Back

Bosan dengan GRE? Bikin Menarik dengan Strategi Analytical Writing Ini!

Analytical Writing GRE

Menguasai tes Analytical Writing GRE memerlukan strategi yang tepat dan komitmen yang konsisten dari para peserta. Menulis esai argumentatif yang kuat tidak hanya membutuhkan analisis mendalam terhadap argumen yang diberikan, tetapi juga struktur yang jelas, logis, dan mudah diikuti oleh penilai. Selain itu, memiliki kosakata yang kaya dan variatif sangat penting untuk mengekspresikan ide-ide kompleks dengan tepat, menghindari pengulangan kata yang membosankan, serta menciptakan kesan profesional pada pembaca. Artikel ini akan membahas secara mendalam panduan menulis esai argumentatif, peran vocabulary dalam meningkatkan kualitas tulisan, cara efektif untuk memperkaya kosakata, serta tips memilih lembaga persiapan online yang terbaik. Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat meningkatkan kemampuan menulis secara signifikan, memperkaya vocab dengan efisien, dan memaksimalkan peluang sukses dalam tes GRE. Persiapan yang matang tidak hanya membantu mencapai skor tinggi, tetapi juga membangun keterampilan komunikasi akademik yang berguna untuk studi lanjutan di universitas internasional.

Baca juga: Perbedaan GMAT dan GRE: Materi, Skor, Ujian – Pilih Mana?

Panduan Menulis Esai Argumentatif 

Tes Analytical Writing GRE mengharuskan Anda sebagai peserta untuk menulis esai argumentatif, di mana Anda diminta untuk menganalisis dan mengevaluasi sebuah argumen yang disajikan dalam prompt. Tugas ini bukan tentang menyatakan pendapat pribadi, melainkan membedah logika argumen tersebut secara objektif. Untuk menulis esai argumentatif yang efektif dan mampu meraih skor 5.0 atau lebih, ada beberapa langkah dan strategi yang dapat diikuti secara sistematis. Pendekatan ini tidak hanya membantu dalam tes GRE, tetapi juga melatih kemampuan berpikir kritis yang esensial untuk karir akademik dan profesional di masa depan. Mari kita bahas langkah demi langkah agar Anda dapat menerapkannya dengan percaya diri.

Pahami Petunjuk 

Sebelum mulai menulis, pastikan Anda memahami instruksi yang diberikan dalam soal dengan teliti. Esai argumentatif dalam GRE biasanya meminta Anda untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan dari sebuah argumen, bukan memberikan pendapat pribadi atau solusi alternatif. Fokuslah pada instruksi ini untuk memastikan esai Anda tetap relevan dan on-topic. Misalnya, prompt sering kali berbunyi “Discuss the logical soundness of the argument” atau “Examine the assumptions underlying the argument.” Membaca ulang instruksi dua kali dapat mencegah kesalahan fatal yang menurunkan skor. Selain itu, alokasikan 1-2 menit pertama hanya untuk memahami tugas, sehingga sisa waktu 30 menit dapat digunakan secara optimal untuk brainstorming dan penulisan.

Analisis Argumen secara Mendalam

Mulailah dengan membaca dan memahami argumen yang diberikan secara menyeluruh. Identifikasi premis utama (fakta atau klaim pendukung) dan kesimpulannya (klaim akhir yang ingin dibuktikan). Perhatikan juga asumsi-asumsi yang mendasari argumen tersebut, seperti hubungan sebab-akibat yang tidak terbukti atau generalisasi yang berlebihan, serta cari potensi kelemahan yang mungkin ada, termasuk logical fallacies seperti ad hominem, false dichotomy, atau correlation vs. causation. Analisis mendalam ini menjadi fondasi esai Anda; tanpa itu, argumen Anda akan terasa dangkal. Praktikkan dengan contoh prompt resmi dari ETS untuk membiasakan diri mengenali pola argumen yang sering muncul, seperti rekomendasi bisnis, kebijakan publik, atau prediksi ilmiah.

Menyusun Outline

Sebelum menulis, buatlah kerangka esai untuk membantu Anda mengorganisir ide secara efisien. Esai argumentatif yang baik biasanya terdiri dari pendahuluan (1 paragraf), paragraf tubuh yang berisi analisis mendalam (3-4 paragraf), dan kesimpulan (1 paragraf). Dalam pendahuluan, jelaskan secara singkat argumen yang akan Anda analisis, termasuk restatement kesimpulan dan premis utama. Di tubuh esai, dedikasikan setiap paragraf untuk satu kelemahan atau kekuatan spesifik, dengan transisi yang halus antar paragraf. Outline sederhana seperti ini dapat disusun dalam 3-5 menit dan mencegah writer’s block selama tes. Gunakan bullet points mental: Introduction – Weakness 1 – Weakness 2 – Strength (jika ada) – Conclusion, untuk menjaga alur logis dan keseimbangan analisis.

Berikan Bukti dan Contoh Konkret

Untuk memperkuat analisis Anda, sertakan bukti atau contoh yang relevan dan hipotetis yang masuk akal. Misalnya, jika Anda menemukan bahwa argumen terlalu mengandalkan asumsi yang tidak didukung bukti, jelaskan mengapa asumsi tersebut lemah—seperti kurangnya data statistik atau alternatif yang diabaikan—dan bagaimana hal itu mempengaruhi keseluruhan argumen, misalnya dengan menyebabkan kesimpulan yang tidak valid. Contoh konkret membuat esai lebih persuasif; bayangkan argumen tentang “meningkatkan anggaran pendidikan akan meningkatkan prestasi siswa”—Anda bisa counter dengan faktor lain seperti kualitas guru atau motivasi siswa. Hindari contoh pribadi; tetap pada analisis logis untuk menjaga objektivitas yang dihargai penilai GRE.

Gunakan Bahasa yang Jelas dan Tepat

Pilih kata-kata yang cocok dan hindari bahasa yang ambigu atau bertele-tele. Esai argumentatif harus disampaikan dengan jelas dan logis, sehingga pembaca dapat mengikuti alur pemikiran Anda tanpa kebingungan. Gunakan kalimat aktif, variasi panjang kalimat untuk ritme yang baik, dan transisi seperti “furthermore,” “however,” atau “consequently” untuk menghubungkan ide. Kosakata akademik seperti “flawed assumption,” “unwarranted conclusion,” atau “sufficient evidence” akan meningkatkan skor, tetapi pastikan penggunaannya tepat konteks. Targetkan esai sekitar 500-600 kata untuk kedalaman tanpa kehilangan fokus, dengan paragraf pendek (4-6 kalimat) agar mudah dibaca oleh penilai manusia dan e-rater.

Revisi dan Proofreading

Luangkan waktu 3-5 menit terakhir untuk merevisi dan melakukan proofreading. Periksa apakah ada kesalahan tata bahasa, ejaan, atau logika yang perlu diperbaiki, seperti subject-verb agreement, punctuation, atau inkonsistensi argumen. Selain itu, pastikan esai Anda tetap fokus pada tugas yang diberikan dan tidak menyimpang dari topik utama, seperti menambahkan opini pribadi yang tidak diminta. Baca esai dari akhir ke awal untuk menangkap error kecil, atau baca keras dalam pikiran untuk memeriksa alur. Latihan timed writing akan membuat proses ini lebih cepat dan efektif selama tes sesungguhnya.

Latihan dan Evaluasi Diri

Dengan mengikuti panduan ini secara rutin, Anda dapat menulis esai argumentatif yang kuat dan terstruktur dengan baik, yang akan membantu meningkatkan skor Anda dalam tes Analytical Writing GRE. Mulailah dengan latihan harian menggunakan prompt resmi ETS, evaluasi diri dengan rubrik scoring GRE (0-6), dan bandingkan dengan sample essays ber skor tinggi. Bergabunglah dengan forum seperti Reddit’s r/GRE atau grup study untuk feedback peer. Konsistensi latihan—minimal 2-3 esai per minggu—akan membangun kepercayaan diri dan kecepatan, mengubah kelemahan menjadi kekuatan utama dalam persiapan GRE Anda.

Baca juga: Skor GRE dan Pentingnya: Panduan Lengkap dan Strategi

Peran Vocabulary dalam GRE

Dalam tes Analytical Writing GRE, kemampuan untuk menggunakan kosakata yang kaya dan tepat sangat penting karena langsung mempengaruhi clarity, sophistication, dan overall impact esai Anda. Vocabulary yang kuat memungkinkan Anda untuk mengekspresikan ide-ide dengan lebih jelas, tepat, dan bervariasi, menghindari pengulangan yang monoton dan meningkatkan skor di kriteria “language use” dan “vocabulary range.” Penilai ETS menilai seberapa baik Anda menguasai nuansa kata, sehingga vocab bukan hanya tentang jumlah kata yang diketahui, tapi aplikasi yang kontekstual. Berikut adalah peran Vocabulary dalam Analytical Writing GRE yang perlu dipahami secara mendalam untuk strategi persiapan yang optimal.

Keakuratan Penggunaan Kata

Penggunaan kata yang tepat menunjukkan pemahaman Anda terhadap makna kata-kata tersebut dan konteks penggunaannya, membedakan esai skor rendah dari yang tinggi. Misalnya, menggunakan “mitigate” alih-alih “reduce” dalam konteks risiko menambah presisi. Kesalahan seperti conflating “imply” dan “infer” dapat menurunkan kredibilitas. Bangun keakuratan dengan mempelajari root words (Latin/Greek), prefixes, dan suffixes—seperti “bene-” untuk good atau “-logy” untuk study—untuk menebak makna kata baru di tes. Ini tidak hanya untuk AWA, tapi juga mendukung Verbal Reasoning section.

Menyampaikan Argumen Lebih Efektif

Dengan kosakata yang kaya, Anda bisa lebih efektif dalam menyampaikan argumen, karena Anda memiliki lebih banyak kata dan frasa untuk menggambarkan ide-ide kompleks dan nuansa yang lebih halus, seperti membedakan “fallacious” dari “erroneous” atau “corroborate” dari “substantiate.” Ini memungkinkan analisis yang lebih dalam, misalnya menjelaskan bagaimana sebuah asumsi “undermines the validity” daripada sekadar “weakens.” Variasi vocab juga meningkatkan engagement pembaca, membuat esai lebih persuasif dan profesional, yang sering menjadi pembeda antara skor 4.0 dan 5.5+.

Menciptakan Kesan Positif

Vocabulary yang baik dapat menciptakan kesan yang positif pada penilai, baik manusia maupun e-rater. Penilai akan melihat bahwa Anda adalah penulis yang terampil, yang bisa menyusun argumen dengan kata-kata yang tepat dan jelas, mencerminkan kesiapan untuk program graduate. Esai dengan vocab sophisticated sering dikaitkan dengan pemikiran kritis tingkat tinggi. Namun, hindari overkill—gunakan kata advanced secara alami, bukan memaksa, agar tidak terdengar pretentious. Targetkan 20-30% kata advanced per esai untuk keseimbangan optimal.

Baca juga: Kursus GRE Jakarta: Bedah Soal Analytical Writing

Cara Meningkatkan Vocabulary GRE

Untuk memperkaya kosakata Anda secara efektif dan berkelanjutan, berikut hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan Vocabulary GRE dengan metode yang terbukti berhasil. Pendekatan ini menggabungkan input (reading/listening), output (writing/speaking), dan review (spaced repetition) untuk retensi jangka panjang. Targetkan 20-50 kata baru per hari, tapi prioritaskan kualitas daripada kuantitas. Gunakan apps seperti Anki atau Quizlet untuk tracking progress, dan integrasikan dengan latihan AWA untuk aplikasi langsung.

Membaca Banyak Referensi

Membaca artikel, jurnal, dan buku dalam bahasa Inggris yang berkualitas tinggi dapat membantu Anda memperkaya kosakata secara pasif tapi powerful. Fokus pada bahan bacaan yang sering menggunakan bahasa formal dan akademik, seperti artikel di The New York Times, The Economist, Scientific American, atau jurnal ilmiah di JSTOR. Catat kata unfamiliar beserta konteks kalimatnya, lalu analisis bagaimana kata itu digunakan. Membaca 30-60 menit sehari dari sumber GRE-relevant seperti editorials atau opinion pieces akan exponensial meningkatkan exposure ke vocab AWA, sekaligus melatih critical reading untuk Issue Task jika Anda mempersiapkan kedua esai.

Gunakan Kamus

Saat menemukan kata baru, segera periksa artinya di kamus terpercaya seperti Oxford atau Merriam-Webster, dan cari sinonimnya di tesaurus untuk variasi. Ini membantu Anda memahami nuansa dan variasi penggunaan kata tersebut, misalnya “ameliorate” vs. “improve” dalam konteks positif. Buat catatan tentang etimologi atau collocations (kata yang sering muncul bersamaan, seperti “unequivocal evidence”). Hindari kamus bilingual; gunakan monolingual untuk pemahaman mendalam. Integrasikan dengan browser extension seperti Vocabulary.com untuk learning on-the-go.

Latihan Menulis yang Berfokus pada Vocabulary

Buatlah latihan menulis dengan tujuan spesifik untuk menggunakan kata-kata baru, seperti menulis esai argumentatif mingguan dengan minimal 10 vocab target. Cobalah menulis esai atau paragraf dengan kosakata yang baru saja Anda pelajari, lalu revisi untuk memastikan akurasi. Ini mengubah pengetahuan pasif menjadi aktif. Gunakan prompt dari GRE pool resmi, dan score sendiri berdasarkan vocab usage. Kombinasikan dengan peer review untuk feedback tentang naturalness.

Buat Flashcards

Tuliskan kata-kata baru pada kartu flash dengan definisi, contoh penggunaannya, sinonim, antonim, dan satu kalimat contoh. Ulangi secara teratur menggunakan spaced repetition system (SRS) untuk memperkuat ingatan jangka panjang. Apps seperti Anki otomatis mengatur interval review berdasarkan performa Anda. Kelompokkan flashcards berdasarkan tema GRE, seperti “logic words” (falacy, premise) atau “evidence words” (corroborate, refute), untuk relevansi AWA yang lebih tinggi.

Gunakan Kata Baru dalam Percakapan

Cobalah untuk menggunakan kata-kata baru dalam percakapan sehari-hari, diskusi online, atau dalam menulis email dan jurnal. Ini membantu Anda merasa lebih nyaman dan familiar dengan kata tersebut, mengurangi hesitation saat tes. Bergabunglah dengan language exchange apps seperti Tandem atau HelloTalk untuk praktik speaking. Untuk AWA, fokus pada writing: integrasikan ke blog pribadi atau forum GRE. Konsistensi ini akan membuat vocab menjadi second nature dalam 1-2 bulan.

Dengan meningkatkan kosakata melalui metode-metode di atas, Anda tidak hanya akan lebih siap untuk tes GRE, tetapi juga akan menjadi penulis dan komunikator yang lebih baik secara keseluruhan. Kosakata yang kaya adalah salah satu kunci untuk mendapatkan skor tinggi dalam GRE bagian Analytical Writing, sering kali mendorong dari 4.0 ke 6.0. Kombinasikan dengan latihan holistik untuk hasil maksimal.

Baca juga: Persiapan GRE Efektif: Manajemen Waktu dan Sasaran

Tips Memilih Lembaga Persiapan Online GRE

Dengan banyaknya pilihan yang tersedia di era digital, memilih lembaga persiapan online GRE yang tepat bisa menjadi tantangan. Namun, dengan pendekatan yang sistematis, Anda dapat menemukan kursus yang sesuai dengan kebutuhan, gaya belajar, dan tujuan skor Anda. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda memilih kursus online GRE yang sesuai dengan kebutuhan Anda, termasuk evaluasi komprehensif untuk memastikan investasi waktu dan uang Anda berbuah hasil optimal.

Periksa Kredibilitas Lembaga 

Pastikan Anda memilih kursus yang disediakan oleh institusi atau platform yang terpercaya dengan track record terbukti. Cari ulasan dari pengguna sebelumnya di situs seperti Trustpilot, Reddit, atau Google Reviews, dan periksa reputasi penyedia kursus melalui success stories atau alumni testimonials. Kursus dari lembaga terkenal seperti Ultimate Education atau instruktur dengan pengalaman yang luas dalam mengajar GRE—minimal 5+ tahun dan skor pribadi 320+—biasanya lebih dapat diandalkan. Periksa juga akreditasi atau partnership dengan ETS untuk materi autentik.

Lihat Materi yang Disediakan

Pilih kursus yang mencakup semua aspek GRE, termasuk Verbal Reasoning, Quantitative Reasoning, dan Analytical Writing dengan depth yang seimbang. Pastikan materi yang disediakan up-to-date dengan format ujian terbaru (GRE shortened version sejak 2023), termasuk adaptive testing dan section changes. Sebaiknya, kursus juga menyediakan latihan soal resmi ETS, tes simulasi full-length dengan AWA scoring otomatis, video explanations, dan progress analytics. Cari fitur seperti personalized study plans atau weakness targeting untuk efisiensi belajar.

Sesuaikan Gaya Belajar Anda

Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda—visual, auditory, kinesthetic, atau reading/writing. Jika Anda lebih suka belajar secara mandiri, pilih kursus dengan modul on-demand, recorded lectures, dan self-paced quizzes. Jika Anda memerlukan bimbingan lebih intensif, kursus dengan sesi live interactive, one-on-one tutoring, atau doubt-clearing forums bisa lebih cocok. Beberapa platform menawarkan hybrid models; tes demo class untuk memastikan kecocokan sebelum commit.

Fleksibilitas Waktu dan Aksesibilitas

Pilih kursus yang menawarkan fleksibilitas dalam hal waktu belajar, ideal untuk profesional atau mahasiswa sibuk. Kursus online seharusnya memungkinkan Anda untuk belajar kapan saja sesuai dengan jadwal Anda, dengan lifetime access atau minimal 6-12 bulan. Pastikan juga kursus tersebut dapat diakses dari berbagai perangkat seperti komputer, tablet, atau smartphone, dengan mobile apps untuk learning on-the-go. Fitur offline download untuk video dan PDF materials sangat membantu di area dengan koneksi terbatas.

Biaya yang Sesuai

Sesuaikan pilihan kursus dengan budget Anda tanpa mengorbankan kualitas. Terdapat banyak kursus berkualitas dengan berbagai rentang harga, mulai dari free resources seperti ETS PowerPrep hingga premium courses dengan tutoring. Beberapa yang gratis atau low-cost dari Khan Academy atau Magoosh free trials. Namun, pastikan bahwa harga yang Anda bayar sebanding dengan kualitas dan layanan yang Anda terima, seperti guarantee score improvement atau money-back policy. Bandingkan value: hitung cost per hour of content atau per practice test.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas secara holistik, Anda dapat memilih kursus online GRE yang tidak hanya membantu Anda mempersiapkan ujian dengan lebih baik, tetapi juga meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan skor yang tinggi di semua sections, termasuk Analytical Writing target 5.0+.

Penting untuk diingat bahwa memilih kursus persiapan yang tepat adalah langkah kunci menuju kesuksesan dalam menghadapi ujian ini. Pemilihan lembaga kursus persiapan GRE yang sesuai, metode pengajaran yang efektif, dan komitmen pribadi untuk belajar secara intensif akan membantu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan meraih skor yang diinginkan dalam ujian GRE

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualifikasi pengajar, jenis kursus yang sesuai, dan ulasan dari mantan siswa, calon peserta ujian dapat memilih kursus yang sesuai dengan kebutuhan individu mereka. Semoga artikel ini memberikan panduan yang bermanfaat bagi Anda yang sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti kursus kelas persiapan GRE.

Nah, sekarang Anda sudah tahu apa saja yang perlu Anda persiapkan. Mari mulai persiapan untuk mencapai skor yang memenuhi persyaratan universitas target Anda. Banyak sekali tes latihan online yang tersedia di internet, namun masih merasa bingung? Bergabunglah dengan kami sekarang.