteks akademik atau profesional. Misalnya, pelajar yang selalu mencari tahu tentang perkembangan terbaru di bidang studinya atau pekerja yang aktif mengikuti pelatihan akan lebih mudah menonjol di antara yang lain. Untuk memupuk semangat ini, cobalah membuat daftar tempat atau acara di Prancis yang ingin kamu kunjungi, dan mulailah membaca tentang sejarah atau budaya Prancis sebelum berangkat.

6. Kemampuan Bersosialisasi dan Membangun Jaringan

Meskipun kemandirian penting, bukan berarti hidup sendiri tanpa jaringan sosial. Mereka yang bisa survive biasanya juga memiliki kemampuan membangun pertemanan dan menjalin koneksi sosial.

Baca juga: Ini Dia Kota-Kota di Luar Negeri yang Walkable untuk Kuliah

Di Prancis, memiliki jaringan bisa sangat membantu dalam banyak hal: dari mencari pekerjaan, tempat tinggal, hingga mendapatkan informasi penting. Bersosialisasi dengan orang lokal juga mempercepat proses integrasi.

Misalnya, bergabung dengan klub mahasiswa, menghadiri acara networking, atau menjadi bagian dari komunitas ekspatriat dapat membantu kamu membangun hubungan yang berharga. Komunitas Indonesia di Prancis, seperti PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia), juga bisa menjadi tempat yang baik untuk memulai.

Anda tidak harus langsung fasih berbahasa Prancis untuk memulai, cukup dengan sikap terbuka, sopan, dan keinginan untuk belajar. Mulailah dari lingkungan kampus, komunitas internasional, atau kegiatan sosial di kota Anda.

Kemampuan bersosialisasi juga penting dalam dunia kerja. Di Prancis, banyak pekerjaan diperoleh melalui rekomendasi atau koneksi, jadi membangun hubungan dengan kolega atau dosen bisa membuka peluang baru. Untuk melatih kemampuan ini, cobalah mengikuti acara budaya atau seminar di Indonesia yang melibatkan komunitas Prancis, atau gunakan platform seperti Meetup untuk menemukan kelompok dengan minat serupa di Prancis.

Siapkah Anda Tinggal di Prancis?

Tinggal di Prancis bisa menjadi pengalaman yang sangat berharga, penuh pelajaran, dan membuka banyak peluang. Namun, dibutuhkan kesiapan mental dan karakter tertentu untuk bisa bertahan dan berkembang di sana.

Pekerja keras, adaptif, mandiri, punya semangat belajar bahasa, dan mampu bersosialisasi adalah beberapa kualitas yang menjadi kunci sukses hidup di Prancis.

Jadi, sebelum berangkat, ada baiknya Anda mengevaluasi diri: apakah Anda sudah memiliki ciri-ciri tersebut? Jika belum, tak ada kata terlambat untuk mempersiapkan diri mulai sekarang.

Untuk memulai, cobalah membuat rencana persiapan yang jelas. Misalnya, alokasikan waktu untuk belajar Bahasa Prancis setidaknya beberapa bulan sebelum keberangkatan, cari informasi tentang kota tujuan kamu, dan pelajari sistem administrasi seperti visa atau asuransi. Dengan persiapan yang matang, kamu akan lebih percaya diri menghadapi kehidupan di Prancis.

Solusi Terbaik Persiapan Hidup dan Studi di Prancis

Bagi Anda yang serius ingin tinggal, belajar, atau bekerja di Prancis, penting untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin—terutama dalam penguasaan bahasa Prancis.

Ultimate Education hadir sebagai mitra terpercaya yang siap membantu Anda mewujudkan impian tersebut.

Kami menyediakan kursus bahasa Prancis dengan pendekatan praktis dan menyenangkan, mulai dari level dasar hingga persiapan ujian resmi seperti DELF.

Tim pengajar kami berpengalaman, profesional, dan memahami kebutuhan siswa Indonesia yang ingin beradaptasi di lingkungan berbahasa Prancis.

Selain kursus bahasa, Ultimate Education juga menawarkan bimbingan persiapan studi ke Prancis, termasuk konsultasi jurusan, pendaftaran kampus, hingga simulasi wawancara Campus France.

Dengan pendekatan personal dan layanan yang lengkap, kami siap mendampingi langkah Anda hingga benar-benar siap tinggal di Prancis.

Kami juga menyediakan sesi konsultasi untuk membantu kamu memahami proses aplikasi universitas, persyaratan visa, dan tips praktis untuk hidup di Prancis. Dengan bimbingan kami, kamu akan lebih siap menghadapi tantangan seperti wawancara Campus France atau pengurusan dokumen administrasi.

Bersama Ultimate Education, perjalanan Anda menuju Prancis bukan lagi sekadar mimpi. Kami bantu Anda wujudkan dengan persiapan yang matang dan dukungan yang menyeluruh.

Yuk, mulai langkah pertama Anda bersama Ultimate Education—karena sukses di Prancis dimulai dari persiapan yang tepat.

Tunggu apa lagi? Daftar sekarang di Ultimate Education dan mulailah perjalananmu menuju kehidupan baru di Prancis dengan percaya diri. Dengan bimbingan yang tepat, impianmu untuk belajar atau bekerja di negeri yang kaya akan budaya ini bisa menjadi kenyataan!